Indonesia dan Swedia Komitmen Percepat Transisi Hijau

06 Des 2022, 10:23 WIB

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Hubungan bilateral Indonesia dan Swedia tahun ini semakin diperkuat dengan digelarnya forum Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP).

Dalam kemitraan ini, kedua negara akan bekerja sama dalam mendukung transisi hijau di bidang energi.

“Indonesia dan Swedia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol. Ini adalah tindakan yang tidak bisa kita tunda. Dengan bekerja sama, kita bisa mempercepat transisi hijau untuk mencapai tujuan ini,” kata Berg, dalam pembukaan SISP 2022, di Hotel Langham, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

1. Kunjungan delegasi Swedia ke Nusa Tenggara

unsplash.com/Rizknas

Berg juga mengungkapkan bahwa tahun ini hubungan bilateral kedua negara semakin erat dengan adanya kunjungan delegasi Swedia ke Nusa Tenggara pada Agustus 2022.

“Fokus utama kunjungan ini adalah kerja sama di bidang energi terbarukan dan sistem transportasi. Kunjungan ini menghubungkan pembuat keputusan di Indonesia dengan penyedia solusi di Swedia,” tuturnya.

2. Perusahaan Swedia banyak menawarkan inovasi baru

CEO Business Swedia, Jan Larsson. (IDN Times/Sonya Michaella)

Dalam rangkaian acara ini, sejumlah perusahaan Swedia menawarkan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya.

“Misalnya, pesawat penumpang bertenaga baterai, baju bebas fosil, sistem transportasi otonom dan listrik dan masih banyak lagi,” ungkap CEO Business Sweden Jan Larsson.

“Saya berharap dengan adanya forum ini, pemerintah Indonesia dan Swedia bisa menemukan kecocokan dan komunitas bisnis tidak hanya menghasilkan gagasan perubahan tapi juga inovasi nyata,” lanjutnya.

3. Komitmen mengurangi emisi global pada 2030

ilustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Indonesia dan Swedia telah berkomitmen untuk bekerja menuju Pollutant Release and Transfer Register untuk mencapai Sustainable Development Goals 2030.

Indonesia sendiri telah membuat peta jalan dan Swedia memiliki solusi teknologi, kebijakan dan finansial untuk mendukung agenda pengurangan emisi global pada 2030.