Polisi Temukan 21 Mayat di Afrika Selatan, Diduga Penambang Ilegal 

Kematian penambang tidak dikaitkan dengan pembunuhan

Jakarta, IDN Times - Kepolisian di Afrika Selatan saat ini sedang melakukan penyelidikan atas penemuan 21 mayat di dekat sebuah tambang aktif di kota Krugersdorp, sebelah barat Johannesburg. Mayat itu diduga merupakan para penambang ilegal emas, yang dikenal secara lokal sebagai zama zamas.

Penemuan mayat pertama kali, pada Rabu (2/11/2022) sore, dengan 19 mayat ditemukan dan dua mayat lagi pada esok paginya. Mereka Diyakini tewas terjebak di bawah tanah saat tambang dibanjiri hujan deras.

1. Mayat dipindahkan agar lokasi tambang ilegal tidak diketahui

Polisi Temukan 21 Mayat di Afrika Selatan, Diduga Penambang Ilegal Ilustrasi tambang. (Unsplash.com/Dominik Vanyi)

Dilansir Associated Press, Brenda Muridili, juru bicara polisi, mengatakan kepolisian menduga mayat-mayat itu telah dipindahkan ke lokasi di mana mereka ditemukan, yang merupakan tambang milik pribadi.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa pagi ini tim pencarian dan penyelamatan kami kembali ke tempat kejadian dan, ketika mereka mencari, mereka menemukan dua mayat lagi. Mereka mengambilnya dari lubang (tambang) yang terbuka."

Muridili menyampaikan bahwa berdasarkan bukti saat ini menunjukkan  orang-orang itu tidak mati di tempat mereka ditemukan, tapi polisi menyampaikan bahwa mereka tidak mencurigai adanya pembunuhan dalam kematian orang-orang itu.

Ada laporan mereka meninggal ketika berada di sebuah terowongan di tambang lain yang runtuh dan mayat dipindahkan, sehingga polisi tidak akan menemukan di mana penambangan ilegal itu terjadi. Namun, kepolisian menolak mengonfirmasi hal itu sebelum hasil otopsi diterima.

Baca Juga: Korea Utara Ancam Korsel dan AS jika Lanjutkan Latihan Militer Bersama

2. Kepolisian meyakini masih ada mayat yang belum ditemukan

Eyewitness News melansir, Muridili mengatakan bahwa polisi yakin masih ada beberapa mayat yang terperangkap di dalam tambang dan akan terus melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan sampai yakin tidak lagi yang terjebak.

"Kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan Krugersdorp di tempat kejadian dan mereka bekerja sama dengan personel tambang untuk memastikan bahwa mereka tidak meninggalkan mayat."

Penemuan suram dari 21 mayat telah diterima dengan kemarahan oleh masyarakat setempat karena penambang ilegal telah dikaitkan dengan kejahatan. Andre Shannon, dari West Village Policing Forum, mengatakan pemerintah telah gagal mengatasi kejahatan di daerah itu.

"Menteri polisi ada di sini, wali kota ada di sini dan dari semua yang mereka janjikan tidak ada yang terjadi.”

Shannon menambahkan ada kekhawatiran kejahatan kekerasan akan terus mempengaruhi masyarakat jika penambangan ilegal tidak dihentikan.

3. Kasus kejahatan yang dikaitkan dengan penambang ilegal

Polisi Temukan 21 Mayat di Afrika Selatan, Diduga Penambang Ilegal Ilustrasi penambang. (Unsplash.com/Pedro Henrique Santos)

Kehadiran geng penambang ilegal dianggap berbahaya oleh polisi karena mereka biasanya bersenjata dan melakukan pertempuran sengit dengan kelompok saingan. Para penambang ilegal itu didominasi oleh imigran yang masuk secara ilegal dari negara tetangga Lesotho, Zimbabwe, dan Mozambik.

Kasus kejahatan yang dikaitkan oleh penambang ilegal di kawasan Krugersdorp, salah satunya adalah kasus pemerkosaan dan perampokan pada bulan Juli lalu terhadap delapan anggota perempuan dari kru film di sebuah tambang yang ditinggalkan di daerah itu. Insiden itu memicu protes kekerasan terhadap penambang ilegal oleh masyarakat sekitar.

Terkait kasus tersebut, 14 pria yang dituduh sebagai pelaku penambang ilegal, telah dibebaskan dari dakwaan pemerkosaan dan perampokan. Hal itu dilakukan setelah kepolisian tidak dapat menghubungkan mereka dengan pemerkosaan melalui bukti DNA.

Ke-14 pria yang dibebaskan dari dakwaan melakukan pemerkosaan dan perampokan dituduh berada di Afrika Selatan secara ilegal dan telah didakwa dengan pelanggaran imigrasi.

Baca Juga: AS Ancam Akan Keluarkan Iran dari Komisi Perempuan PBB

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya