Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Patung Perdamaian Nagasaki di Jepang. (unsplash.com/Tayawee Supan)

Intinya sih...

  • Dubes AS dan Inggris memboikot peringatan bom atom di Nagasaki karena Israel tidak diundang
  • Wali Kota Nagasaki mengatakan keputusan diambil karena warga memerhatikan perang di Gaza

Jakarta, IDN Times - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Jepang, Rahm Emanuel, dan Dubes Inggris untuk Jepang, Julia Longbottom memboikot upacara peringatan korban bom atom di Kota Nagasaki pada 6 Agustus 2024 kemarin, lantaran perwakilan Israel tidak diundang.

Dilansir dari Anadolu, Kamis (8/8/2024), dalam surat bersama, perwakilan AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa kompak memprotes pemerintah Kota Nagasaki yang tidak mengundang perwakiilan Israel.

“Jika Tel Aviv dikecualikan, akan sulit bagi kami untuk berpartisipasi dalam acara tersebut,” sebut pernyataan bersama itu.

“Ini sama saja menyamakan Israel dengan Rusia dan Belarus, yang tidak diundang ke upacara tersebut selama tiga tahun berturut-turut,” lanjut mereka.

Pemerintah Jepang belum mengeluarkan pernyataan terkait tidak hadirnya Dubes AS, dan Inggris di Nagasaki.

 

1. Warga Nagasaki protes keras

Sementara itu, Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki mengatakan, keputusan tersebut diambil karena warga Nagasaki sangat memerhatikan perang yang sedang terjadi di Gaza.

“Protes ini nanti bisa mempengaruhi kekhidmatan upacara peringatan tersebut,” ucap dia.

Meski Jepang sampai saat ini memang belum mengakui Negara Palestina, tapi Wakil Kepala Misi Palestina akan hadir di acara di Nagasaki.

2. Aktivis Hiroshima protes karena Israel diundang

Sekelompok aktivis berkumpul di Hiroshima mengecam kehadiran delegasi Israel yang diundang menghadiri upacara perdamaian tahunan ke-79 di kota itu. Mereka juga menyerukan kebebasan Gaza di wilayah Palestina.

Upacara peringatan tragedi bom atom oleh AS itu diselenggarakan di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima, yang diikuti oleh banyak orang dan secara jarak jauh oleh Waleed Siam, perwakilan Misi Umum Tetap Palestina di Jepang.

"Kami menyatakan kengeriaan, kekecewaan, dan frustasi kami bahwa kota Hiroshima, simbol perdamaian, telah memilih untuk dibajak oleh para penindas dan pendukungnya, sementara tidak mengikutsertakan para korban," kata Siam pada Upacara Peringatan Perdamaian Alternatif Warga untuk Palestina.

"Undangan tersebut mengabadikan penderitaan kami dengan tidak adanya suara kami, merusak prinsip keadilan yang diperjuangkan oleh Hiroshima," sambungnya.

3. Kota Hiroshima disebut standar ganda

Meski mengundang Israel, akan tetapi kota di Jepang bagian barat itu mengatakan tidak mengundang Palestina. Pihaknya berdalih bahwa Palestina bukan negara yang diakui oleh pemerintah Jepang atau anggota PBB.

Keputusan itu menuai kecaman keras karena dianggap sebagan standar ganda, dengan banyak pihak yang menyatakan bahwa Rusia dan Belarus tidak menerima undangan selama tiga tahun berturut-turut di tengah Perang Moskow di Ukraina.

Menanggapi hal itu, pejabat Hiroshima kemudian mengatakan bahwa mereka berencana untuk meninjau kembali aturan undangan untuk tahun depan.

Editorial Team