Jepang Evakuasi 46 Orang dari Israel Gunakan Pesawat SDF

Ini merupakan operasi evakuasi udara kedua yang dilakukan pesawat SDF, sejak Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober, yang memicu pembalasan besar-besaran oleh negara Yahudi tersebut terhadap daerah kantong Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Tokyo memutuskan untuk mengoperasikan penerbangan tambahan karena meningkatnya ketegangan di dan sekitar Jalur Gaza, serta ketidakpastian mengenai ketersediaan penerbangan komersial langsung.

Negeri Sakura juga melaporkan, bahwa masih ada sekitar 800 warganya yang berada di wilayah Israel dan Palestina. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang berencana untuk menyiagakan 2 pesawat angkut SDF di Yordania dan Yunani.

Pada 21 Oktober, sebuah penerbangan KC-767 dengan 83 pengungsi, termasuk warga Jepang dan Korsel, tiba di Bandara Haneda dari Israel.

Dilansir NHK News, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa, bertemu dengan Menlu Otoritas Palestina Riyad al-Maliki pada Jumat. Pada pertemuan tersebut, Tokyo menjanjikan bantuan kemanusiaan tambahan sekitar 65 juta dolar AS (sekitar Rp1 triliun) untuk Jalur Gaza selama kunjungannya ke kota Ramallah di Tepi Barat.

Bulan lalu, Jepang telah menjanjikan bantuan kemanusiaan darurat sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp156 miliar) untuk warga sipil di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas, yang menghadapi krisis kemanusiaan parah karena pengepungan Israel.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 50 menit itu, Kamikawa mengatakan bahwa prioritasnya adalah memberikan bantuan yang diperlukan kepada orang-orang di Gaza. Tokyo juga akan memberikan pasokan bantuan melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang. 

Kamikawa mengatakan kepada Maliki bahwa negaranya terus mendukung solusi dua negara, di mana Israel dan negara Palestina merdeka di masa depan hidup berdampingan. Para menteri menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara itu, Maliki mengucapkan terima kasih atas dukungan Tokyo, dan mengatakan bahwa kekerasan juga meningkat di Tepi Barat. 

Pertemuan antara Kamikawa dan Maliki terjadi setelah Menlu Jepang tersebut mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Israel, Eli Cohen, di Tel Aviv.

Dalam pertemuan itu, Kamikawa mengatakan bahwa semua pihak diminta untuk bertindak sesuai dengan hukum internasional, dan sandera yang ditahan oleh Hamas harus dibebaskan. Dia juga meminta Israel untuk menghentikan perangnya melawan Hamas, sehingga bantuan dapat dikirim ke Jalur Gaza.

Israel terus memperluas serangan udara dan darat ke daerah kantong Palestina, meskipun ada tuntutan gencatan senjata kemanusiaan yang semakin meningkat. Israel juga menolak gencatan senjata.

Menurut pihak berwenang Palestina, lebih dari 9.200 orang telah tewas dan 23.500 lainnya terluka di Gaza sejak Israel melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut pada bulan lalu.

Di sisi lain, menurut pejabat Israel, serangan Israel di Gaza terjadi setelah pejuang Hamas menewaskan setidaknya 1.400 orang dalam serangan di Israel selatan.