Delta Airlines Kenakan Biaya bagi Staf yang Tidak Vaksin

Biaya tambahan mulai berlaku pada 1 November

Atlanta, IDN Times - Maskapai penerbangan ketiga terbesar di Amerika Serikat (AS), Delta Airlines yang berbasis di Atlanta, pada hari Rabu (25/8/2021) mengumumkan akan mengenakan biaya tambahan bulanan sebesar 200 dolar AS (Rp2,8 juta) untuk karyawannya yang tidak divaksinasi terhadap COVID-19. Biaya itu merupakan pembayaran asuransi kesehatan perusahaan dan akan berlaku mulai 1 November.

1. Maskapai kesulitan membayar biaya perawatan di rumah sakit

Delta Airlines Kenakan Biaya bagi Staf yang Tidak VaksinIlustrasi pesawat maskapai Delta Airlines. (Unsplash.com/Miguel Ángel Sanz)

Melansir dari CNBC, CEO Delta Air Lines Ed Bastian menyampaikan dalam memo yang dikirimkan kepada karyawan bahwa biaya itu diterapkan untuk menutupi mahalnya perawatan di rumah sakit untuk karyawan yang terpapar COVID-19. Bastian memberitahu perusahaan rata-rata mengeluarkan 50 ribu dolar AS (Rp723 juta) per orang untuk menanggung perawatan karyawan yang terinfeksi virus tersebut.

Bastian mengatakan dalam beberapa minggu terakhir sejak kemunculan varian Delta, semua karyawan yang dirawat di rumah sakit belum divaksinasi lengkap. Karena hal itu perusahaan memutuskan mengambil langkah ini demi mendorong pekerjannya melakukan vaksinasi.

Biaya tambahan ini tampaknya diperlukan karena perusahaan pernerbangan mengalami penurunanan secara signifikan. Pendapatan Delta Airlines selama tiga bulan hingga 30 Juni 2021 adalah 5,3 miliar dolar AS (Rp72 triliun), turun lebih dari 50 persen dari periode yang sama pada 2019 sebelum pembatasan perjalanan COVID-19 diberlakukan, mengutip dari BBC.

United Healthcare yang mengelola  asuransi kesehatan maskapai tersebut memberitahu perubahan kebijakan ini merupakan inisiatif dari Delta Airlines.

Kebijakan baru perusahaan maskapai itu dilakukan setelah Food and Drug Administration (FDA) memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Pfizer untuk COVID-19 pada Senin, menurut juru bicara perusahaan rencana ini tidak dipicu pengumuman FDA. Keputusan FDA memberikan izin penuh diperkirakan akan membuat banyak perusahaan mendorong pekerjanya untuk vaksinasi.

2. 75 persen karyawan sudah divaksinasi

Delta Airlines Kenakan Biaya bagi Staf yang Tidak VaksinIlustrasi vasksinasi COVID-19. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

Melansir dari The Guardian, Delta Airlines mulai 12 september akan mewajibkan setiap karyawan yang belum divaksinasi untuk melakukan tes COVID-19 setiap minggu dan perlu menggunakan masker di dalam ruangan. Selain itu, mulai 30 September, perlindungan perawatan kesehatan untuk yang terkena virus corona hanya akan diberikan kepada karyawan yang telah divaksinasi penuh.

Saat ini sudah ada 75 persen karyawan Delta Airlines yang telah divaksinasi. Bastian mengaku bangga dengan capaian itu, tapi dia ingin hampir semua karyawan divaksinasi karena sedang ada penyebaran varian Delta yang lebih menular. Perusahaan penerbangan ini membantu negara bagian Georgia dengan memberikan Delta Flight Museum sebagai fasilitas vaksinasi massal terbesar di negara bagian itu, sekitar 35 persen dari dosis vaksinasi massal Georgia.

Serikat pekerja Delta Airlines telah menanggapi kebijakan baru ini. Serikat menyampaikan Sekitar 8 persen dari sekitar 12 ribu pilot sudah bebas dari biaya kesehatan yang lebih tinggi, bahkan jika tidak divaksinasi, karena sebelumya telah memilih biaya rencana perawatan kesehatan yang lebih tinggi dalam kontrak. Karena sebagain besar pilot telah menerima vaksinasi serikat meminta perlu adanya negosiasi ulang. Selain itu serikat juga meminta vaksinasi harus bersifat sukarela.

Baca Juga: Tak Kuat Hadapi COVID-19, Singapura Airlines PHK 2.400 Karyawan

3. Perusahaan di AS telah menyerukan agar karyawan melakukan vaksinasi

Delta Airlines Kenakan Biaya bagi Staf yang Tidak VaksinIlustrasi petugas medis menyuntikan vaksin. (Unsplash.com/Mat Napo)

Perusahaan penerbangan di AS telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong karyawan menuju fasiltas vaksinasi untuk mendapatkan suntikan. Maskapai besar pertama AS yang telah mewajibkan vaksin untuk karyawannya adalah United Airlines, yang diterapkan awal bulan ini. Semua maskapai penerbangan AS menerapkan wajib masker bagi karyawannya saat di pesawat, tetapi tidak untuk di kantor.

Melansir dari BBC, beberapa perusahaan AS lainnya yang seperti Goldman Sachs, Microsoft, dan Google, memberi tahu karyawaanya untuk vaksinasi jika ingin bekerja dari kantor. Perusahaan investasi Vanguard untuk mendorong pekerjanya menerima vaksin menawarkan bonus 1.000 dolar AS. Pada hari Rabu, bank investasi Credit Suisse meminta semua karyawan yang belum vaksin untuk bekerja dari rumah mulai 7 September, diperkirakan kantor dibuka penuh pada Oktober.

Baca Juga: Ini Protokol Kesehatan Singapore Airlines saat Pandemik COVID-19

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya