Jakarta, IDN Times - Iran dan Prancis menunjukkan kesiapan untuk memulai kembali pembicaraan mengenai program nuklir Teheran, di tengah negosiasi yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Langkah ini diumumkan pada Kamis (24/4/2025), menyusul sinyal positif dari Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi yang menyatakan kesiapannya untuk bertemu di Eropa guna membahas isu sensitif ini. Inisiatif ini mencerminkan upaya bersama untuk mencari solusi diplomatik di tengah ketegangan regional.
Prancis, bersama kekuatan Eropa lainnya yang dikenal sebagai E3 (Prancis, Inggris, Jerman), menegaskan kesiapan untuk berdialog, dengan syarat Iran menunjukkan komitmen serius. Pengumuman ini bertepatan dengan persiapan Iran dan AS untuk melanjutkan putaran ketiga negosiasi di Oman pada Sabtu (26/4/2025).
Diplomasi ini menjadi krusial mengingat ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Iran jika tidak ada kesepakatan baru yang mencegah pengembangan senjata nuklir.
Momentum negosiasi ini terbangun setelah Iran mengadakan pembicaraan dengan Rusia dan China pada awal pekan yang sama, menunjukkan pendekatan multilateral untuk mengatasi kebuntuan nuklir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan bahwa solusi diplomatik adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan krisis ini. Langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan, terutama setelah Iran memperkuat fasilitas nuklirnya sebagai respons terhadap ancaman AS dan Israel.