Pantai Gading Laporkan Kasus Ebola Pertama Sejak 1994

Kasus dikaitkan dengan wabah Ebola di Guinea

Abidjan, IDN Times - Menteri Kesehatan Pantai Gading, Pierre Dimba pada hari Sabtu (14/8/2021) mengumumkan bahwa kasus Ebola telah terdeteksi di Abidjan, yang merupakan kota terbesar negara itu. Kasus tersebut merupakan yang pertama kalinya dikonfirmasi Pantai Gading sejak 1994. Mengenai terdeteksinya virus Ebola di Pantai Gading Juga telah dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

1. WHO prihatin dengan kasus Ebola yang terjadi

Dilansir Reuters, Menteri Kesehatan Dimba menjelaskan bahwa orang yang dikonfirmasi terpapar virus tersebut adalah seorang perempuan berusia 18 tahun dan merupakan kasus yang terisolasi, diperkirakan terkena virus Ebola setelah melakukan perjalanan dari negara tetangga Guinea.

Berdasarkan penjelasan WHO kasus itu terdeteksi setelah Institut Pasteur di Pantai Gading melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien, yang kini sedang dirawat di rumah sakit di Abidjan. Pasien itu tiba di Abidjan pada 12 Agustus datang dari Guinea melalui perjalanan darat.

Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, dalam suatu pernyataan telah menyampaikan keprihatinannya dan yakin bahwa Pantai Gading bisa menangani wabah itu dengan sigap.

"Sangat memprihatinkan bahwa wabah ini telah dinyatakan di Abidjan, sebuah kota metropolitan berpenduduk lebih dari 4 juta orang. Namun, sebagian besar keahlian dunia dalam menangani Ebola ada di benua ini dan Pantai Gading dapat memanfaatkan pengalaman ini dan memberikan respons dengan kecepatan penuh."

2. Pantai Gading umumkan tindakan darurat

Pantai Gading Laporkan Kasus Ebola Pertama Sejak 1994Petugas kesehatan WHO di Pantai Gading yang sedang membantu menangani wabah Ebola. (Twitter.com/WHO African Region)

Dilansir DW, Dimba memberitahu bahwa Perdana Menteri Patrick Achi pada hari Sabtu telah mengumpulkan para menteri untuk rapat dalam rangka membahas virus Ebola. Dimba juga memberitahu bahwa pihak berwenang telah mengaktifkan tindakan darurat, yang termasuk identifikasi virus dan melakukan pengawasan terhadap orang yang telah melakukan kontak dengan pasien.

Untuk menbantu Pantai Gading melawan virus tersebut WHO telah melakukan kordinasi agar bisa mendapatkan vaksin dari Guinea.

Pasien yang datang melalui Guinea telah menimbulkan kecurigaan bahwa kasus terkait dengan wabah Ebola di Guinea pada Februari 2021, yang penyebarannya dinyatakan berakhir pada bulan Juni, meyebabkan 12 orang meninggal. Dibutuhkan penyelidikan untuk mengetahui apakah kasus ini terkait dengan wabah di Guinea, untuk mengetahui hal itu WHO akan melakukan pengurutan genom untuk mengidentifikasi jenis virus.

Menurut laporan Reuters, Guinea pada awal pekan ini dilaporkan telah mengkonfirmasi kasus pertama virus Marburg di wilayah Afrika Barat. Virus tersebut dikabarkan mirip seperti Ebola.

Baca Juga: Pemerintah Guinea Kerja Cepat Batasi Penyebaran Ebola

3. Wabah Ebola telah megakibatkan kematian sekitar 15 ribu orang di Afrika

Pantai Gading Laporkan Kasus Ebola Pertama Sejak 1994Petugas kesehatan WHO di Afrika yang sedang membantu menangani wabah Ebola yang terjadi di Guinea pada Februari 2021 (Twitter.com/WHO African Region)

Virus Ebola diketahui akan menyebabkan orang yang terpapar mengalami demam berdarah. Gejala yang biasanya muncul adalah sakit kepala, muntah darah, nyeri otot dan pendarahan, bila dalam kondisi parah pendarahan akan sulit dikendalikan, yang bisa menyebabkan kematian.

Virus ini menyebar melalui cairan tubuh. Orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau merawat pasien Ebola adalah orang yang paling rentan terjangkit virus tersebut. Selama empat dekade virus Ebola dilaporkan telah menyebabkan sekitar 15 ribu orang di Afrika meninggal, mengutip Pledge Times.

Baca Juga: Sudah Reda sejak Ada Vaksin, Wabah Ebola Muncul Lagi di Guinea

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya