Uni Eropa Sebut Rusia Berusaha Hindari Negosiasi Damai di Ukraina

- Rusia masih menganut paham imperialisme.
- Pemimpin Eropa dorong jaminan keamanan di Ukraina.
- Zelenskyy dorong sanksi ke Rusia jika hindari negosiasi damai.
Jakarta, IDN Times - Wakil Luar Negeri Uni Eropa (UE), Kaja Kallas mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak memiliki keinginan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Meskipun telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Alaska.
“Kami menyambut baik upaya Trump untuk menyelesaikan perang dan mencapai persetujuan damai. Namun, realitanya adalah Rusia tidak memiliki intensi untuk mengakhiri perang dalam waktu dekat,” terangnya pada Sabtu (16/8/2025), dikutip dari Politico.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia dan Ukraina sudah mengupayakan proses perdamaian. Namun, Moskow mendesak perjanjian perdamaian sesuai dengan kehendaknya.
1. Sebut Rusia masih menganut paham imperialisme
Kallas mengatakan, Putin terus berupaya keluar dari negosiasi dan meninggalkan Alaska tanpa membuat komitmen apapun dalam mengakhiri pembunuhan di Ukraina.
“Moskow tidak akan mengakhiri perang hingga mereka sadar bahwa mereka tidak dapat melanjutkannya. Maka, Eropa akan terus melanjutkan dukungan kepada Ukraina, termasuk bekerja untuk menetapkan paket sanksi ke-19 untuk Rusia,” ujarnya.
Politikus asal Estonia itu menyebut, akar masalah perang di Ukraina adalah kebijakan luar negeri Rusia yang menganut imperialisme. Namun, bukan disebabkan oleh ketimpangan arsitektur keamanan Eropa.
2. Pemimpin Eropa dorong jaminan keamanan di Ukraina
Pada hari yang sama, sejumlah pemimpin negara-negara UE menyatakan deklarasi bersama terkait pertemuan antara Trump dan Putin di Alaska. Mereka mendorong jaminan keamanan di Ukraina.
“Tentara Ukraina dan kerja sama dengan negara ketiga tidak boleh menjadi subjek pembatasan. Rusia tidak bisa memveto aksesi Ukraina di UE dan NATO. Ukraina akan menentukan sendiri soal teritorinya dan tidak boleh diubah secara paksa,” ujarnya, dilansir Kyiv Post.
Pemimpin UE mengaku akan terus menekan Rusia hingga perang berdarah di Ukraina berakhir. Sementara, hanya perdamaian di Ukraina yang mampu menjamin kepentingan vital dari Ukraina dan Eropa.
3. Zelenskyy dorong sanksi ke Rusia jika hindari negosiasi damai
.jpg)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa perdamaian di Ukraina harus segera tercapai dan tidak lagi sebuah penundaan sementara invasi Rusia ke negaranya.
“Sanksi adalah alat yang efektif. Keamanan harus dijamin dan berjangka panjang dengan keterlibatan Eropa dan AS. Semua masalah penting di Ukraina harus didiskusikan dengan partisipasi Ukraina, terutama masalah teritorial yang tidak bisa diputuskan tanpa keterlibatan Ukraina,” tandasnya, dikutip dari Ukrinform.
Pada Senin (18/8/2025), Trump dan Zelenskyy direncanakan bertemu di Washington. Keduanya membahas soal rencana pertemuan trilateral antara pemimpin AS, Rusia, dan Ukraina.