6 Tahun Diculik Militan Terafiliasi Al-Qaeda, Warga Afsel Dibebaskan

Warga Afsel itu diculik saat berada di Libya

Jakarta, IDN Times - Gerco van Deventer, paramedis Afrika Selatan dibebaskan militan terkait Al-Qaeda setelah diculik selama enam tahun lebih. Pembebasannya disampaikan oleh pihak keamanan Mali dan lembaga kemanusiaan pada Minggu (17/12/2023).

Van Deventer dan tiga insinyur dari Turki diculik di Libya pada 3 November 2017, ketika dalam perjalanan ke lokasi pembangunan pembangkit listrik sekitar 1.000 km selatan ibu kota negara Tripoli. Tiga insinyur itu dibebaskan tujuh bulan kemudian, tapi Van Deventer tetap ditahan dan dijual ke pemberontak di Mali.

Baca Juga: Afsel Cegat 443 Anak Masuki Zimbabwe, Diduga Perdagangan Manusia

1. Warga Afsel dibebaskan di perbatasan Mali dan Aljazair

6 Tahun Diculik Militan Terafiliasi Al-Qaeda, Warga Afsel DibebaskanIlustrasi bendera Aljazair. (Pixabay.com/jorono)

Dilansir VOA News, pihak keamanan Mali mengatakan Van Deventer yang telah dibebaskan saat ini sedang berada dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Aljazair.

"Kami mengetahui bahwa sandera Afrika Selatan telah dibebaskan kemarin lusa," kata pihak keamanan Mali.

Lembaga kemanusiaan mengatakan Van Deventer dibebaskan di perbatasan antara Mali dan Aljazair, dan menambahkan bahwa dia sempat bertemu dengan sandera yang dibebaskan di perbatasan.

Pada bulan Maret, Olivier Dubois, jurnalis Prancis, dan Jeffery Woodke, pekerja bantuan Amerika Serikat (AS), yang masing-masing diculik pada tahun 2021 dan 2016, dibebaskan. 

Menyambut pembebasan Van Deventer, Dubois mengatakan hal itu sebagai hadiah Natal yang luar biasa. Saat diculik Dubois telah menghabiskan lebih dari satu tahun bersama Van Deventer.

2. Lembaga amal membantu menegosiasikan pembebasan

Lembaga amal berpengaruh di Afrika Selatan, Gift of the Givers terlibat dalam upaya mediasi pembebasan Van Deventer. Badan amal itu telah melakukan kontak dengan kelompok Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM) yang terkait dengan Al-Qaeda, untuk menanyakan kepada siapa Van Deventer dijual pada 2018.

Gift of the Givers mengatakan bahwa JNIM telah meminta uang tebusan untuk Van Deventer sebesar 3 juta dolar AS (Rp46,3 miliar) pada tahun 2018, dan badan amal tersebut menegosiasikan jumlah tersebut hingga 500 ribu dolar AS (Rp7,7 miliar).

Namun, keluarga dan majikan Van Deventer tidak mampu membayar jumlah tersebut, dan para militan akhirnya membebaskannya tanpa syarat pada hari Sabtu.

Pada bulan Maret, keluarganya telah mengajukan permohonan baru untuk pembebasannya. Istrinya, Shereen Van Deventer dalam sebuah wawancara dengan AFP, mengatakan dia dan ketiga anak mereka sangat membutuhkan dia pulang.

Shereen mengatakan ada banyak negosiasi untuk pembebasan suaminya selama beberapa tahun pertama setelah penculikannya, tapi wabah COVID-19 menghambat upaya tersebut hingga awal tahun ini.

Gift of the Givers sebelumnya telah membantu upaya pembebasan Stephen McGown, warga Afrika Selatan lainnya yang ditahan di Mali selama hampir enam tahun pada tahun 2017.

Baca Juga: Afsel Tangkis Kritikan soal Latihan Militer Bersama Rusia dan China

3. Kelompok militan menculik untuk mendapatkan uang tebusan

6 Tahun Diculik Militan Terafiliasi Al-Qaeda, Warga Afsel DibebaskanIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir BBC, Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) dan kelompok militan lainnya di Afrika Utara dan Barat telah lama memanfaatkan penculikan untuk mengumpulkan uang dengan meminta tebusan. Kelompok itu berakar dari perang saudara yang sengit di Aljazair pada 1990-an, kemudian juga beroperasi di wilayah Sahel di selatan Gurun Sahara dan di Mali dan Burkina Faso.

Pada 2013, Perancis mengirim 5 ribu pasukannya ke Mali untuk membantu memerangi AQIM dan pemberontak lainnya, dan pada tahun 2020 berhasil membunuh pemimpin AQIM Abdelmalek Droukdel.

Namun, Prancis menarik tentaranya pada tahun lalu setelah kudeta di Mali dan semakin tidak populernya operasi militer mereka. Mali kini bekerja sama dengan kelompok tentara bayaran Wagner dari Rusia untuk melawan para militan.

Baca Juga: Diduga Cuci Uang Senilai Rp61 M, Presiden Afsel Terancam Dimakzulkan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya