Pakistan: Penembakan Jurnalis oleh Polisi Kenya Pembunuhan Berencana

Pakistan mengirim tim investigasi ke Kenya

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah, pada Selasa (8/11/2022), mengatakan penembakan Arshad Sharif merupakan pembunuhan yang ditargetkan. Arshad adalah seorang wartawan terkemuka Pakistan, yang tewas ditembak polisi di Kenya pada 23 Oktober 

Apa yang disampaikan Sanaullah itu bertentangan dengan yang disampaikan kepolisian Kenya bahwa Sharif tewas akibat kasus salah tembak kepolisian, yang mengira mobil yang dinaiki Sharif merupakan mobil milik pelaku kejahatan.

Baca Juga: Pakistan Pulangkan Jenazah Jurnalis yang Ditembak Mati Polisi Kenya

1. Bukti menunjukkan Sharif tewas dalam serangan yang ditargetkan

Melansir Reuters, Sanaullah meyakini bahwa Sharif menjadi target pembunuhan berdasarkan bukti yang telah ditemukan. "Kematian Arshad Sharif bukanlah kasus salah identitas, saya dapat mengatakan, dan, berdasarkan bukti yang kami miliki sejauh ini, prima facie ini adalah target pembunuhan."

"Kami masih perlu mendapatkan lebih banyak (bukti) untuk mengkonfirmasi semua ini dan kami telah meminta lebih banyak data kepada pemerintah Kenya," tambahnya.

Untuk menyelidiki kematian Sharif pemerintah Pakistan telah membentuk tim investigasi yang dikirim melakukan penyelidikan di Kenya. Saat ini, tim tersebut telah kembali dari Kenya, tapi polisi Kenya belum memberikan semua barang milik Sharif yang ditemukan kepada penyelidik Pakistan.

"Kami sekarang akan meminta kantor luar negeri untuk menghubungi pemerintah Kenya, dan perdana menteri juga akan berbicara dengan presiden Kenya," kata Sanaullah.

Baca Juga: Parah! Jurnalis Asal Pakistan Jadi Korban Salah Tembak Polisi Kenya

2. Kasus penembakan sedang diselidiki pengawas polisi Kenya

Pakistan: Penembakan Jurnalis oleh Polisi Kenya Pembunuhan BerencanaIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Al Jazeera, penembakan itu terjadi di dekat jalan raya Nairobi-Magadi ketika polisi Kenya memerintahkan mobil yang dinaiki Sharif dan rekannya berhenti, tapi kendaraan itu terus melaju dengan cepat.

Mobil yang tidak menuruti perintah itu  membuat polisi melepaskan tembakan. Serangan itu menyebabkan Sharif tewas dan rekannya Khurram Ahmed, pria Pakistan lainnya yang mengemudi terluka.

Akibat insiden tersebut kepolisian Kenya menyatakan penyesalan dan mengatakan penembakan itu sebagai kasus salah tembak. Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki oleh pengawas polisi Kenya, Otoritas Pengawasan Pemolisian Independen.

Baca Juga: Presiden Kenya Janji Akhiri Tindakan Sewenang-wenang Polisi

3. Sharif dimakamkan di Pakistan

Tidak lama setelah insiden penembakan itu terjadi, jenazah Sharif dibawa kembali ke Pakistan dan dimakamkan pada 27 Oktober. Ribuan orang yang hadir pada pemakaman itu, meneriakkan slogan-slogan dan menuntut penangkapan para pembunuhnya.

Kematian Sharif terjadi dua bulan setelah dia meninggalkan negara itu. Sharif pergi dari Pakistan setelah menghadapi tuduhan penghasutan pada Agustus sehubungan dengan wawancara yang dia lakukan dengan ajudan dekat mantan Perdana Menteri Imran Khan.

Dia juga dinilai telah melancarkan kritikan terhadap militer yang dianggap terlalu ofensif. Kritikan Sharif terhadap militer terjadi setelah pemerintahan Khan dilengserkan pada April melalui mosi tidak percaya parlemen.

Sebelumnya jurnalis itu dianggap akarb dengan militer karena bekerja untuk saluran berita ARY, yang dianggap dekat dengan militer negara itu. Militer telah berkuasa di Pakistan selama lebih dari setengah dari 75 tahun sejak kemerdekaan.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya