Yunani Izinkan Pasangan Sesama Jenis Nikah dan Adopsi Anak

Legalisasi ditentang Gereja Ortodoks

Jakarta, IDN Times - Parlemen Yunani menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengizinkan pernikahan sesama jenis pada Kamis (15/2/2024). Aturan itu juga memberikan hak kepada pasangan sesama jenis untuk mengadopsi anak.

Persetujuan parlemen membuat Yunani sebagai negara mayoritas Kristen Ortodoks pertama yang mengizinkan pernikahan sesama jenis. Saat ini, 15 dari 27 anggota Uni Eropa telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Hal itu juga diizinkan di 35 negara di seluruh dunia.

Legalisasi pernikahan sesama jenis telah lama diperjuangkan oleh komunitas LGBT yang menyerukannya selama beberapa dekade. Namun, hal itu ditentang oleh Gereja Ortodoks, yang meyakini homoseksualitas sebagai dosa.

1. RUU didukung perdana menteri

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan, aturan baru itu akan menghapus kesenjangan yang serius. Dia telah memperjuangkan RUU tersebut dan mendapat perlawanan dari puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrasi berhaluan kanan-tengah yang dipimpinya, tapi berhasil memperoleh dukungan dari partai-partai oposisi.

“Orang-orang yang selama ini tidak terlihat akhirnya akan terlihat di sekitar kita, dan bersama mereka, banyak anak-anak akhirnya akan menemukan tempat yang tepat bagi mereka,” kata Mitsotakis di parlemen dalam debat menjelang pemungutan suara.

“Reformasi membuat kehidupan beberapa warga negara kita menjadi lebih baik, tanpa menghilangkan apa pun dari kehidupan banyak orang," sambungnya, dilansir BBC. 

Dari 300 anggota di parlemen, RUU disetujui 176 suara dan ada 76 suara menentang.

Namun, aturan baru itu masih tidak mengizinkan pasangan sesama jenis untuk menggunakan metode reproduksi bantuan medis untuk memperoleh anak. Kehamilan pengganti juga tidak akan berlaku bagi individu LGBT, meskipun RUU itu mengakui anak-anak yang dilahirkan melalui metode tersebut di luar negeri.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Yunani di Laut Merah saat AS Sita Senjata Iran

2. Pihak gereja menentang

Yunani Izinkan Pasangan Sesama Jenis Nikah dan Adopsi AnakIlustrasi gereja. (Unsplash.com/Virgil Cayasa)

RUU ini mendapat perlawanan sengit yang dipimpin oleh Gereja Ortodoks. Uskup Agung Ieronymos, Kepala Gereja Ortodoks, mengatakan tindakan tersebut akan merusak kohesi sosial di tanah air.

Pendukung gereja telah mengadakan demonstrasi di ibu kota Athena. Banyak dari mereka yang membentangkan spanduk, memegang salib, membaca doa dan menyanyikan ayat-ayat Alkitab di Lapangan Syntagma.

Elliniki Lysi, salah satu dari tiga partai sayap kanan yang diwakili di parlemen, menyebut RUU itu “anti-Kristen” dan menilai merugikan kepentingan nasional.

"Tentu saja saya akan memberikan suara menentangnya. Pernikahan pasangan sesama jenis bukanlah hak asasi manusia," kata mantan Perdana Menteri Antonis Samaras, yang saat ini menjabat sebagai anggota parlemen dari Partai Demokrasi Baru.

3. Komunitas LGBT menyambut dengan senang

Yunani Izinkan Pasangan Sesama Jenis Nikah dan Adopsi AnakBendera pelangi yang merupakan simbol bagi kelompok LGBT. (Unsplash.com/daniel james)

Dilansir Reuters, hasil pemungutan suara di parlemen disambut pendukung hak-hak LGBT dengan gembira. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di luar parlemen.

“Saya sangat bangga sebagai warga negara Yunani, karena sekarang adalah salah satu negara paling progresif. Menurut saya pola pikir akan berubah. Kita harus menunggu, tapi saya pikir undang-undang akan membantu dalam hal ini," kata Ermina Papadima, anggota Asosiasi Dukungan Transgender Yunani.

“Ini adalah momen bersejarah. Ini adalah hari yang penuh kegembiraan," ujar Stella Belia, ketua kelompok orang tua sesama jenis Rainbow Families.

Para pegiat hak LGBT telah mendorong perubahan selama beberapa dekade, sering kali melawan arus gereja dan politisi sayap kanan. Pada 2008, pasangan sesama jenis yang menikah di pulau kecil Tilos diputuskan melanggar hukum dan pernikahan dibatalkan oleh pengadilan tinggi.

Namun, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, Yunani mengizinkan kemitraan sipil di antara pasangan sesama jenis. Dua tahun selanjutnya negara itu memberikan pengakuan hukum terhadap identitas gender. Dua tahun lalu, pemerintah melarang terapi konversi untuk anak di bawah umur yang bertujuan menekan orientasi seksual seseorang.

Baca Juga: Putin Minta Keluarga Rusia Punya Minimal Dua Anak

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya