Goks! 7.650 Orang Skotlandia Harus Antre 2 Tahun untuk Dapat Perawatan

Waktu tunggu paling lama untuk perawatan adalah ortopedi

Jakarta, IDN Times - Data Kesehatan Masyarakat Skotlandia (PHS), pada Rabu (19/10/2022), melaporkan bahwa ada 7.650 orang yang mulai memperoleh perawatan di rumah sakit setelah harus menunggu lebih dari 2 tahun. 

Data terbaru PHS menunjukkan, setiap harinya ada 142 ribu orang menunggu untuk diperiksa atau memperoleh rawat inap. Bulan Agustus dilaporkan sebagai waktu tunggu terburuk, dengan hampir 5 ribu orang di seluruh Skotlandia menunggu lebih dari 12 jam untuk diperiksa.

1. Mengalami penurunan dari jumlah sebelumnya

Goks! 7.650 Orang Skotlandia Harus Antre 2 Tahun untuk Dapat PerawatanIlustrasi ruang perawatan di rumah sakit. (Unsplash.com/Martha Dominguez de Gouveia)

Melansir BBC, data PHS melaporkan, jumlah menunggu tertinggi selama dua tahun terjadi di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Grampian, diikuti oleh di Greater Glasgow dan Clyde, dan di Lothian.

Di NHS Grampian ada 2.120 orang menunggu dan dan di NHS Greater Glasgow dan Clyde ada 1.758 orang. Satu-satunya dewan kesehatan di Skotlandia yang tidak menunggu prosedur rawat inap adalah NHS Dumfries and Galloway.

Semua dewan kesehatan Skotlandia menunjukkan adanya penurunan dalam tiga bulan terakhir, dengan dewan Glasgow turun lebih dari seribu pasien.

Angka menunggu terbaru selama dua tahun atau lebih menunjukkan adanya penurunan yang signifikan sejak laporan data sebelumnya pada 30 Juni, yang menunjukkan ada 10.066 orang menunggu perawatan selama dua tahun.

Berdasarkan data terbaru, 30 dari 17 spesialisasi perawatan menunjukkan setidaknya ada satu pasien yang menunggu. Spesialisasi tanpa pasien yang menunggu lebih dari dua tahun menunjukkan hanya satu yang mengalami penurunan sejak statistik Juni, dengan satu kasus di pediatri yang menerima perawatan.

Spesialisasi yang mengalami waktu tunggu paling lama adalah ortopedi, dengan 2.152 orang menunggu, diikuti oleh 1.610 menunggu untuk operasi umum, 1.327 perawatan telinga, hidung, dan tenggorokan, dan 1.041 untuk urologi.

Baca Juga: Abu Pembunuh Berantai di Skotlandia Dibuang ke Laut

2. Tindakan pemerintah untuk mengatasi lamanya waktu tunggu

Melansir STV News, menanggapi angka terbaru dari PHS, Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf mengatakan bahwa tantangan pasien yang menunggu masih ada meski adanya penurunan.

“Melalui dedikasi dan ketangguhan staf NHS, kami dapat menyelesaikan sejumlah besar waktu tunggu pasien rawat inap selama dua tahun. Ini adalah langkah maju yang positif dalam pemulihan kami dari pandemik dan akan membantu mengurangi tekanan pada NHS selama musim dingin," kata Yousaf. 

“Tetapi tantangan tetap ada dan masih ada penantian yang tidak dapat diterima di ortopedi, bedah umum, dan urologi, saya bertekad untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk mendorong peningkatan dalam spesialisasi ini," tambahnya. 

Yousaf, pada dua minggu lalu, mengumumkan langkah untuk membantu NHS dalam memberikan pelayanan. Dia memberi tahu pemerintah akan mengeluarkan 600 juta pound sterling (Rp10,4 triliun) selama bulan-bulan di musim dingin, tetapi dia mengisyaratkan bahwa itu tidak akan mengurangi setiap tantangan.

Pejabat kesehatan itu juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menggelontorkan 8 juta pound sterling (Rp139,8 miliar) untuk merekrut seribu staf baru, termasuk 750 perawat, bidan dan staf medis dari luar negeri.

3. Kritikan terhadap pemerintah

Lamanya waktu tunggu yang dibutuhkan untuk memperoleh perawatan menimbulkan kritik dari pihak oposisi terhadap pemerintahan Partai Nasional Skotlandia (SNP).

Jackie Baillie dari Partai Buruh Skotlandia menyebut permasalahan itu karena adanya pengabaian dari SNP, bukan dampak dari pandemik.

"Staf bekerja tanpa lelah, tetapi kegagalan pemerintah untuk mendukung NHS membahayakan nyawa. Kami memiliki krisis kemanusiaan di NHS kami dan Humza Yousaf tidak terlihat di mana pun. Daripada mencambuk rencana pemulihannya yang lemah, sudah waktunya tuan Yousaf menyingsingkan lengan bajunya dan mulai bekerja sebelum lebih banyak nyawa hilang," tutur Baillie.

Christine Jardine, Juru bicara Partai Demokrat Liberal, juga menyampaikan kritik.

"Rencana NHS Sekretaris Kesehatan telah melihat waktu tunggu perawatan tuan rumah memburuk. Dia harus meminta maaf karena membiarkan NHS Skotlandia berhenti dalam pengawasan. Pasien dan staf tidak bisa terus seperti ini," tutur Jardine. 

Tess White, juru bicara Kesehatan Masyarakat Konservatif Skotlandia, menyerukan agar Yousaf menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.

"NHS kami jatuh ke dalam krisis yang lebih dalam setiap minggunya. Sudah waktunya baginya untuk menghentikan putaran dan sebagai gantinya menguraikan rencana yang tepat untuk menghindari kekacauan total di NHS kami musim dingin ini," katanya. 

Baca Juga: Skotlandia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Sediakan Pembalut Gratis

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya