Inggris: Konsumsi Daging Harian Turun 17 Persen

Konsumsi daging merah turun, sedangkan daging putih naik

Jakarta, IDN TImes - Konsumsi daging harian di Inggris Raya diketahui telah menurun sebesar 17 persen dibandingkan konsumsi satu dekade yang lalu, berdasarkan laporan yang diperoleh pada hari Jumat (8/10/2021). Data penurunan konsumsi daging ini diketahui dari hasil penelitian Universitas Oxford yang dirilis baru-baru.

1. Penurunan masih jauh dari target nasional 30 persen

Inggris: Konsumsi Daging Harian Turun 17 PersenIlustrasi daging. (Unsplash.com/Kyle Mackie)

Melansir dari The Independent, studi yang dilakukan Oxford ini membandingkan data konsumsi dari National Diet and Nutrition Survey pada periode 2008/09 dan 2018/19, sebuah survei tentang kebiasaan makan di seluruh negeri. Studi Oxford ini dirilis dalam jurnal berjudul Lancet Planetary Health.

Hasil riset menunjukkan rata-rata konsumsi daging harian turun sekitar 17,4 gram per orang atau sebesar 17 persen, dari 103,7 gram pada 2008/09 menjadi 86,3 gram pada 2018/19. Penurunan termasuk konsumsi daging merah dari 37,4 gram menjadi 23,7 gram dan daging olahan dari 33,8 gram menjadi 26,8 gram. Untuk daging putih seperti ayam dan ikan meningkat sebesar dari 32,5 gram menjadi 35,7 gram.

Berdasarkan riset Oxford juga diketahui orang yang menjadi vegetarian telah meningkat dari 2 persen menjadi 5 persen. Pengurangan 17 persen menunjukkan masih jauh dari target pengurangan 30 persen dalam 10 tahun, yang ditetapkan oleh Strategi Pangan Nasional pada awal tahun ini.

Melansir dari BBC, studi ini tidak mengungkap alasan orang mengurangi konsumsi daging, tapi jika mengacu riset pada 2019 menunjukkan hampir 40 persen konsumen daging secara aktif berusaha mengurangi konsumsi dengan banyak alasan, termasuk kesehatan atau lingkungan.

Konsumsi daging merah telah dikaitkan dengan risiko peningkatan masalah kesehatan termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan bahkan kanker tertentu. Selain itu produksi daging memiliki dampak terhadap lingkungan, dengan lebih benyak hewan ternak akan menghasilkan lebih banyak emisi yang meningkatkan suhu planet.

Menurut Cristina Stewart dari Oxford, yang memimpin penelitian ini menyampaikan dibutuhkan pengurangan yang lebih lanjut untuk memenuhi target 30 persen. Dia memberitahu saat ini konsumsi rata-rata daging di dunia meningkat, tapi untuk negara berpenghasilan tinggi seperti Inggris Raya konsumsi perlahan-lahan telah menurun.

2. Orang yang lahir pada 1980-an dan 1990-an adalah konsumen daging tertinggi

Inggris: Konsumsi Daging Harian Turun 17 PersenIlustrasi daging. (Unsplash.com/José Ignacio Pompé)

Baca Juga: Cara Mendapat Daging Sapi Segar dan Membendakan Daging Celeng

Melansir dari The Guardian, dalam penelitian ini Oxford melihat perbedaan konsumsi daging total antara subkelompok yang berbeda dari populasi. Dari hasil tersebut menunjukkan orang kulit putih lebih banyak memakan daging daripada etnis minoritas di Inggris Raya. Hasil itu tidak dipengaruhi pendapatan.

Stewart menyampaikan hasil studi itu mengejutkan karena status ekonomi yang rendah tidak mempengaruhi tingkat konsumsi daging. Stewart memberitahu banyak literatur menunjukkan kelompok status sosial ekonomi rendah mengonsumsi lebih banyak daging.

Riset Oxford ini juga menunjukkan orang yang lahir pada 1980-an dan 1990-an merupakan kelompok yang paling banyak mengonsumsi daging, sedangkan orang yang lahir mulai tahun 2000 adalah satu-satunya subkelompok yang meningkatkan konsumsi mereka dari waktu ke waktu.

Dari hasil berdasarkan usia Stewart mengatakan dari berbagai survei menunjukkan kelompok yang lebih muda lebih peduli terhadap lingkungan dan cenderung ingin mengurangi konsumsi daging. Namun, hasil riset justru menunjukkan hal itu bertentangan, menurut Stewart hal itu bisa jadi karena yang mereka konsumsi di rumah tidak sesuai dengan preferensi mereka sebagai individu.

3. Penurunan dianggap tidak cukup untuk membantu iklim

Inggris: Konsumsi Daging Harian Turun 17 PersenIlustrasi daging. (Unsplash.com/Cindie Hansen)

Melansir dari The Independent, hasil riset itu disambut dengan baik oleh kelompok Greenpeace, organisasi yang peduli terhadap lingkungan, tapi kelompok itu menganggap penurunan itu masih belum cukup cepat untuk membantu mengatasi krisis perubahan iklim.

Pimpinan hutan Greenpeace di Inggis Raya, Anna Jones menyarankan agar mengurangi konsumsi semua jenis daging dan mengurangi peternakan sapi, karena hal itu telah memicu deforestasi. Dia mengigatkan sebagai tuan rumah pembicaraan iklim penting tahun ini Inggris Raya harus mengurangi konsumsi daging dan mengurangi peternakan.

Jones meminta agar ritel berhenti menjual daging dari hasil perusak hutan dan mengurangi penjualan semua jenis daging. Dia juga meminta pemerintah merencanakan program pangan yang lebih berkelanjutan.

Seorang juru bicara Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan mengatakan departemen telah memberikan dukungan kepada petani dan peternak untuk menghasilkan makanan yang lebih berkelanjutan, sambil menjaga iklim.

Juru bicara itu memberitahu bahwa susu dan daging merupakan bagian penting dari diet. Dia mengakui peternakan telah berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca untuk itu telah diambil tindakan untuk mengurangi hal tersebut.

Baca Juga: Presiden Korsel Serukan Larangan Konsumsi Daging Anjing

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya