Sekitar 68 Persen Pemilih Prancis Hindari Pemilu Regional

Butuh 10 persen suara untuk lolos ke putaran kedua

Paris, IDN Times - Prancis mengadakan pemilu regional putaran pertama pada hari Minggu (20/6/2021). Pemilu ini sebelumnya direncanakan pada bulan Maret, tapi harus ditunda selama tiga bulan akibat pandemik.

Dalam pemilu ini hasir survei menunjukkan bahwa sekitar 68 persen pemilih akan menghindari tempat pemungutan suara, yang merupakan tingkat abstain yang belum pernah terjadi sebelumnya di Prancis. Pemilu ini dilakukan untuk memilih dewan regional dan departemen.

1. Partai Macron kesulitan meraih 10 persen suara

Sekitar 68 Persen Pemilih Prancis Hindari Pemilu RegionalPresiden Emmanuel Macron yang tiba di Kigali Genocide Memorial pada 27 Mei 2021, untuk memberikan penghormatan kepada korban genosida 1994. (Twitter.com/Kigali Genocide Memorial)

Dilansir BBC, dalam pemilu ini partai Presiden Prancis, Emmanuel Macron, La Republique En Marche (LREM), dalam hasil survei dinilai akan kesulitan meraih 10 persen suara dan berisiko gagal mencapainya, 10 persen suara merupakan jumlah minimal yang dibutuhkan untuk ambil bagian dalam putaran kedua pada 27 Juni.

Hasil exit poll oleh Ipsos menunjukkan bahwa pemenang utama tampaknya adalah berbagai partai kanan tengah, termasuk Les Republicains meriah 27,2 persen suara, Rassemblement National (RN) meraih 19,3 persen suara,  Partai Hijau, Partai Sosialis, dan LREM meraih 11,2 persen suara.

Pemilu regional ini merupakan pertama kalinya partai Macron ikut serta dalam pemilihan kepala daerah. Pada pemilu terakhir kali diadakan di tahun 2015, LREM tidak ikut serta. Seorang menteri bulan lalu menyampaikan pemilu ini tidak memberikan hasil yang baik bagi partai penguasa.

Dalam hasil pemilu ini, LREM diperkirakan akan bernasib lebih buruk dari yang diharapkan, yang mungkin tidak akan memenangkan wilayah mana pun secara langsung, setelah gagal mendapatkan dukungan yang cukup di wilayah lokal, tetapi LREM hanya perlu menerima suara yang cukup untuk lolos ke putaran kedua pada pekan depan. Macron sekarang tidak diragukan lagi akan menghadapi tantangan menjelang pemilihan presiden pada April 2022.

2. 15.786 kandidat bersaing dalam 4.108 kursi

Sekitar 68 Persen Pemilih Prancis Hindari Pemilu RegionalIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Memata-matai Karyawan di Prancis, IKEA Didenda Rp17 Miliar

Marine Le Pen yang memimpin RN menyampaikan jumlah pemilih yang sangat rendah sebagai ketidakmampuan pemerintah untuk menginspirasi kepercayaan pada lembaga-lembaga politik. "Mari kita hadapi itu, hasilnya ditandai dengan abstain yang deras dan juga bersejarah hampir 70 persen karena ketidakpercayaan terhadap sistem pemilihan, yang membuat pemilih merasa tidak ada yang bisa berubah, bahwa semuanya telah disita," katanya.

Dilansi The Guardian, jumlah 68 persen pemilih yang diperkirakan akan tidak ikut memberikan suara, jauh lebih besar dari pemilihan daerah pada tahun 2015 lebih dari 50 persen orang Prancis tidak memilih, turun sedikit di bawah 53,7 persen pada tahun 2010.

Pemungutan suara ini untuk memilih dewan baru untuk 13 wilayah daratan Prancis dan satu wilayah seberang laut serta 96 departemen. Dewan regional memiliki anggaran hingga miliaran euro dan bertanggung jawab atas sekolah, transportasi, dan pembangunan ekonomi. Dalam pemilihan kali ini ada total 15.786 kandidat yang bersaing meraih 4.108 kursi. Pemenang akan memiliki jabatan selama enam tahun.

Untuk pemilih di ibu kota, Paris, pemilih memiliki 11 pilihan, kandidat menyajikan daftar anggota dewan yang diusulkan, termasuk Pecresse untuk koalisi sayap kanan, mantan jurnalis Audrey Pulvar untuk Sosialis, Julien Bayou untuk Ekologi Eropa Hijau, dan Clementine Autin untuk Perancis Unbowed.

Pemilu ini telah tertunda selama tiga bulan karena pandemik, dan menjadi unik karena adanya protokol kesehatan, maka tidak boleh ada pemeriksaan dari pintu ke pintu, yang bagaimanapun itu bukan bagian dalam tradisi pemilihan Prancis, dan sampai saat ini di luar unjuk rasa dibatasi oleh pembatasan kesehatan.

Dalam pemilu Prancis partai-partai diharuskan menampilkan daftar pemilih yang mencantumkan calon laki-laki dan perempuan secara berurutan dalam daftarnya. Jumlah calon dari setiap daftar yang dipilih tergantung pada skor masing-masing partai.

3. Pemilu putaran kedua akan menguji daya tarik Le Pen

Sekitar 68 Persen Pemilih Prancis Hindari Pemilu RegionalPemimpin Partai Rassemblement National, Marine Le Pen yang memberikan suara dalam pemilu regional pada 20 Juni 2021. (Twitter.com/Marine Le Pen)

Dilansir Sky News, pemilihan putaran kedua akan dilaksanakan pada 27 Juni. Putaran kedua diharapkan untuk menguji daya tarik Le Pen dan apakah dia telah berhasil bergerak lebih dekat ke arus utama politik. Le Pen dan RN berharap untuk memanfaatkan perubahan citranya, yang melihat janji-janjinya tentang "Frexit" dan retorika yang menghasut. Tentang citra lembut Le Pen, Bruce Teinturier, seorang analis dari lembaga survei IPSOS, menyampaikan bahwa Le Pen saat ini dianggap kurang ekstrem bagi Prancis, kurang berbahaya bagi demokrasi daripada yang dia lakukan satu dekade lalu.

RN mendapat dukungan kuat di wilayah sekitar Marseille dan Nice, memenangkan satu wilayah akan memberi Le Pen dorongan besar menjelang pemilihan presiden dan akan memberikan pukulan besar bagi Macron, yang telah menjadi lawan bagi barikade melawan sayap kanan.

Di wilayah utara, petahana dan calon presiden dari partai konservatif, Xavier Bertrand, bersaing dengan juru bicara RN, Sebastien Chenu, dan menteri kehakiman Macron, Eric Dupond-Moretti, yang harus mendapatkan setidaknya 10 persen suara untuk RN untuk memaksa Mr Bertrand ke dalam aliansi, yang akan merusak lapangan kandidat konservatif sebagai penantang Macron dalam pemilihan presiden 2022.

Namun, jika Bertrand menang akan meningkatkan peluangnya untuk menjadi kandidat presiden dari partai konservatif. Para pembantu Macron melihat mantan menteri kesehatan itu sebagai saingan yang akan mengikis basis suara kanan-tengah presiden.

Baca Juga: Memata-matai Karyawan di Prancis, IKEA Didenda Rp17 Miliar

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya