Bulgaria: Pemilu Ketiga Kalinya Pada Tahun Ini

Dua pemilu sebelumnya gagal bentuk koalisi di parlemen

Jakarta, IDN Times - Bulgaria pada hari Minggu (14/11/2021) mengadakan pemilihan parlemen dan presiden. Pemilu umum pada hari Minggu ini merupakan yang ketiga kalinya diadakan pada tahun ini untuk memilih parlemen, dalam dua pemilihan sebelumnya pada bulan April dan Juli gagal membentuk koalisi di parlemen, yang membuat para pemilih kecewa dan terjadi kebuntuhan politik selama berbulan-bulan.

1. Hasil exit poll

Bulgaria: Pemilu Ketiga Kalinya Pada Tahun IniIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari Reuters, hasil exit poll dari Alpha Research dalam pemilihan parlemen menunjukkan GERB, sebuah partai yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Boyko Borissov unggul tipis dengan 24,8 persen suara. Jajak pendapat lainnya menunjukkan GERB unggul dengan sekitar 23,5-24,7 persen suara.

Namun, exit poll dari Gallup International menunjukkan koalisi partai baru, Kami Melanjutkan Perubahan menempati urutan pertama dengan 25,7 persen suara.

Dua hasil exit poll untuk pemlihan presiden menunjukkan petahana Rumen Radev, seorang kritikus keras pemerintahan Borissov, memimpin dengan sekitar 49 persen suara.

Jika dalam pemilihan presiden tidak ada kandidat yang meraih lebih dari setengah suara, maka akan diadakan putaran kedua untuk dua kandidat teratas. Dalam pemilihan presiden kali ini ada 23 kandidat yang bersaing.

2. Partai baru yang menyerukan anti korupsi diperkirakan akan meraih posisi kedua

Baca Juga: Bulgaria Kerahkan 350 Prajurit ke Perbatasan Turki dan Yunani

Melansir dari DW, menjelang pemilihan analis politik memperkirakan jumlah partisipasi pemilu kali ini rendah karena kekhawatiran penyebaran virus corona dan sikap apatis politik setelah dua pemilihan yang mengecewakan. Rendahnya partisipasi dianggap akan menguntungkan Borissov dan GERB, yang diperkirakan masih akan muncul sebagai peraih suara terbanyak di parlemen.

Namun, penyelidikan dugaan korupsi terhadap Borissov telah menghambat untuk membentuk koalisi. Pengamat politik mengatakan jika GERB yang tidak memiliki sekutu jelas kembali meraih suara terbanyak, maka peluang koalisi kuat di parlemen akan sulit dibentuk, yang memperkirakan akan ada enam partai di parlemen, mengutip dari Al Jazeera.

Analis politik memperkirakan koalisi partai terbaru, Kami Melanjutkan Perubahan, yang dibentuk beberapa minggu lalu oleh menteri ekonomi dan menteri keuangan dalam pemerintahan sebelumnya, untuk menentang korupsi, kemungkinan akan meraih suara kedua terbanyak di parlemen dan dapat menjadi inti dari pemerintahan baru.

Meski baru terbentuk Kami Melanjutkan Perubahan dengan cepat mendapat dukungan luas diperkirakan dapat mendapat 16 persen dukungan.

3. Bulgaria sedang berjuang menghadapi peningkatan infeksi COVID-19

Bulgaria: Pemilu Ketiga Kalinya Pada Tahun IniIlustrasi COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Melansir dari DW, kebutuhan akan pemerintahan baru sangat diperlukan karena saat ini Bulgaria sedang berjuang menghadapi peningkatan kasus infeksi COVID-19 dan memiliki tingkat vaksinasi yang paling rendah di Eropa, dengan hanya 23 persen populasi yang telah divaksinasi sepenuhnya.

Pemerintah sementara saat ini dianggap gagal memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus, yang ditunjukkan dengan jumlah kematian akibat COVID-19 meningkat. Baru-baru ini ada sekitar 200 kematian setiap hari di rumah sakit yang mengalami kekurangan tenaga medis.

Dalam pemilu ini kotak suara seluler telah disediakan untuk pasien COVID-19 dan orang-orang yang dikarantina, mengutip dari Al Jazeera.

Selain itu Bulgaria juga sedang menghadapi permasalahan ekonomi akibat kenaikan harga energi, yang memicu lonjakan harga listrik dan bahan bakar.

Baca Juga: Bulgaria Mau Cabut Veto Pencalonan Makedonia Utara di UE

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya