Rusia dan Ukraina Tukar Tahanan Perang usai Pesawat Militer Jatuh

Pertukaran tahanan ke-50 sejak perang

Jakarta, IDN Times - Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang pada Rabu (31/1/2024). Pertukaran dilakukan setelah pesawat militer yang diklaim Rusia membawa 65 tentara Ukraina yang akan dibebaskan jatuh pada pekan lalu.

Dalam pertukaran tahanan ini 207 anggota militer Ukraina dibebaskan, sementara Rusia menerima 195 personel militernya. Pertukaran tahanan ini merupakan yang ke-50 kalinya sejak perang meletus pada Februari 2022.

Baca Juga: Zelenskyy Desak Jenderal Top Ukraina Mengundurkan Diri

1. Pembicaraan pertukaran tahanan dibantu Uni Emirat Arab

Rusia dan Ukraina Tukar Tahanan Perang usai Pesawat Militer JatuhIlustrasi narapidana. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir BBC, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertukaran tahanan terbaru dilakukan setelah selesai negosiasi dengan Ukraina.

“Personel militer yang dibebaskan akan diangkut dengan pesawat angkut militer ke Moskow untuk perawatan dan rehabilitasi. Semua mereka yang dibebaskan diberikan bantuan medis dan psikologis yang diperlukan,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) terlibat dalam negosiasi tetsebut.

Ukraina juga mengatakan bahwa UEA terlibat sebagai mediator, seperti yang terjadi pada awal bulan ini, tapi tidak mengetahui rincian apa pun mengenai negosiasi tersebut.

"Rakyat kami telah kembali. Sebanyak 207 orang. Kami memulangkan mereka apa pun yang terjadi. Kami mengingat setiap warga Ukraina yang ditawan. Baik pejuang maupun warga sipil. Kami harus memulangkan mereka semua," kata Zelensky, seraya berterima kasih kepada pejabat tinggi keamanan Ukraina yang memungkinkan terjadinya pertukaran terbaru ini.

Kepala kantor Zelensky, Andriy Yermak, mengatakan di antara mereka yang dibebaskan adalah anggota Garda Nasional, penjaga perbatasan, serta petugas polisi.

2. Pesawat jatuh saat pertukaran tahanan telah direncanakan

Rusia dan Ukraina Tukar Tahanan Perang usai Pesawat Militer JatuhIlustrasi pesawat. (Unsplash.com/Forsaken Films)

Dilansir CNN, pada 24 Januari pesawat IL-76 milik Rusia jatuh secara misterius di wilayah Belgorod, yang bertetangga dengan Ukraina bagian timur. Rusia  mengklaim pesawat itu mengangkut 65 tawanan perang Ukraina, tapi Ukraina mengatakan pesawat itu membawa rudal Rusia untuk digunakan dalam serangan lebih lanjut ke wilayahnya.

Kedua belah pihak mengakui pertukaran tahanan telah direncanakan pada hari kecelakaan itu terjadi, tapi Andriy Yusov, juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina, mengatakan Ukraina belum menerima pemberitahuan para tahanan akan diterbangkan ke wilayah tersebut, bukan diangkut melalui jalan darat.

Rusia awalnya gagal memberikan bukti visual yang mendukung klaim bahwa tentaranya tewas dalam pesawat. Ukraina mengatakan memiliki data intelijen yang menunjukkan hanya lima jenazah yang dikirim dari lokasi kecelakaan ke kamar mayat di Belgorod, yang setara dengan jumlah awak pesawat. Ukraina juga menuduh Rusia memberikan pernyataan palsu bahwa Ukraina tanpa sengaja telah membunuh tentaranya sendiri.

Petro Yatsenko, perwakilan Pusat Koordinasi Perawatan tahanan perang Ukraina, mengatakan dari 207 tentara yang dibebaskan itu tidak termasuk satu pun dari 65 tentara Ukraina yang diduga berada dalam kecelakaan pesawat IL-76.

Pada Jumat pekan lalu, pejabat Ukraina mengatakan nama-nama 65 tawanan perang dalam daftar Rusia sesuai dengan daftar tahanan yang dijadwalkan dikembalikan ke Ukraina sebagai bagian dari pertukaran yang direncanakan pada hari kecelakaan terjadi. Namun, Kyrylo Budanov, kepala intelijen Ukraina, mengatakan belum ada informasi yang dapat dipercaya mengenai siapa saja yang mungkin berada di dalam pesawat tersebut.

Baca Juga: Usai Digempur Drone Ukraina, Rusia Janji Tingkatkan Produksi Rudalnya

3. Rusia tidak akan menghentikan pertukaran tahanan

Rusia dan Ukraina Tukar Tahanan Perang usai Pesawat Militer JatuhBendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Berbicara setelah pertukaran tahanan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pesawat IL-76 ditembak jatuh oleh sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat.

“Pesawat itu ditembak jatuh, hal ini telah dipastikan, oleh sistem Patriot Amerika. Hal ini telah ditetapkan melalui pemeriksaan,” kata Putin dalam pertemuan yang berfokus pada kampanye pemilunya. Dia meminta otoritas internasional untuk melakukan penyelidikan.

Rudal Patriot yang dikerahkan di dekat perbatasan utara Ukraina dapat menjangkau pesawat Il-76. Ukraina telah secara konsisten mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan rudal sumbangan dari Barat di luar wilayahnya yang diakui secara internasional.

Putin menekankan Rusia tidak akan menghentikan pertukaran tahanan meskipun terjadi kecelakaan pesawat.

“Kita perlu menjemput orang-orang kita. Kami punya ribuan, mereka (warga Ukraina) punya puluhan, mungkin ratusan (tawanan perang). Namun, kami akan tetap mengambil pemain kami jika pihak Ukraina siap untuk ini, dan mereka memberikan sinyal bahwa mereka siap," ujar pemimpin Rusia.

Baca Juga: Rudal Buatan Boeing Siap Dikirim ke Ukraina untuk Lawan Rusia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya