Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Sebut Rusia Berusaha Hindari Negosiasi Damai di Ukraina

Bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexart251)
Bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexart251)
Intinya sih...
  • Rusia masih menganut paham imperialisme.
  • Pemimpin Eropa dorong jaminan keamanan di Ukraina.
  • Zelenskyy dorong sanksi ke Rusia jika hindari negosiasi damai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Luar Negeri Uni Eropa (UE), Kaja Kallas mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak memiliki keinginan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Meskipun telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Alaska. 

“Kami menyambut baik upaya Trump untuk menyelesaikan perang dan mencapai persetujuan damai. Namun, realitanya adalah Rusia tidak memiliki intensi untuk mengakhiri perang dalam waktu dekat,” terangnya pada Sabtu (16/8/2025), dikutip dari Politico

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia dan Ukraina sudah mengupayakan proses perdamaian. Namun, Moskow mendesak perjanjian perdamaian sesuai dengan kehendaknya.

1. Sebut Rusia masih menganut paham imperialisme

Kallas mengatakan, Putin terus berupaya keluar dari negosiasi dan meninggalkan Alaska tanpa membuat komitmen apapun dalam mengakhiri pembunuhan di Ukraina. 

“Moskow tidak akan mengakhiri perang hingga mereka sadar bahwa mereka tidak dapat melanjutkannya. Maka, Eropa akan terus melanjutkan dukungan kepada Ukraina, termasuk bekerja untuk menetapkan paket sanksi ke-19 untuk Rusia,” ujarnya. 

Politikus asal Estonia itu menyebut, akar masalah perang di Ukraina adalah kebijakan luar negeri Rusia yang menganut imperialisme. Namun, bukan disebabkan oleh ketimpangan arsitektur keamanan Eropa. 

2. Pemimpin Eropa dorong jaminan keamanan di Ukraina

Pada hari yang sama, sejumlah pemimpin negara-negara UE menyatakan deklarasi bersama terkait pertemuan antara Trump dan Putin di Alaska. Mereka mendorong jaminan keamanan di Ukraina. 

“Tentara Ukraina dan kerja sama dengan negara ketiga tidak boleh menjadi subjek pembatasan. Rusia tidak bisa memveto aksesi Ukraina di UE dan NATO. Ukraina akan menentukan sendiri soal teritorinya dan tidak boleh diubah secara paksa,” ujarnya, dilansir Kyiv Post

Pemimpin UE mengaku akan terus menekan Rusia hingga perang berdarah di Ukraina berakhir. Sementara, hanya perdamaian di Ukraina yang mampu menjamin kepentingan vital dari Ukraina dan Eropa. 

3. Zelenskyy dorong sanksi ke Rusia jika hindari negosiasi damai

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, CC0, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, CC0, via Wikimedia Commons)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa perdamaian di Ukraina harus segera tercapai dan tidak lagi sebuah penundaan sementara invasi Rusia ke negaranya. 

“Sanksi adalah alat yang efektif. Keamanan harus dijamin dan berjangka panjang dengan keterlibatan Eropa dan AS. Semua masalah penting di Ukraina harus didiskusikan dengan partisipasi Ukraina, terutama masalah teritorial yang tidak bisa diputuskan tanpa keterlibatan Ukraina,” tandasnya, dikutip dari Ukrinform

Pada Senin (18/8/2025), Trump dan Zelenskyy direncanakan bertemu di Washington. Keduanya membahas soal rencana pertemuan trilateral antara pemimpin AS, Rusia, dan Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us