Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi(unsplash.com/Chris Gallagher)

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas akibat banjir di Sikkim, India meningkat menjadi 40 orang. Hujan deras pada Rabu (4/10/2023), menyebabkan danau gletser di negara bagian tersebut meluap dan memicu banjir terburuk di kawasan tersebut dalam 50 tahun terakhir.

Pada Jumat (6/10/2023), Reuters menyebut jumlah korban tewas sebanyak 40 orang. Sebelumnya, otoritas Sikkim mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 18 orang pada Kamis malam.

Selain meluapnya Danau Lhonak, hujan deras juga menyebabkan longsoran salju yang memicu banjir besar di Sungai Teesta. Banjir pada Rabu itu telah menghanyutkan rumah-rumah dan jembatan, serta menyebabkan ribuan orang mengungsi.

“Kami mengevakuasi (orang-orang) melalui helikopter yang disediakan oleh tentara dan angkatan udara,” kata sekretaris kepala negara bagian Sikkim, Vinay Bhushan Pathak, pada Jumat, dikutip Al Jazeera.

1. Sekitar 2.400 orang berhasil diselamatkan

Rusaknya infrastruktur utama akibat banjir itu telah memutus akses ke wilayah ibu kota, Gangtok. Keadaan itu juga mempersulit proses penyelamatan para korban banjir. Sebanyak 15 jembatan yang berada di negara bagian Sikkim tersapu banjir, salah satu di antaranya jembatan di hilir pembangkit listrik tenaga air NHPC Tessta-V.

Sejak Rabu, sekitar 2.400 orang telah berhasil diselamatkan, sementara 26 orang yang mengalami luka telah dibawa ke rumah sakit. Hingga saat ini, tim penyelamat masih berjuang untuk mencari 100 orang, termasuk 23 personel militer yang sebelumnya dikabarkan hilang.

Para pejabat di negara bagian Benggala Barat berbicara pada Reuters bahwa mereka menemukan 22 jenazah lainnya yang tersapu banjir. Press Trust of India menyebut empat jenazah tentara telah ditemukan. Namun, masih belum jelas apakah jenazah yang ditemukan itu termasuk 23 tentara yang hilang.

2. Ada 22 ribu orang terdampak banjir

Editorial Team

Tonton lebih seru di