Pengadilan Rusia Perpanjang Penahanan Jurnalis AS

Ditahan hingga 30 Agustus

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Rusia memutuskan untuk memperjang penahanan Evan Gershkovich, 31, jurnalis Amerika Serikat (AS) yang bekerja untuk Wall Street Journal. Gershkovich ditahan oleh Rusia pada dua bulan lalu atas tuduhan spionase.

Perpanjangan penahanan yang diputuskan pada Selasa (23/5/2023) tersebut, membuat Gershkovich tetap berada dalam penjara hingga 30 Agustus. Dia ditahan di penjara terkenal Lefortovo di Moskow, dan dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Baca Juga: Rusia Tangkap Jurnalis Wall Street Journal, Diduga Mata-mata 

1. Rusia menuduh jurnalis kumpulkan rahasia industri militer

Pengadilan Rusia Perpanjang Penahanan Jurnalis ASBendera Rusia. (PIxabay.com/IGORN)

Dilansir The Guardian, Gershkovich adalah wartawan AS pertama yang ditahan di Rusia atas tuduhan mata-mata sejak berakhirnya perang dingin. Dia ditangkap di kota Ural Ekaterinburg pada akhir Maret saat sedang melakukan perjalanan untuk pekerjaannya.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh jurnalis itu melakukan kegiatan terlarang, yaitu mengumpulkan rahasia tentang kompleks industri militer Rusia. Tuduhan itu telah dibantah Gershkovich dan Wall Street Journal.

Lebih dari 300 koresponden asing yang sebelumnya bekerja di Rusia telah menandatangani sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang menyerukan pembebesannya.

“Kami tidak ragu bahwa satu-satunya tujuan dan maksud dari pekerjaannya adalah untuk memberi tahu para pembacanya tentang realitas saat ini di Rusia," bunyi surat itu.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden, memuji Gershkovich dan berjanji akan berusaha keras untuk membebaskannya.

Baca Juga: Rusia Mau Tukar Guling Jurnalis AS yang Mereka Tahan

2. Sidang berlangsung tertutup

Pengadilan Rusia Perpanjang Penahanan Jurnalis ASIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Sidang pada Selasa, tidak diumumkan sebelumnya dan seluruh kasus telah dirahasiakan. Persidangan berlangsung tertutup karena wartawan itu dituduh memiliki materi rahasia.

Tidak ada laporan apakah Gershkovich hadir di pengadilan. Rusia juga belum menyampaikan bukti yang mendukung tuduhannya.

Pejabat pengadilan mengatakan bahwa orang tua Gershkovich merupakan emigran Uni Soviet yang tinggal di New Jersey. Mereka saat ini berada di Moskow dan telah diterima di gedung pengadilan, tapi tidak diperbolehkan berada dalam ruang sidang.

“Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak kehilangan harapan. Saya membaca. Saya latihan. Dan saya mencoba untuk menulis," tulis Gershkovich dalam sepucuk surat kepada orang tuanya pada bulan lalu.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa satu pejabat kedutaan AS hadir dalam sidang tersebut. Pejabat kedutaan AS diizinkan mengunjungi Gershkovich sekali di penjara sejak penangkapannya, tapi otoritas Rusia telah menolak dua permintaan baru-baru ini untuk menemuinya.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Jadikan Jurnalis Wall Street Journal sebagai Sandera

3. AS juga sedang mengupayakan pemebebasan warga lainnya yang ditahan Rusia

Pengadilan Rusia Perpanjang Penahanan Jurnalis ASBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Dilansir Associated Press, Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa telah mendesak Rusia mengizinkan perwakilan pemerintah untuk mengunjungi Gershkovich.

"Kami sekali lagi meminta Rusia untuk memenuhi kewajiban mereka untuk memberikan akses konsuler kepadanya," ujar Miller, menambahkan bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan menyerukan pembebasannya segera, serta pembebasan Paul Whelan.

Whelan adalah eksekutif keamanan perusahaan Michigan, yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara oleh Rusia atas tuduhan spionase. Dia telah ditahan sejak 2018.

Pemerintahan Biden berharap untuk mengamankan pembebasan Whelan ketika mereka melakukan negosiasi pertukaran tahanan dengan Rusia, yang berhasil membebaskan bintang bola basket Brittney Griner dari penjara Rusia pada Desember lalu.

Analis memperkirakan bahwa Moskow memanfaatkan orang AS yang ditahan sebagai alat tawar-menawar, di tengah meningkatnya ketegangan AS-Rusia atas operasi militer Kremlin di Ukraina.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya