Korea Utara Ancam Korsel dan AS jika Lanjutkan Latihan Militer Bersama

Korsel dan Korut saling menembakkan rudal ke perairan

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengutuk provokasi rudal Korea Utara, yang salah satunya mendarat di perairan selatan Northern Limit Line. Perairan tersebut diketahui merupakan perbatasan laut de facto antara kedua Korea Utara dan Selatan.

Pyongyang sendiri menyalahkan latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS sebagai provokasi uji coba rudal baru-baru ini. Korea Utara mengatakan peluncuran itu sebagai tanggapan atas latihan militer skala besar yang saat ini diadakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Pyongyang juga tak segan memperingatkan Korsel-AS bahwa mereka akan membayar "harga paling mengerikan dalam sejarah", jika mereka melanjutkan latihan militer bersama mereka, yang dipandang sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Korut Tembak Rudal Lagi, Lewati Batas Laut Korsel 

1. Korea Utara menyebut AS-Korsel-lah yang memulai provokasi terlebih dahulu

Korea Utara Ancam Korsel dan AS jika Lanjutkan Latihan Militer Bersamabendera Korea Utara (pixabay.com/zhushenje)

Kirby sendiri menolak klaim Korea Utara dan bersikeras bahwa tindakan provokatif Korea Utara memaksa AS-Korsel untuk mengadakan latihan militer. 

"Kami tentu saja mengutuk peluncuran rudal ini dan keputusan sembrono Korea Utara untuk menembakkan rudal di bawah batas laut de facto milik Korea Selatan," kata Kirby, dilansir The Korea Times.

Rudal Korut dikabarkan juga mendarat di perairan milik Jepang pada Kamis (3/11/2022).  Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, juga buka suara terkait provokasi Jepang ini. Kishida mengatakan kemungkinan bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik antarbenua.

Kishida juga telah memberikan instruksi untuk mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan peluncuran rudal oleh Korea Utara. "Karena ada kemungkinan salah satu rudal yang diluncurkan kali ini adalah ICBM, saya sekali lagi menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tersebut," kata Kishida, dilansir Japan Times.

Baca Juga: Tanggapi Rudal Korut, AS-Korsel Balas Tembak 8 Rudal 

2. Korea Utara dan Korsel-AS saling balas rudal

Korea Utara Ancam Korsel dan AS jika Lanjutkan Latihan Militer Bersamapotret bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Aaron Burden)

Baik Korea Utara dan Korea Selatan telah menembakkan sejumlah rudal ke perairan dekat pantai masing-masing. Korea Utara meluncurkan sebagian besar misilnya yang berjumlah sekitar 23 misil.

Seoul menanggapi dengan mengerahkan pesawat tempur untuk menembakkan tiga rudaldi atas garis demarkasi maritim yang disengketakan. Lalu, Pyongyang menembakkan kembali enam rudal lagi dan rentetan 100 peluru artileri.

Baca Juga: Korut Tembak Rudal Lagi, Lewati Batas Laut Korsel 

3. AS menuduh Korea Utara mengirimkan pasokan peluru artileri kepada Rusia

Korea Utara Ancam Korsel dan AS jika Lanjutkan Latihan Militer Bersamabendera Korea Utara dan bendera Korea Selatan (pixabay.com/www_slon_pics)

Di sisi lain, Amerika Serikat menuduh Korea Utara memasok Rusia dengan sejumlah peluru artileri. Pasokan tersebut dikabarkan telah digunakan Rusia untuk menjalankan invasi di Ukraina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan pada hari Rabu (02/11/2022) bahwa dugaan pengiriman senjata Korea Utara tidak mungkin mengubah arah konflik. Kirby menegaskan bahwa negara-negara Barat tetap akan mendukung militer Ukraina.

Korea Utara dikabarkan menggunakan jalur Timur Tengah dan Afrika Utara untuk mengirimkan pasokannya. Walau begitu, belum diketahui secara pasti apakah pasokan tersebut sudah sampai di Rusia atau tidak.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya