World Food Programme: 41 Juta Orang Ada di Ambang Kelaparan

Untuk bantu 41 juta orang butuh Rp86,6 triliun

Roma, IDN Times - Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP), yang memiliki kantor pusat di Roma, Italia, pada hari Selasa (22/6/2021), mengumumkan bahwa saat ini sekitar 41 juta orang di 43 negara berada pada risiko kelaparan. 

Badan PBB yang mengurusi bantuan pangan itu menyampaikan bahwa kondisi kelaparan saat ini telah meningkat akibat perang, perubahan iklim, dan guncangan ekonomi, yang mendorong peningkatan kelaparan dengan melonjaknya harga pangan.

1. 584 ribu orang telah mengalami kondisi seperti kelaparan

World Food Programme: 41 Juta Orang Ada di Ambang KelaparanPemeberian bantuan makanan kepada 28 ribu orang di wilayah selatan Tigray pada 29 Maret 2021. (Twitter.com/WFP_Ethiopia)

Dilansir Africa News, David Beasley, direktur eksekutif WFP, terkait kondisi tersebut menyampaikan.

“Hati saya hancur pada apa yang kita hadapi di tahun 2021. Kami sekarang memiliki empat negara, yang menunjukkan kondisi seperti kelaparan. Sementara itu 41 juta orang benar-benar mengetuk pintu kelaparan. Jika Anda melihat angka-angkanya, sungguh tragis, ini adalah orang-orang nyata dengan nama asli. Saya sangat prihatin."

WFP menyampaikan bahwa saat ini ada 584 ribu orang sudah mengalami kondisi seperti kelaparan, atau berada di tingkat IPC fase 5, yang terjadi di Ethiopia, Madagaskar, Sudan Selatan dan Yaman. Di Nigeria dan Burkina Faso juga menjadi perhatian khusus karena mereka dalam beberapa bulan terakhir memiliki wilayah yang berada di IPC fase 5.

“Di Somalia pada tahun 2011, 260.000 orang meninggal karena kelaparan, dan pada saat kelaparan diumumkan – setengah dari jumlah tersebut telah meninggal. Kita tidak bisa memperdebatkan angka kematian ketika orang membutuhkan bantuan kita sekarang,” Beasley memperingatkan.

Karena kondisi saat ini WFP menyampaikan bahwa untuk membantu 41 juta orang tersebut membutuhkan dana sekitar 6 miliar dolar AS (Rp86,6 triliun). WFP tahun ini telah melakukan operasi terbesar dalam sejarahnya, menargetkan 139 juta orang tahun ini. Dengan pendanaan dan akses yang memadai, WFP memiliki keahlian untuk menyediakan bantuan makanan dan nutrisi bagi semua orang yang berisiko kelaparan pada tahun 2021.

2. Kelaparan di Madagaskar

World Food Programme: 41 Juta Orang Ada di Ambang KelaparanWarga di Madagaskar yang mendapat bantuan pangan darI WFP. (Twitter.com/WFP Madagascar - PAM)

Dilansir VOA News, Beasley pada hari Selasa juga menyampaikan kondisi kelaparan di Madagaskar, yang saat ada sekitar lebih dari satu juta orang di Madagaskar selatan berpotensi kelaparan, dan sekitar 14 ribu sudah dalam kondisi seperti kelaparan. Beasley telah melakukan perjalanannya pekan lalu ke negara kepulauan Afrika Timur itu.

Dia mengatakan orang-orang hampir tidak menemukan cukup makanan, dan banyak yang sekarat. Beasley menggambarkan orang-orang memakan lumpur dan bunga kaktus dan ratusan anak kurus dengan riak kulit kendur di kaki mereka.

Madagaskar telah mengalami serangkaian kekeringan berturut-turut sejak 2014, yang menyebabkan gagal panen. Tahun lalu, kawanan belalang gurun menyapu Afrika Timur dan pada awal tahun ini dua badai tropis telah menyebabkan kekeringan. Curah hujan yang dikombinasikan dengan suhu hangat, menciptakan kondisi ideal untuk infestasi ulat grayak, yang menghancurkan panen jagung. Tanah yang tidak menghasilkan makanan telah membuat orang-orang di Madagaskar menjual tanah mereka, ternak dan semua harta benda mereka juga dijual untuk membeli makanan. 

Saat ini lebih dari setengah juta orang di selatan terancam mengalami kondisi seperti kelaparan. Untuk mengatasi hal tersebut Beasley menyampaikan bahwa WFP membutuhkan 78,6 juta dolar AS untuk membantu 1,3 juta orang melalui musim paceklik, yang akan dimulai pada September dan berlangsung hingga Maret. Dan mereka membutuhkan uang sekarang karena butuh tiga hingga empat bulan untuk memindahkan makanan ke selatan Madagaskar, yang jika terlambat setengah juta orang akan berada dalam kondisi seperti kelaparan.

Pekan lalu, AS mengumumkan bantuan hampir 40 juta dolar AS (Rp577,9 miliar) untuk Madagaskar selatan. Uang tersebut akan mendanai program yang sedang berjalan yang dioperasikan oleh WFP, UNICEF, dan Catholic Relief Services.

Baca Juga: 5 Negara dengan Permasalahan Kelaparan Terparah di Dunia, Menyedihkan!

3. Harga pangan yang naik meningkatkan risiko kelaparan

World Food Programme: 41 Juta Orang Ada di Ambang KelaparanHarga makanan di dunia yang naik mendorong peningkatan kelaparan (ilustrasi pasar yang menjual kebutuhan makanan). (Unsplash.com/Somi Jaiswal)

Dilansir Reuters, kelaparan di dunia yang sempat menurun selama beberapa dekade telah meningkat lagi sejak 2016, didorong oleh konflik dan perubahan iklim. Pada 2019, 27 juta orang berada di ambang kelaparan, menurut WFP, tetapi sejak 2020 COVID-19 melanda kondisi memburuk. 

Ketahan pangan di dunia telah terguncang karena harga pangan pangan dunia naik pada bulan Mei ke level tertinggi dalam satu dekade, dengan kebutuhan dasar seperti sereal, minyak sayur, produk susu, daging, dan gula naik hingga 40 persen dibandingkan tingkat tahun lalu. Selain itu jagung dan gandum yang merupakan salah satu bahan pangan penting dunia ikut mengalami kenaikan, harga jagung global melonjak hampir 90 persen dari tahun ke tahun, sementara harga gandum naik hampir 30 persen.

Selain itu bagi negara yang mengalami depresiasi mata uang seperti Lebanon, Nigeria, Sudan, Venezuela, dan Zimbabwe, menambah tekanan dan mendorong harga lebih tinggi, yang memicu kerawanan pangan.

Menurut WFP ada sekitar 9 persen populasi dunia, setara dengan hampir 690 juta orang, tidur dalam keadaan lapar setiap malam.

Baca Juga: 5 Fakta Bonbon Tè, Kue Kering Lumpur Penyelamat Kelaparan di Haiti

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya