London Bridge, Inggris. (IDN Times/Isidorus Rio)
Menanggapi ini, Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa pengumuman hari ini menandai langkah selanjutnya dalam memulai kembali perjalanan internasional Inggris di saat pulih dari pandemik, dan juga untuk memperluas pengakuan Inggris terhadap vaksin internasional.
“Dengan juga menyederhanakan aturan untuk perjalanan internasional untuk semua anak di bawah 18 tahun yang datang ke Inggris, kami membawa kabar baik lebih lanjut untuk keluarga yang ingin bersatu dengan orang yang dicintai, dan dorongan besar lainnya untuk sektor perjalanan,” ujarnya.
Sejalan dengan Shapps, Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Sajid Javid mengatakan bahwa pengumuman hari ini adalah langkah maju lainnya untuk industri perjalanan dan bisnis.
“Dan untuk keluarga dan teman yang ingin berkumpul kembali atau pergi ke luar negeri,” katanya.
Ia menambahkan bahwa daftar merah dan sistem karantina tetap penting dalam melindungi perbatasan Inggris.
“Dan seperti yang telah kami katakan, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan dengan menambahkan negara ke daftar merah jika perlu,” ujarnya.
Pemerintah Inggris juga menyatakan bahwa mereka terus meninjau langkah-langkah perbatasannya, termasuk daftar merah, dan akan memberlakukan pembatasan jika diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Prosedur EUL WHO diterapkan selama wabah Ebola pada 2014 untuk menilai penggunaan vaksin dan untuk mendukung negara-negara dalam mengakses vaksin (dan produk terpilih lainnya) selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Berita tersebut mengikuti penghapusan semua negara dan wilayah baru-baru ini dari daftar tersebut, meskipun kebijakan karantina terkelola tetap berlaku dan kami akan terus meninjau daftar merah setiap 3 minggu,” jelas pemerintah.