Jakarta, IDN Times - Kepala BNPB Indonesia Suharyanto dan Kepala SNGRE Ekuador Christian Torres menandatangani kesepakatan kerja sama penanggulangan bencana di Bali pada 27 Mei 2022 lalu.
Penandatanganan dilakukan di sela-sela keduanya menghadiri pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 yang diselenggarakan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Penanggulangan Bencana.
Melalui kesepakatan tersebut kedua pihak sepakat bekerja sama untuk saling bertukar ilmu dan pengetahuan di bidang penanggulangan dan kesiapsiagaan bencana, serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, melalui pelatihan dan kelas bersama.
Duta Besar RI untuk Ekuador Agung Kurniadi juga menyambut baik penandatanganan MOU kerja sama ini.
"Kerja sama yang disepakati BNPB dan SNGRE tidak hanya memberi manfaat teknis kemampuan menangani resiko bencana, namun juga akan menambah amunisi diplomasi dalam upaya KBRI memperluas dan memperdalam cakupan dimensi kerjasama bilateral," kata Agung, dalam keterangan tertulis KBRI Quito kepada IDN Times, Minggu (29/5/2022).
Sebelum penandatanganan kedua delegasi melakukan pertemuan dan pertukaran pandangan mengenai pentingnya penanganan bencana yang bila tidak cermat dapat berakibat kerugian ekonomi dan menghambat pembangunan sosial ekonomi.
Kedua pemerintah telah lama berkeinginan untuk memiliki kesepakatan kerja sama. Setidaknya sejak tahun 2018, rancangan naskah kesepakatan telah mulai dibahas oleh kedua instansi. Namun prosesnya sempat tertunda terutama akibat pandemik COVID-19 di mana kedua instansi berperan sentral dalam mengatasi wabah pandemik di negara masing-masing.
Sebagai dua negara yang berada dalam lintasan sabuk api Pasifik, Indonesia dan Ekuador diberkahi wilayah yang subur untuk pertanian dan kaya akan sumber daya alam, namun keduanya termasuk negara di dunia yang paling rawan bencana.
"Melalui kerja sama ini, dua negara dapat saling berbagi informasi dan pengalaman terbaiknya dalam mengatasi bencana," kata Agung.