Suhu Panas di Arktika Picu Cuaca yang Lebih Dingin di AS 

Texas tahun ini dilanda cuaca dingin ekstrem! 

Jakarta, IDN Times - Sebuah riset yang dirilis pada Kamis (2/9/2021) menunjukkan bahwa perubahan cuaca di wilayah Arktika, Kutub Utara bisa memengaruhi cuaca di Amerika Serikat. Pengaruh yang ditemukan para peneliti adalah pemanasan di Arktika yang terjadi pada tahun ini telah memicu cuaca yang lebih dingin di AS.

1. Kutub Utara memengaruhi cuaca musim dingin di Amerika Utara dan Asia Timur

Suhu Panas di Arktika Picu Cuaca yang Lebih Dingin di AS Ilustrasi jalan yang dipenuhi salju dan pohon yang membeku. (Unsplash.com/Michał Franczak)

Dilansir BBC, laporan itu menunjukkan kenaikan suhu di wilayah Arktika jauh lebih tinggi daripada belahan dunia lainnya, yang bisa terlihat dari cepatnya es di wilayah tersebut yang meleleh selama musim panas. Perubahan itu telah dikhawatirkan oleh para peneliti akan memicu perubahan iklim ini untuk seluruh berbagai wilayah di Bumi.

Hasil riset ini menunjukkan pemanasan suhu yang terjadi di Kutub Utara memiliki dampak signifikan pada cuaca musim dingin di Amerika Utara dan Asia Timur. Hasil itu diketahui dengan merinci rantai meteorologi kompleks yang menghubungkan wilayah yang lebih hangat ini dengan pola rotasi udara dingin yang dikenal sebagai pusaran kutub.

Studi ini mengamati es yang mencair di laut Barents dan Kara menemukan hal itu berdampak pada meningkatnya curah hujan salju di Siberia, Rusia, dan perpindahan energi berlebih yang membuat angin yang berputar-putar di stratosfer di atas Kutub Utara. Angin yang berputar menghasilkan panas yang akhirnya menyebabkan peregangan pusaran yang kemudian memungkinkan cuaca yang sangat dingin mengalir ke AS.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Terjadi di Delta Sungai Paraná, Argentina

2. Diyakini sebagai peningkatan suhu dingin di Texas

Suhu Panas di Arktika Picu Cuaca yang Lebih Dingin di AS Ilustrasi cuaca dingin yang menyebabkan jalan dipenuhi salju dan pohon yang membeku. (Unsplash.com/Thomas Park)

Peregangan pusaran yang terjadi diyakini para ilmuwan sebagai pemicu gelombang dingin Texas yang mematikan pada Februari tahun ini. Cuaca dingin ekstrem yang melanda Texas menyebabkan puluhan orang tewas dan lebih dari 4 juta rumah dan bisnis kehilangan listrik. Selain AS tetangganya Kanada dan Meksiko juga merasakan dingin ekstrem.

Penulis utama dalam studi ini adalah Dr Judah Cohen, profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan direktur Atmospheric and Environmental Research, sebuah perusahaan manajemen risiko cuaca, menyampaikan mencairnya es di Eurasia, ditambah dengan tingginya hujan salju di Siberia mengarah pada penguatan perbedaan suhu dari barat ke timur di seluruh benua Eurasia.

Cohen menjelaskan perbedaan suhu yang meningkat, mengarah ke lebih banyak gangguan pusaran kutub, kemudian ketika pusaran melemah mengarah ke cuaca musim dingin yang lebih ekstrem seperti gelombang dingin Texas Februari lalu.

Rekan peneliti Cohen, Matthew Barlow dari University of Massachusetts Lowell mengatakan kepada AFP, perubahan itu tampak sangat berlawanan, di mana pemananasan di Kutub Utara dapat mempengaruhi penurunan suhu di wilayah lain.

Ilmuwan lainnya yang berkontribusi dalam riset ini, Chaim Garfinkel dari Hebrew University of Jerusalem, menyampaikan cuaca di Siberia, dan AS dulu menjadi alasan untuk tidak mengurangi emisi, tapi dengan perubahan yang sekarang terjadi tidak ada alasan lagi untuk melakukan pengurangan.

3. Laporan diharapkan dapat menjadi peringatan sebelum cuaca dingin ekstrem melanda

Suhu Panas di Arktika Picu Cuaca yang Lebih Dingin di AS Ilustrasi jalan yang dipenuhi salju dan pohon yang membeku. (Unsplash.com/Aleksandra Rupar)

The Guardian melansir, dalam menyusun hasil penelitian ini ilmuwan melakukan pengamatan pusaran stratosfer di Kutub Utara selama empat dekade terakhir. Pemodelan yang dilakukan dalam riset ini mirip dengan yang dilakukan untuk memprediksi Badai Ida.

Di masa depan, temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memperkirakan cuaca dingin ekstrem, sehingga bisa memunculkan peringatan, degan adanya peringatan dapat mengurangi dampak.

Adanya studi ini dapat mengigatkan pemerintah mulai membuat pengaturan penting, seperti di Texas, yang tidak memperhatikan persiapan infrastruktur dan penduduk mereka untuk cuaca dingin yang ekstrem.

 

Baca Juga: Badai Ida: New York dan New Jersey Umumkan Keadaan Darurat

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya