Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepulauan Kuril yang jadi sengketa Rusia-Jepang (Twitter.com/Russian Embassy, UK)

Jakarta, IDN Times - Rusia pada Senin (21/3/22) mengumumkan untuk menghentikan pembicaraan damai Perang Dunia II dengan Jepang. Meski perang telah berakhir puluhan tahun lalu, tapi Jepang dan Rusia belum bersepakat untuk berdamai di atas kertas.

Alasan Rusia menghentikan pembicaraan damai dengan Jepang karena Tokyo dinilai telah melakukan tindakan tidak bersahabat secara terbuka. Jepang bergabung dengan negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena menginvasi Ukraina. 

Tokyo segera memberikan tanggapan atas keputusan Moskow. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menilai langkah Rusia itu tidak adil dan tidak dapat diterima. Tokyo menegaskan akan tetap memberi sanksi kepada Rusia.

1. Jepang dianggap bertanggung jawab atas rusaknya hubungan bilateral

ilustrasi (Unsplash.com/Romeo. A)

Dikutip dari Tass, Kementrian Luar Negeri Rusia menilai langkah Jepang menjatuhkan sanksi adalah keputusan yang tidak bersahabat. Sanksi juga dianggap merugikan pihak Moskow.

"Dalam situasi saat ini, Rusia tidak berniat melanjutkan pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang, karena tidak mungkin membahas penandatanganan perjanjian mendasar dalam hubungan bilateral dengan negara yang secara terang-terangan mengambil sikap tidak bersahabat dan berusaha merugikan kepentingan negara kami," kata Kementrian Luar Negeri Rusia.

Selain itu, otoritas Rusia juga menuduh Jepang sebagai pihak yang merusak hubungan bilateral kedua negara. Jepang dianggap memilih kebijakan anti-Rusia daripada mengembangkan kerja sama dan bertetangga yang menguntungkan.

2. Rusia cabut kebijakan bebas visa bagi warga Jepang

Editorial Team

Tonton lebih seru di