Kekurangan Perawat Sosial, Inggris Permudah Aturan Imigrasi

Pekerja perawatan masuk daftar kekurangan pekerjaan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Inggris Raya pada hari Jumat (24/12/2021) menyampaikan akan melonggarkan aturan imigrasi untuk pekerja perawatan sosial, asisten perawatan, dan pekerja perawatan di rumah. Keputusan ini mengikuti saran dari Komite Penasihat Migrasi (MAC) yang meminta adanya kemudahan visa untuk pekerja asing di sektor ini yang mengalami kekurangan setelah Brexit dan adanya pandemik COVID-19. 

1. Diberikan kemudahan visa

Kekurangan Perawat Sosial, Inggris Permudah Aturan ImigrasiIlustrasi visa. (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Melansir dari BBC, pemerintah akan memasukan pekerja perawatan ke dalam daftar kekurangan pekerjaan, yang dirancang untuk membantu para migran mendapatkan visa kerja untuk mengisi sektor yang kekurangan pekerja. Pelonggaran ini diharapkan mulai berlaku pada awal tahun depan dan akan berlaku selama minimal 12 bulan.

Dengan masuk dalam daftar kekurangan maka perawat akan diberikan gaji tahunan minimum  sebesar 20.480 pound sterling (Rp389 juta). Pekerja dapat datang dengan membawa tanggungan, termasuk pasangan dan anak-anak, akan ada kemudan visa yang membantu proses tersebut.

Pekerja akan dipercepat dalam urusun imigrasi dan akan ada pengurangan biaya visa. Saat ini biaya visa pekerja kesehatan dan perawatan adalah 232 (Rp4,4 juta) pound sterling per orang untuk mereka yang menetap hingga tiga tahun dan 464 pound sterling (Rp8,8 juta) untuk yang tinggal selama lebih dari tiga tahun. Visa dapat bertahan hingga lima tahun sebelum perlu diperpanjang.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan langkah-langkah ini akan membantu program yang sudah berjalan sejak September, yang memastikan kepedulian sosial lebih baik.

Kemudahan visa ini dipandang sebagai bantuan jangka pendek dan pemerintah diminta untuk memperbaiki tekanan jangka panjang dalam sistem perawatan sosial.

Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengatakan perubahan visa ini diharapkan akan mengurangi tekanan pada sektor pekerja perawatan.

2. Kekurangan pekerja

Kekurangan Perawat Sosial, Inggris Permudah Aturan ImigrasiIlustrasi perawat yang sedang membantu lansia berjalan. (Pexels.com/Kampus Production)

Penyedia layanan perawatan sosial di Inggris Raya telah memperkirakan sektor ini akan banyak kekurangan pekerja, terutama setelah adanya aturan bagi petugas kesehatan untuk divaksinasi penuh pada 1 April dan perawat juga kelelahan akibat pandemik.

Pandemik COVID-19 dianggap sebagai hal yang memperburuk kekurangan di sektor ini yang sudah terjadi sejak meninggalkan Uni Eropa (UE), yang membuat pekerja dari negara-negara UE tidak bisa lagi bebas visa untuk bekerja.

Menurut Nuffield Trust, sebuah organisasi yang bertujuan meningkatkan layanan kesehatan ini mengatakan jumlah perawat telah berkurang sekitar 42 ribu antara April hingga Oktober.

Sam Monaghan, kepala eksekutif MHA, penyedia perawatan amal terbesar di Inggris Raya, menyampaikan kekurangan membuat 19 persen rumah perawatannya tidak bisa menerima penghuni baru, dan membuat banyak orang tua harus berada di rumah sakit lebih lama dari yang mereka butuhkan atau tidak bisa memperoleh akses perawatan yang diiginkan, dikutip dari ITV.

Baca Juga: Spanyol Setuju Ekstradisi Eks Perawat Hugo Chaves ke AS

3. Pemerintah juga permudah visa pekerja hortikultura musiman

Kekurangan Perawat Sosial, Inggris Permudah Aturan ImigrasiIlustrasi orang yang sedang bekerja memetik buah. (Unsplash.com/Kamala Bright)

Melansir dari The Guardian, Departemen Dalam Negeri pada hari Jumat mengumumkan akan melanjutkan skema visa untuk mengizinkan pekerja hortikultura musiman datang ke Inggris Raya  hingga akhir 2024. Dalam kebijakan ini akan tersedia 30 ribu visa untuk tahun depan, jumlah itu akan diturunkan pada 2023.

Meski melanjutkan kemudahan visa ini pemerintah mengatakan ingin mengatasi ketergantungan tenaga kerja asing. Menurut laporan Departemen Lingkungan, Makanan dan Urusan Pedesaan ketergantungan terhadap pekerja asing telah menekan upah dan menimbulkan disinsentif untuk investasi.

Menteri Lingkungan George Eustice mengatakan tenaga kerja musiman sudah lama terjadi di Inggris Raya sebelum mengahiri keanggotaan di UE, dia mengatakan pemerintah ingin meningkatkan keterampilan dan menarik minat pekerja dalam negeri.

Eustice mengatakan dia menyadari bahwa dalam bidang pertanian ada persyaratan unik dan musiman untuk tenaga kerja saat panen dan telah membicarakan hal itu dengan industri untuk mengetahui yang dibutuhkan.

Inggris Raya sebelumnya juga telah mempermudah visa untuk mengatasi kekurangan pekerja di industri lain, seperti kekurangan pengemudi truk dan pekerja di sektor peternakan unggas.

Baca Juga: Ledakan Omicron di Inggris Ancam Boxing Day Premier League

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya