Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan negaranya akan mempertimbangkan peran dalam jaminan keamanan yang diberikan kepada Ukraina.
"Kami akan memainkan peran kami dengan tepat dan mempertimbangkan apa yang dapat dan harus kami lakukan dalam kerangka dan kemampuan hukum kami," kata Ishiba kepada wartawan pada Selasa (19/8/2025) di kantor perdana menteri di Tokyo.
"Saat ini, kami belum bisa mengatakan secara spesifik apa yang akan kami lakukan," sambungnya, dikutip dari Kyodo News.
Komentarnya muncul setelah Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan bahwa sekitar 30 negara, termasuk Jepang, sedang menyususn kerangka kerja untuk jaminan tersebut. Hal ini untuk mencegah agresi Rusia di masa mendatang.