Presiden Senegal Pulihkan Posisi PM yang Dihapus Sejak 2019 

Bukan orang baru dalam pemerintahan

Jakarta, IDN Times - Presiden Senegal, Macky Sall, mengembalikan jabatan perdana menteri yang telah dihapus sejak 2019 pada Sabtu (17/9/2022). Pengembalian posisi tersebut setelah Senegal pada bulan Juli menghadapi pemilu legislatif yang tegang.

Orang yang menjalankan posisi yang dipulihkan itu adalah Amadou Ba, seorang ahli pajak, yang pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri luar negeri.

1. Proritas utama perdana menteri baru

Melansir France, Sall diketahui sebelumnya telah berjanji untuk mengembalikan posisis perdana menteri dengan menunjuk seorang tokoh dari partai pemenang dalam pemilu. Koalisinya berhasil menang tipis dalam pemilu, tapi hanya mampu mempertahankan mayoritas mutlaknya dengan dukungan pihak oposisi.

Dalam pidatonya kepada negara yang disiarkan pada hari Jumat, Sall menyampaikan prioritas utama dari perdana menteri baru, yaitu bertanggung jawab untuk mengatasi meningkatnya biaya hidup.

"Langkah-langkah untuk mengurangi biaya hidup dan mendukung pekerjaan dan kewirausahaan bagi kaum muda, perang melawan banjir dan sewa yang mahal akan tetap menjadi prioritas tertinggi bagi saya," kata Sall.

Prioritas utama itu juga disampaikan Ba setelah pertemuannya dengan Saal di hari penunjukan.

"Prioritas utama yang telah digariskan presiden termasuk meningkatkan daya beli rumah tangga, menjinakkan inflasi, keamanan, perumahan, pelatihan kejuruan, pekerjaan dan kewirausahaan," kata Ba di televisi nasional, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Sebelum Mane, 5 Striker Senegal yang Pernah Membela Klub Bundesliga

2. Saal telah menjabat sejak 2012

Presiden Senegal Pulihkan Posisi PM yang Dihapus Sejak 2019 Presiden Senegal, Macky Sall. (Twitter.com/Macky Sall)

Sall terpilih sebagai presiden untuk pertama kalinya pada 2012 setelah menggulingkan Abdoulaye Wade. Dia terpilih lagi pada 2019 untuk menjabat selama lima tahun lagi. Dalam periode kedua Saal menghapus peran perdana menteri. Langkah itu dianggap pihak posisi dan masyarakat sipil sebagai usahanya untuk merebut kekuasaan yang lebih besar.

Pada periode kedua Saal berjanji memperluas infrastruktur skala besar karena negara itu akan mulai memproduksi minyak dan gas alam tahun. Namun, sebagian besar masa jabatan keduanya menghadapi tantangan ekonomi, sebagian berasal dari dampak wabah COVID-19 dan dampak global terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam kepemimpinan Saal, Ba telah menjabat sebagai menteri keuangan pada 2013 hingga 2019 sebelum menjabat posisi sebagai menteri luar negeri pada 2019 hingga 2020.

3. Saal dianggap ingin melanggar batas dua masa jabatan

Presiden Senegal Pulihkan Posisi PM yang Dihapus Sejak 2019 Presiden Senegal, Macky Sall. (Twitter.com/Macky Sall)

Ketegangan politik di Senegal sedang meningkat karena Saal dianggap ingin melanggar batas dua masa jabatan dan mencalonkan diri lagi pada 2024. Sampai saat ini Saal menolak secara terbuka mengesampingkan tawaran untuk kembali menjabat.

Protes kekerasan meletus di Senegal tahun lalu ketika Ousmane Sonko, lawan utama Sall yang berada di urutan ketiga dalam pemilihan presiden 2019, ditangkap atas tuduhan pemerkosaan yang dia bantah.

Sonko sekarang telah dibebaskan, tapi penangkapan itu dipandang sebagai upaya Saal untuk menyingkirkan saingannya yang menonjol dan membuka jalannya menjabat untuk yang ketiga kalinya.

Sall juga berselisih dengan tokoh kunci di kubunya, mantan Perdana Menteru Aminata Mimi Toure. Perselisihan itu timbul karena Toure tidak dipilih untuk memimpin majelis nasional dan sejak itu dia mengecam hal itu sebagai ketidakadilan. 

Baca Juga: Gegara Kebakaran RS, 11 Bayi yang Baru Lahir Meninggal di Senegal

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya