Abu Pembunuh Berantai di Skotlandia Dibuang ke Laut

Dua mayat korbannya dikubur di taman rumah

Jakarta, IDN Times - Abu dari jenazah Peter Tobin, seorang pembunuh berantai dari Skotlandia yang meninggal pada pekan lalu, telah dibuang oleh pihak berwenang ke laut setelah tidak ada orang yang mengklaim tubuhnya. Langkah itu telah dikonfrimasi oleh Dewan Kota Edinburgh pada Minggu (16/10/2022).

Tobin telah dijatuhi hukuman seumur hidup atas kejahatan pemerkosaan dan tiga pembunuhan yang dilakukan pertama kali pada 1991 dan terakhir pada 2006.

1. Pelaku dikabarkan sakit parah

Melansir BBC, Dewan Kota Edinburgh mengonfirmasi bahwa kremasi terhadap Jenazah Tobin dilakukan pada Kamis.

"Kemarin malam (13 Oktober 2022) jenazah Peter Tobin dikremasi sesuai dengan persyaratan Bagian 87 Undang-Undang Pemakaman dan Kremasi (Skotlandia) 2016. Abu dari kremasi ditebarkan ke laut. Pikiran dewan bersama para korban kejahatannya dan orang-orang yang mereka cintai," kata juru bicara dewan.

Pemakaman merupakan tanggung jawab dari otoritas setempat jika tidak ada kerabat atau keluarga terdekat yang datang untuk mengambil jenazah.

Tobin meninggal di rumah sakit Edinburgh Royal Infirmary pada pukul 05:35 pada Sabtu, 8 Oktober. Penyebab kematiannya didaftarkan sebagai tidak pasti dan masih menunggu hasil penyelidikan.

Pembunuh berantai itu dilaporkan menderita kanker dan dan pinggulnya patah setelah jatuh, tapi menolak untuk mengonsumsi obat. Sebelumnya, pada Januari diketahui bahwa Tobin telah dipindahkan dari penjara di Edinburgh ke rumah sakit karena sakit.

Baca Juga: Sebut Rezim Putin Pembunuh, Oposisi Rusia Ditangkap atas Tuduhan Makar

2. Tiga pembunuhan yang dilakukan

Abu Pembunuh Berantai di Skotlandia Dibuang ke LautIlustrasi pembunuhan. (Unsplash.com/Andrey Zvyagintsev)

Tobin diketahui pertama kali melakukan pembunuhan pada 1991, tapi kejahatannya baru terungkap setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Angelika Kluk yang merupakan mahasiswa Polandia. Mayat Kluk ditemukan di bawah papan lantai sebuah gereja di Glasgow pada 2006.

Kasus itu memicu penyelidikan di seluruh Inggris Raya yang akhirnya membawa petugas atas kasus pembunuhan terhadap dua wanita lainnya pada 1991.

Dua korban lainnya adalah Vicky Hamilton dan Dinah McNicol. Hamilton menghilang pada Februari 1991 saat dia melakukan perjalanan pulang, dari Redding dekat Falkirk.

Adapun McNicol yang berusia 18 tahun dari Essex terakhir terlihat pada Agustus 1991, saat menumpang kendaraan Tobin setelah menghadiri festival musik.

Jenazah kedua gadis itu ditemukan 16 tahun kemudian, terkubur di taman bekas rumah Tobin di Margate, Kent, Inggris.

Lindsay Brown, saudara perempuan Hamilton, mengatakan setelah peristiwa itu hidup keluarga menjadi sulit.

3. Polisi memiliki keyakinan bahwa jumlah korban jauh lebih banyak

Abu Pembunuh Berantai di Skotlandia Dibuang ke LautIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir The Independent, Kepala Detektif Inspektur Laura Thomson, pemimpin penanganan kejahatan di kepolisian Skotlandia, mengatakan sebelum Tobin meninggal polisi telah berupaya untuk mendorongnya melakukan hal yang benar, yaitu dengan berbagi pengetahuan apa pun yang mungkin dia miliki yang dapat membantu polisi, tapi tidak berhasil.

Hal itu dilakukan karena kepolisian telah lama meyakini bahwa Tobin memiliki jumlah korban jauh lebih banyak dan berharap dia akan memberi tahu rahasianya.

Polisi percaya Tobin bertanggung jawab atas pembunuhan wanita lain karena dia diketahui memiliki setidaknya 40 alias dan 150 mobil selama hidupnya.

David Swindle, mantan detektif polisi di Strathclyde, yang memimpin penyelidikan terhadap Tobin, juga meyakini bahwa pembunuh berantai itu membunuh lebih banyak orang.

"Ini adalah seseorang yang tidak menghormati kemanusiaan," katanya.

Baca Juga: Prancis: Eks Polisi Mengaku Sebagai Pembunuh Berantai

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya