Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Urusan Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. (twitter.com/DrSJaishankar)

Intinya sih...

  • India dan China sepakat mengakhiri pertikaian militer di perbatasan Himalaya setelah empat tahun.
  • Kesepakatan membuka jalan bagi peningkatan hubungan politik dan bisnis antara kedua negara.
  • Meskipun pasukan telah ditarik, India tetap memperketat pengawasan terhadap investasi dari China.

Jakarta, IDN Times - India dan China telah mencapai kesepakatan mengenai patroli perbatasan kedua negara yang disengketakan di Himalaya untuk mengakhiri pertikaian militer selama empat tahun terakhir. Kesepakatan tersebut juga membuka jalan bagi peningkatan hubungan politik dan bisnis antara kedua negara raksasa Asia tersebut.

Kesepakatan tersebut disampaikan dalam kunjungan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi ke Rusia untuk menghadiri KTT BRICS, yang juga melibatkan China. Belum ada komentar langsung dari Beijing terkait hal tersebut.

"Kami mencapai kesepakatan mengenai patroli, dan dengan itu kami telah kembali ke situasi pada 2020 dan kami dapat mengatakan proses pelepasan diri dari China telah selesai," ujar Menteri Urusan Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, pada Senin (21/10/2024), dikutip dari Reuters.

"Kesepahaman baru tercapai hari ini. Kami selalu mengatakan bahwa jika Anda mengganggu kedamaian dan ketenangan, bagaimana hubungan selanjutnya bisa berlanjut?" sambungnya.

1. Kedua negara terlibat sengketa wilayah perbatasan selama 4 tahun

Hubungan antara New Delhi dan Beijing telah memburuk sejak Juli 2020, setelah bentrokan militer menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan 4 tentara China. Hal tersebut berubah menjadi kebuntuan jangka panjang di daerah perbatasan yang merupakan pegunungan terjal, di mana masing-masing pihak menempatkan puluhan ribu personel militernya. 

Meskipun kedua negara telah menarik pasukan dari beberapa daerah di tepi utara dan selatan danau Pangong Tso, Lembah Gogra, dan Galwan, mereka tetap mempertahankan pasukan tambahan sebagai bagian dari pengerahan multitingkat, dilansir AP.

Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, mengatakan pakta tersebut akan mengarah pada penarikan pasukan di Garis Kontrol Aktual (LAC). Namun, Misri tidak merinci apakah hal itu berarti penarikan puluhan ribu tentara tambahan yang ditempatkan oleh kedua negara di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

LAC adalah perbatasan sepanjang 3.488 km di Himalaya yang dimiliki India dan China, di mana Beijing mengklaim wilayah yang jauh lebih pendek. Perbatasan membentang dari Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh di India timur, yang diklaim negara rival Barat itu secara keseluruhan. Keduanya pernah terlibat perang perbatasan pada 1962.

2. Militer kedua negara akan berpatroli sesuai jadwal yang disepakati

bendera India. (pexels.com/Studio Art Smile)

Seorang perwira senior militer India mengungkapkan bahwa untuk menghindari bentrokan, kedua militer akan berpatroli di titik-titik yang disengketakan di sepanjang perbatasan sesuai dengan jadwal yang disepakati. Kedua belah pihak juga akan memantau wilayah di Ladakh untuk memastikan tidak ada pelanggaran.

Petugas itu juga mengatakan bahwa kedua negara tersebut akan menarik pasukan mereka sedikit dari posisi saat ini untuk menghindari bentrokan. Pertemuan peninjauan bulanan dan pemantauan berkala terhadap wilayah yang disengketakan India dan China akan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran.

Pada awal bulan ini, panglima militer India mengatakan New Delhi ingin status perbatasan di Himalaya barat dikembalikan ke kondisi sebelum April 2020, ketika kebuntuan dimulai dan situasinya akan tetap sensitif hingga saat itu, dilaporkan oleh Al Jazeera.

3. Lambatnya perundingan merusak hubungan bisnis India-China

bendera China. (unsplash.com/Dominic Kurniawan Suryaputra)

Lambatnya kemajuan dalam perundingan selama empat tahun terakhir telah merusak hubungan bisnis antara India dan China, dengan New Delhi yang memperketat pengawasan terhadap investasi oleh perusahaan-perusahaan Beijing dan menghentikan proyek-proyek besar.

Pemeriksaan yang lebih ketat oleh negara raksasa di Asia itu terhadap semua investasi Beijing setelah bentrokan secara efektif menghilangkan miliaran dolar dari perusahaan, seperti pembuat mobil BYD dan Great Wall Motor, dan menambah birokrasi dalam interaksi perusahaan-perusahaan India dengan para pemangku kepentingan China.

Meski demikian, impor India dari China telah melonjak 56 persen sejak bentrokan perbatasan pada 2020. Negeri Tirai Bambu itu tetap menjadi sumber barang terbesar bagi India dan merupakan pemasok produk industri terbesarnya pada tahun lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team