Kurang Pasokan, Kenya Batal Larang Impor Ikan dari China

Harga ikan impor dari Tiongkok jauh lebih murah

Nairobi, IDN Times - Kenya yang sebelumnya menyerukan akan melarang impor ikan dari Tiongkok gagal mewujudkan rencana tersebut. Batalnya larangan itu dilaporkan oleh media Kenya, Daily Nation, pada Kamis (5/8/2021), yang melaporkan bahwa larangan itu tidak bisa diterapkan karena Kenya mengalami banyak kekurangan pasokan ikan.

1. Nelayan Kenya memiliki keterbatasan alat penangkap ikan

Kurang Pasokan, Kenya Batal Larang Impor Ikan dari ChinaIlustrasi nelayan. (Pixabay.com/denzeldenys)

Melansir dari Daily Nation, Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kenya, Peter Munya memberitahu bahwa negara tidak bisa melarang impor karena persediaan yang kurang dan harga ikan impor lebih murah dari hasil tangkapan nelayan lokal. Munya menjelaskan bahwa salah satu faktor kurangnya pasokan Ikan di Kenya karena nelayan lokal memiliki keterbatasan alat penangkapan, sehingga tidak bisa menangkap di perairan dalam Kenya. 

Untuk mengatasi agar perairan dalam tidak dieksploitasi kapal asing, Kenya telah melatih para pemudanya untuk menekuni profesi di industri perikanan dan menyarankan bekerja di kapal-kapal internasional yang melaut di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Kenya. Selain itu untuk meningkatkan produksi pemerintah telah membangun kapasitas untuk budidaya ikan.

Data yang dilaporkan oleh Kenya Marine and Fisheries Research Institute menunjukkan bahwa saat ini negara itu mengalami defisit pasokan ikan sebanyak 400 ribu metrik ton. Kenya dilaporkan memiliki potensi produksi ikan hingga 300 ribu metrik ton, tapi setiap tahunnya hanya mampu menghasilkan 160 ribu metrik ton.

Menurut keterangan Ketua Asosiasi Nelayan Kenya, Hamidi Omar bahwa harga jual ikan impor dari Tiongkok untuk satu kg bisa setengah harga lebih murah dari hasil tangkapan nelayan lokal. Menurutnya hal itu karena nelayan kekurangan alat yang bisa meningkatkan hasil tangkapan.

2. Komite Pertanian Majelis Nasional ingin melarang impor ikan dari Tiongkok

Kurang Pasokan, Kenya Batal Larang Impor Ikan dari ChinaIlustrasi ikan hasil tangkapan nelayan. (Unsplash.com/Duangphorn Wiriya)

Baca Juga: Kenya Blokir Penerbangan Dua Arah ke Somalia

Melansir dari Africa News, banyaknya ikan impor dari Tiongkok di pasar Kenya membuat Presiden Uhuru Kenyatta pada 2018 telah menyerukan kepada para pejabat untuk membatasi impor. Lebih dari sepekan yang lalu Komite Pertanian Majelis Nasional telah menegaskan niat untuk melarang ikan impor dari Tiongkok.

Dalam rencana yang gagal terlaksana itu komite bermaksud membuat rencana rancangan undang-undang yang bertujuan menghapus impor ikan untuk melindungi nelayan lokal dan melindungi sumber daya negara agar tidak dieksploitasi asing. Rencanannya peraturan itu akan diperkenalkan ke parlemen.

Perairan Kenya banyak diekploitasi oleh pihak asing yang membuat hasil tangkapan nelayan tidak sesuai dengan potensi yang mampu dilakukan. Menurut laporan dari  Global Fish Watch antara Mei hingga Agustus menunjukkan bahwa ada sekitar 230 kapal penangkap ikan di lepas pantai Kenya, kebanyakan kapal milik asing yang berasal dari Italia, Taiwan, dan Tiongkok.

3. Tiongkok adalah produsen dan konsumen makanan laut terbesar di dunia

Kurang Pasokan, Kenya Batal Larang Impor Ikan dari ChinaBendera Tiongkok. (Pixabay.com/PPPSDavid)

Melansir dari VOA News, Tiongkok merupakan negara produsen dan konsumen laut terbesar di dunia hal itu tidak mengherankan sebab memiliki populasi 1,4 miliar orang dan memiliki jumlah kapal penangkap ikan di perairan jauh terbanyak di dunia. Namun, dalam penangkapan Tiongkok dituduh sering memasuki perairan negara lain secara ilegal. Tuduhan itu jelas dibantah Tiongkok.

Menurut penelitian Overseas Development Institute (ODI), yang berbasis di Inggris jumlah kapal penangkapan ikan di perairan jauh milik Tiongkok berjumlah hampir 17 ribu kapal. Jumlah itu menurut laporan VOA News, akan dibatasi Tiongkok hingga 3 ribu kapal.

Tuduhan terhadap Tiongkok yang melakukan tindakan ilegal di perairan negara lain telah berulang kali dilaporkan. Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa 3 ribu armada kapal militer Tiongkok sering secara ilegal memasuki perairan negara lain. Penjaga Pantai AS, yang mengutip laporan PBB, menyampaikan bahwa 93 persen persedian ikan laut di dunia telah dieksploitasi oleh manusia secara berlebihan.

Baca Juga: Somalia dan Kenya Pulihkan Hubungan Diplomatik

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya