Jepang Imbau Warganya Tetap Waspada terhadap Gempa Megathrust

JMA menyebutkan bahwa gempa bumi awal bulan ini tercatat memiliki intensitas di atas 6 pada skala Jepang, dari nol hingga 7, di kota Hachinohe di Prefektur Aomori.

Setelah gempa, peringatan dan imbauan tsunami dikeluarkan untuk berbagai daerah pesisir di Hokkaido dan wilayah Tohoku. Berdasarkan pengamatan, tsunami setinggi 70 sentimeter terjadi di Pelabuhan Kuji di Prefektur Iwate.

Pada Jumat (12/12/2025), gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 melanda sebagian besar wilayah Tohoku dan Hokkaido. Getarannya mencapai intensitas empat.

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk daerah pesisir dari Hokkaido hingga Prefektur Miyagi. Dilaporkan, tsunami setinggi 20 sentimeter terpantau di kota Erimo di Hokkaido dan Pelabuhan Hachinohe di Prefektur Aomori.

Hingga pukul 11:00 siang waktu setempat pada Minggu (14/12/2025), telah terjadi 36 gempa dengan intensitas 1 atau lebih tinggi. Ini menyusul guncangan kuat pada Senin (8/12/2025).

Setelah gempa yang melanda Jepang timur laut pada awal bulan ini, pihak berwenang kembali memperingatkan kemungkinan terjadinya megagempa di masa mendatang, megathrust. Gempa tersebut cenderung terjadi sekali dalam seabad. Terakhir terjadi pada 1944 dan 1946.

Pada September 2025, panel investigasi gempa bumi Jepang mengatakan ada kemungkinan 60-90 persen bahwa gempa bumi dahsyat akan terjadi di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan. Palung tersebut merupakan area aktivitas seismik yang membentang di sepanjang pantai Pasifik Jepang.

Sebelumnya, mereka telah memperingatkan bahwa peristiwa seperti itu dapat memicu tsunami setinggi lebih dari 20 meter. Akibatnya, dapat menyebabkan sekitar 300 ribu kematian dan kerugian ekonomi triliunan dolar, dilansir BBC.

Letak geografis Jepang yang berada di Cincin Api, sebuah wilayah Pasifik tempat banyak lempeng tektonik bertemu, menyebabkan adanya gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi. Negara ini juga kerap mengalami sekitar 1.500 gempa setiap tahunnya.

Sebagian besar gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan. Namun, ada beberapa yang dahsyat, seperti gempa yang terjadi pada 2011 dengan magnitudo 9,0. Akibat dari bencana tersebut mengirimkan tsunami ke pantai timur laut dan menewaskan lebih dari 18 ribu orang.

Negara ini juga telah beradaptasi dengan gempa bumi. Ini terlihat dengan Jepang yang telah menyesuaikan kode teknik dan bangunannya, guna melindungi penduduk dari gempa dengan lebih baik.