Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menegaskan komitmen negaranya untuk tidak mengizinkan Iran menjadi negara berkekuatan nuklir. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah panggilan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Yair Lapid.

"Perdana Menteri Lapid dan Presiden Biden berbicara panjang lebar tentang negosiasi perjanjian nuklir, dan komitmen bersama mereka untuk menghentikan kemajuan Iran pada senjata nuklir," kata pemerintah Israel, dilansir Al Jazeera.

Pada kesempatan itu, Biden turut memuji hubungan Israel dengan AS. Ia juga menekankan agar negosiasi konflik perbatasan maritim antara Israel dan Lebanon bisa diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.

1. AS optimis atas kembalinya kesepakatan nuklir

Ilustrasi senjata nuklir (Pixabay.com/StockSnap)

Panggilan telepon kedua negara dilakukan di tengah ketegangan antara Iran dan Barat. Keduanya masih dalam tahap negosiasi untuk mengembalikan kesepakatan nuklir 2015.

Israel sendiri menentang kesepakatan tersebut. Mereka menganggap kesepakatan itu tidak akan mencegah Iran untuk mengembangkan nuklirnya. 

Sementara itu, AS tetap optimis akan kembali menyepakati perjanjian yang dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) itu.

"Kami masih tetap berharap bahwa kami dapat menerapkan kembali JCPOA," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, dilansir Middle East Monitor.

2. Beberapa tuntutan Iran telah dibatalkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di