Pasukan Perdamaian PBB Tewas Diserang Bom Rakitan oleh Teroris Mali

Dua hari yang lalu pasukan perdamaian PBB juga diserang

Jakarta, IDN Times - Kendaraan pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mali menabrak bom rakitan pada Jumat (3/6/2022). Ledakan bom itu menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian PBB tewas dan dua lainnya terluka.

Prajurit yang terluka dan tewas itu merupakan pasukan dari kontingen Mesir yang tergabung dalam MINUSMA atau Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensional PBB di Mali.

1. Pasukan sedang mengawal truk sipil yang membawa bahan bakar

Pasukan Perdamaian PBB Tewas Diserang Bom Rakitan oleh Teroris MaliPasukan Perdamain PBB di Mali. (Twitter.com/MINUSMA

Melansir Al Jazeera, juru bicara MINUSMA Olivier Salgado menyampaikan bahwa pasukan perdamaian Mesir yang tewas itu sedang mengawal kendaraan PBB yang mengiringi konvoi truk sipil pengangkut bahan bakar. Kendaraan mereka terkena serangan bom rakitan.

Ledakan bom itu terjadi di dekat kota Douentza, di dekat jalan menuju Timbuktu, menurut keterangan perwakilan khusus PBB dan kepala MINUSMA El-Ghassim Wane.

Konvoi pasukan perdamaian PBB biasanya dapat menghabiskan jarak hingga bermil-mil dan sering ada ranjau yang dapat meledak saat kontak, atau dipicu oleh alat peledak jarak jauh milik penyerang.

Pemberontak di Mali sering menggunakan alat peledak improvisasi untuk melawan pasukan MINUSMA atau pasukan Mali, sering kali serangan mereka menyebabkan warga sipil kehilangan nyawa.

Baca Juga: Hubungan Kian Memburuk, Mali Tuduh Prancis Mata-Matai Negaranya

2. Dalam dua minggu pasukan perdamaian di Mali telah enam kali diserang

Pasukan Perdamaian PBB Tewas Diserang Bom Rakitan oleh Teroris MaliPasukan Perdamain PBB di Mali. (Twitter.com/MINUSMA

Melansir DW, ledakan bom terbaru ini terjadi setelah serangkaian serangan pemberontak Mali terhadap pasukan MINUSMA dan pekerja bantuan, dan merupakan insiden keenam dari konvoi penjaga perdamaian PBB yang diserang sejak 22 Mei.

Sehari sebelum insiden terbaru, ada juga serangan yang terjadi di Mali utara, yang menewaskan dua tentara dan melukai sembilan lainnya. Tentara Mali menyampaikan dalam serangan itu tujuh teroris berhasil dilumpuhkan.

Pada Rabu, serangan juga terjadi terhadap pasukan perdamaian PBB yang sedang melakukan konvoi. Akibat serangan itu, satu pasukan penjaga perdamaian dari Yordania tewas dan tiga lainnya terluka. Pasukan pemberontak menyerang menggunakan senjata ringan dan rudal roket.

Dalam serangan terpisah pada hari Rabu, dua pekerja bantuan Palang Merah tewas di bagian barat Mali, ketika kendaraan mereka diserang oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor.

3. Sejak 2013 ada lebih dari 255 pasukan perdamaian PBB tewas di Mali

Pasukan Perdamaian PBB Tewas Diserang Bom Rakitan oleh Teroris MaliPasukan Perdamain PBB di Mali. (Twitter.com/MINUSMA

Mali, yang saat ini dipimpin oleh junta militer sejak kudeta pada 2020, telah dilanda kekacauan sejak 2012 imbas pemberontakan yang dilakukan kelompok teroris Al-Qaeda dan ISIS.

Kekerasan di negara itu telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas dan ratusan ribu harus mengungsi. Kekerasan juga telah menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger.

Untuk melawan para teroris, pasukan Mali dibantu 18 ribu pasukan penjaga perdamaian PBB, yang tujuan utamanya melindungi warga sipil. Misi perdamaian PBB yang diluncurkan di Mali sejak 2013 telah menewaskan lebih dari 255 tentara. Banyaknya pasukan yang tewas menjadikan Mali misi paling mematikan dari selusin misi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, berterima kasih atas pengorbanan pasukan perdamaian di Mali.

"Kata bersyukur belum cukup kuat untuk mengungkapkan perasaan kami terhadap negara-negara anggota yang terus menyediakan banyak penjaga perdamaian di seluruh dunia. Orang Mesir, Yordania, Chad, dan lainnya telah memberikan hidup mereka untuk perdamaian orang-orang Mali dan kami selamanya berterima kasih atas dukungan mereka yang berkelanjutan," katanya dalam suatu pernyataan, yang dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: HRW: 300 Laki-laki di Mali Dibunuh Aparat dan Tentara Bayaran Rusia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya