Presiden Italia Minta Ekonom Sergio Draghi Bantu Atasi Krisis
Presiden Italia Sergio Mattarella akan bertemu mantan Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi untuk memimbicarakan krisis yang sedang dilami Italia. Sumber:twitter.com/Patrizia Rinaldi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Roma, IDN Times - Gejolak politik dan krisis kesehatan telah menyebabkan ekonomi Italia terganggu. Krisis yang dialami Italia membuat Presiden Sergio Mattarella meminta bantuan mantan kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi. Keduanya dijadwalkan akan bertemu pada Rabu, 3 Februari di siang hari.
1. Penanganan pandemi telah menimbulkan perselisihan politik
.jpg)
Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)Melansir dari Euro News, Pekan lalu Giuseppe Conte memundurkan diri sebagai perdana menteri yang membuat posisi tersebut kosong. Presiden Mattarella pada hari Selasa telah melihat upaya koalisi yang akan dibentuk kembali dengan Conte telah gagal. Karena kosongnya pemimpin pemerintahan dan krisis virus corona yang membuat ekonomi terpuruk membuat presiden sebagai kepala negara harus membentuk pemerintahan baru, yang akan dibentuk dengan cepat mengingat situasi saat ini.
Presiden Mattarella tidak mengatakan siapa yang akan dipilih untuk memimpin pemerintahan, namun dia mengatakan akan membentuk pemerintahan "profil tinggi". Yang dipilih menjadi perdana menteri kemungkinan besar merupakan yang sangat dihormati dan dianggap oleh partai-partai berada di atas medan politik.
Melansir dari The Guardian, kisruh pemerintahan Italia dipicu oleh mantan perdana menteri Matteo Renzi yang menarik partai kecilnya Italia Viva dari dukungan terhadap mayoritas yang berkuasa pada Januari, setelah timbulnya perselisihan penanganan pandemi dan rencana pemulihan ekonomi, yang termasuk rencana Italia menggunakan 200 miliar euro atau setara dengan 3,7 kuadriliun rupiah dan tambahan yang akan diterima dari dana pemulihan Eropa.
Melalui Twitter Renzi mengatakan partainya, yang hampir tidak menarik 3 persen pemungutan suara telah melihat adanya perpecahan, dalam upaya untuk menjembatani perbedan kebijakan dengan sekutu koalisinya, yaitu Partai Gerakan 5 Bintang (M5S) dan Partai Demokrat (PD) yang mendukung Conte.
Conte sebelumnya telah dua kali mengamankan jabatannya di hadapan parlemen, tapi gagal meraih mayoritas pendukung yang membuat pemerintahannya rapuh, ia pertama kali memimpin pemerintahan dengan dukungan koalisi partai M5S dan pemimpin sayap kanan Matteo Salvini, pada Juni 2018, namun harus berakhir pada Agustus 2019. Kemudian membentuk koalisi M5S dan PD yang diatur oleh Renzi, yang saat itu masih anggota PD dalam upaya melawan sayap kanan.
Namun, setelah pemerintah dilantik, Renzi membentuk partai baru yaitu Italia Viva dan berjanji akan mendukung mayoritas yang berkuasa.
Baca Juga: Italia Blokir Penjualan Senjata ke Arab Saudi dan UEA
2. Draghi pernah menyelamatkan euro
Mateo Draghi merupakan ekonom terkemuka Italia yang pernah menjadi Ketua Bank Sentral Eropa. Sumber:twitter.com/Megan WilliamsEditor’s picks
Pemimpin pemerintahan yang dipilih akan memimpin Italia melewati krisis kesehatan dan ekonomi. Sejak COVID-19 menghantam Italia tahun lalu negara Eropa ini telah mencatatkan hampir 90,000 kematian. Pembatasan kegiatan untuk mencegah penularan telah membuat ekonomi Italia kacau, pada data yang dirilis hari Selasa menunjukkan bahwa PDB Italia menurun sebesar 8,8 persen pada tahun 2020, yang merupakan terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
Dalam mengatasi krisis tersebut Presiden Mattarella pada Rabu siang waktu setempat akan bertemu dengan Mario Draghi, seorang ekonom terkemuka Italia yang pernah memimpin Bank Sentral Eropa dari tahun 2011-2019.
Melansir dari The Guardian, Draghi yang akan ditemui presiden namanya telah dikabarkan dalam beberapa pekan terakhir sebagai kandidat perdana menteri yang akan memimpin Italia di tengah krisis yang berlangsung. Pertemuan Mattarella dengan Draghi ini semakin menguatkan kemungkinan ia menjadi perdana menteri.
Mario Draghi yang pernah menjabat sebagai kepala Bank Sentral Eropa pernah menyelamatkan mata uang euro yang terpuruk di 2012. Bekat perannya tersebut pria berusia 73 tahun ini dijuluki "Super Mario". Jika Draghi terpilih sebagai perdana menteri atau menepati posisi lainnya dalam pemerintahan pengetahuannya sebagai ekonom tentunya akan sangat membantu melewati krisis ekonomi saat ini.
3. Dukungan dan penolakan terhadap Draghi
Mario Draghi dalam beberapa pekan terakhir dikabarkan akan menjadi perdana menteri. Sumber:twitter.com/Giulio MarianiMelansir dari Reuters, mengenai kemungkinan Draghi menjadi perdana menteri muncul penolakan dari partai M5S, yang merupakan mayoritas di parlemen dan kunci dari dua koalisi pemrintah terakhir. Seorang anggota senior dari partai, mengatakan bahwa partainya tidak akan mendukung Draghi. "Tidak mungkin," katanya kepada Reuters, ia menolak namanya diberitahu.
Sebaliknya koalisi utama M5S, yaitu PD menyampaikan akan mendukung Draghi, yang dukungan telah disampaikan oleh pemimpin PD Nicola Zingaretti. Renzi, yang memicu kejatuhan Conte juga menjajikan dukungan untuk Draghi.
Partai oposisi yang tidak memberikan dukungan terhadap Draghi adalah Persaudaraan Italia, sementara Forza Italia diharapkan dapat memberikan dukungan untuk Draghi.
Liga eurosceptic pimpinan Matteo Salvini belum diketahui akan mendukung atan menolak Draghi, yang mungkin Liga dapat membuat atau menghancurkan administrasi yang saat ini menimbulkan perselisihan.
Pemerintahan Draghi akan memperkuat posisi internasional Italia pada saat ia menjadi pemimpin dalam G20, namun tentu ada resiko baginya, yang pada saat terakhir kali seorang teknokrat memimpin pemerintahan Italia yatu pada 2011 Mario Monti yang juga seorang ekonom dipercaya membantu Italia keluar dari krisis utang, namun tindakannya dianggap terlalu tajam dan membuat anggota parlemen menentangnya.
Baca Juga: Italia Hentikan Penjualan Misil ke Arab Saudi dan UEA
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
