Kolombia Beri Perlindungan Migran Ilegal dari Venezuela

Kolombia bertindak ramah terhadap migran

Bogota, IDN Times - Pada hari Senin, 8 Februari Presiden Kolombia Ivan Daque mengumumkan bahwa negaranya akan memberikan status perlindungan hukum sementara untuk migran dari Venezuela. Pengumuman itu dilakukan bersama dengan Filippo Grandi pemimpin United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Dengan adanya perlindungan terhadap migran Venezuela yang selama ini tinggal tanpa dokumen resmi di Kolombia kini mereka bisa memperoleh berbagai fasilitas kesehatan dan pekerjaan secara legal. Kolombia telah menjadi destinasi utama para migran Venezuela yang mencari kehidupan lebih baik.

1. Diperkirakan lebih dari 1,7 juta warga Venezuela di Kolombia

Kolombia Beri Perlindungan Migran Ilegal dari VenezuelaPresiden Kolombia Ivan Duque bersama dengan Filippo Grandi ketua UNHCR pada hari Senin, 8 Februari umumkan perlindungan sementara bagi migran asal Venezuela. Sumber:twitter.com/Filippo Grandi

Melansir dari Reuters, Presiden Deque menyampaikan dengan adanya pemberian status izin legal, maka para migran Venezuela bisa menetap sampai 10 tahun dan mereka yang sudah menetap dengan dokumen resmi tidak perlu mengajukan izin lagi. Para migran yang memasuki Kolombia selama dua tahun ke depan dapat mengikuti aturan baru ini. Presiden menambahkan bagi yang tidak mendaftarkan izin tinggal akan dideportasi.

Dengan mengikuti aturan baru yang menguntungkan ini para migran bisa dengan legal bekerja dan memperoleh berbagai layanan sosial pemerintah, termasuk mendapatkan vaksin untuk virus corona, tapi untuk bisa membantu para migran mendapatkan vaksin Kolombia meminta adanya bantuan internasional.

Filippo Grandi dari UNHCR dengan senang menyebut tindakan Kolombia "bersejarah" dan mengatakan bahwa itu merupakan langkah kemanusiaan paling penting di Amerika Selatan selama beberapa dekade, ia juga mengatakan keputusan baru dari Kolombia ini akan membantu ratusan ribu orang miskin.

Pada bulan lalu Kolombia menutup sementara perbatasan darat dan sungai hingga 1 Maret mendatang, sebagai cara mengurangi penyebaran virus. Jumlah warga Venezuela telah berkurang sebesar 2 persen sejak virus corona melanda Kolombia. Pemerintah telah menerapkan pembatasan kegiatan yang membuat puluhan ribu migran pulang ke Venezuela karena sulit mendapatkan pekerjaan. Namun, menurut pihak berwenang ketika ekonomi pulih diperkirakan akan banyak yang kembali dengan membawa satu atau dua orang tambahan. 

2. Krisis membuat warga Venezuela pergi ke negara lain

Krisis yang dialami Venezuela telah membuat sebagai besar warganya pergi mencari kehidupan lebih baik di negara lain mereka banyak yang menuju Kolombia, yang diterima dengan baik oleh pemerintah dengan aturan baru yang diterapkan.

Melansir dari Associated Press, para warga Venezuela yang menuju negara tetangga lainnya harus menghadapi sentimen terhadap migran dan perbatasan yang ditutup. Ratusan warga Venezuela yang ingin menuju Peru melalui Ekuador tidak dibiarkan masuk oleh Peru yang menjaga perbatasan dengan tank dan pasukan mereka, yang membuat mereka terjebak di perbatasan. Tujuan populer lainnya yaitu Panama dan Chili telah menetapkan persyaratan visa yang mempersulit warga Venezuela untuk pindah ke negara-negara tersebut.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada 4,7 juta migran Venezuela dan pengungsi lainnya di negara-negara Amerika Latin lainnya. Mereka meninggalkan tanah air mereka karena krisis perekonomian dan konflik politik.

Keputusan baru Kolombia yang ramah terhadap migran Venezuela sangat membantu mereka untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, namun Presiden Duque menyampaikan dalam aturan baru ini dia tidak berharap bisa menghentikan eksodus warga Venezuela.

"Jika kita ingin menghentikan krisis ini, negara-negara harus merenungkan bagaimana mengakhiri kediktatoran di Venezuela. Kami harus memikirkan tentang bagaimana mendirikan pemerintahan transisi dan menyelenggarakan pemilihan bebas," katanya.

Baca Juga: Kolombia Minta Bantuan Vaksinasi Migran Venezuela

3. Kolombia butuh bantuan dana internasional

Dengan banyaknya migran Venezuela yang datang telah membuat perekonomian Kolombia terbebani. Melansir dari Al Jazeera, Sergio Guzman, direktur Colombia Risk Analysis, sebuah perusahaan konsultan risiko di Bogota, mengatakan bahwa Kolombia tidak banyak menerima batuan dana internasional dibandingkan krisis migrasi global lainnya, seperti di Suriah dan Sudan. Guzman juga menyampaikan bahwa Kolombia saat ini kekurangan dana dan pemerintah perlu menjuat aset mereka untuk membiayai pengeluarannya saat ini.

Menurut Brookings Institution memperkirakan bahwa pada 2019 komunitas internasional telah menghabiskan 580 juta dolar AS untuk atau setara dengan Rp8,1 triliun dalam upaya menghadapi krisis pengungsi Venezuela selama empat tahun pertama, sementara untuk pengungsi Suriah dalam empat tahun pertama telah menghabiskan 7,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp109 triliun.

Ronal Rodriguez, seorang peneliti tentang migrasi Venezuela dari Universitas Rosario Bogota, menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa masalah sosial politik telah menghalangi pemerintah dalam memenuhi janjinya untuk lebih mengintegrasikan warga Venezuela.

"Kolombia adalah negara yang hebat dalam membuat undang-undang yang sangat baik, tetapi memiliki masalah besar dalam menerapkannya dan saya rasa kasus ini tidak akan menjadi pengecualian. Kolombia saat ini sedang mengalami salah satu momen terberatnya, dengan banyak masalah sosial dan politik, dan karena semua yang telah terjadi dengan pandemi, ketegangan sosial meningkat. Dan memasukkan migrasi Venezuela akan membutuhkan banyak biaya, dan kita harus melihat bagaimana mereka menerapkannya dalam jangka pendek... Ini adalah tantangan besar."

Baca Juga: Kolombia Minta Bantuan Vaksinasi Migran Venezuela

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya