Jakarta, IDN Times - Militer Israel memanggil puluhan ribu pasukan cadangan untuk mendukung operasi militer yang diperluas di Gaza. Keputusan ini diambil setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunda kunjungan luar negerinya ke Azerbaijan, menandakan fokus penuh pemerintah pada situasi keamanan yang memburuk.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya konflik dan kegagalan gencatan senjata yang sempat berlaku pada Maret 2025. Ketegangan di berbagai front, termasuk Lebanon, Tepi Barat, dan Gaza, mendorong Israel memperkuat posisinya secara menyeluruh.
Situasi di Gaza sendiri semakin mengkhawatirkan, dengan laporan korban sipil yang terus bertambah dan blokade bantuan kemanusiaan yang belum dicabut hingga awal Mei.