London, IDN Times - India baru saja dilaporkan mendapat gelar sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi perempuan dari lembaga survei independen Thompson Reuters Foundation, Selasa (26/6/2018).
Sebanyak 550 ahli isu perempuan di dunia menyatakan bahwa Negeri Mahabarata itu memiliki risiko tinggi terhadap perempuan karena banyaknya kasus perdagangan manusia, kekerasan dan perbudakan seksual hingga pernikahan dan kerja paksa.
Cable News Network (CNN) mewartakan, India juga merupakan negara yang paling berbahaya di dunia untuk tradisi dan budaya yang berdampak pada wanita. Survei Thompson Reuters Foundation itu menemukan, adanya mutilasi kelamin pada perempuan, perkawinan anak-anak dan kekerasan fisik.
Laporan itu dirilis menyusul tengah meningkatnya kemarahan publik di India di mana serangkaian kasus pemerkosaan, termasuk dua serangan terhadap perempuan berusia 16 dan delapan tahun terjadi, dan telah memaksa isu kekerasan seksual kembali menjadi agenda nasional.
Sebelumnya pada bulan April, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menuntut perlindungan yang lebih baik bagi perempuan. Demonstrasi itu merupakan demonstrasi massa terbesar sejak kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi di New Delhi pada tahun 2012 lalu.
Setelah kasus 2012 itu mencuat, pemerintah pusat bergerak dengan mengesahkan undang-undang yang meningkatkan hukuman atas kekerasan seksual, pemerkosaan dan pelecehan seksual, termasuk memperpanjang hukuman penjara dan memperkenalkan hukuman mati.
Tetapi, meskipun undang-undang yang lebih tegas diberlakukan, masih terdapat sekitar 100 serangan seksual yang dilaporkan ke polisi setiap hari.
Sementara itu, New Delhi Televison menambahkan, Afganistan dan Suriah yang tengah dilanda peperangan, menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam survei Thomson Reuters Foundation itu, sementara Somalia dan Arab Saudi berada di posisi keempat dan kelima.
Satu-satunya negara barat yang berada di posisi 10 besar negara paling berbahaya bagi perempuan adalah Amerika Serikat, yang menempati peringkat ke-10. Amerika Serikat dinilai sebagai negara di mana perempuan paling berisiko mengalami kekerasan seksual, pelecehan dan dipaksa melakukan hubungan seks.