ilustrasi cuaca panas. (pexels.com/Aleksejs Bergmanis)
Para ilmuwan mencoba menjelaskan fenomena pemanasan di Eropa ini. Berdasarkan data layanan iklim Copernicus Uni Eropa, benua ini mengalami laju pemanasan tercepat di dunia, yakni mencapai dua kali lipat dari rata-rata global.
Gelombang panas saat ini dijelaskan sebagai fenomena "kubah panas" (heat dome), ketika tekanan tinggi menjebak udara panas di Eropa. Kondisi ini diperparah oleh suhu permukaan Laut Mediterania yang mencapai rekor 30 derajat Celsius.
Para ilmuwan menghubungkan peningkatan frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem seperti ini dengan emisi gas rumah kaca. Aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, disebut sebagai salah satu penyebab utamanya.
Sementara itu, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti anomali dari waktu terjadinya gelombang panas kali ini.
"Hal yang menarik, meskipun bukan kali pertama, adalah waktu terjadinya fenomena ini. Gelombang panas yang kita saksikan sekarang ini, biasanya baru akan muncul nanti di musim panas" tutur Juru bicara WMO, Clare Nullis, dilansir RTE.