Seoul, IDN Times - Setelah sempat 'digantung' oleh Pemerintah Korea Utara, akhirnya rombongan jurnalis dari Korea Selatan berhasil juga mendapatkan lampu hijau untuk meliput penutupan lokasi uji nuklir Korea Utara di Punggye-ri.
Hari Selasa kemarin (22/5/2018), Pemerintah Korea Utara melalui kedutaan besar mereka di Beijing mengeluarkan visa bagi sejumlah jurnalis dari guna memasuki negara tersebut - kecuali sejumlah jurnalis dari Korea Selatan.
Akibatnya jurnalis dari Associated Press, CNN, CBS, Russia Today dan media negara Cina 'terpaksa' meninggalkan rekan-rekan mereka dari Korea Selatan menggunakan penerbangan Koryo, yang berangkat jam 9.48 pagi. Sementara jurnalis dari Korea Selatan harus pulang ke negaranya.
Penolakan jurnalis dari Korea Selatan ini disinyalir akibat ketidaksenangan Pemerintah Korea Utara atas latihan tempur bersama antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat, yang dibalas dengan pembatalan KTT antar menteri yang sedianya berlangsung minggu lalu.
Namun hari Selasa malam, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa ganjalan tersebut sudah berhasil diselesaikan, dan para jurnalis diperbolehkan terbang langsung ke kota Wonsan.
Hal ini kembali ditegaskan dalam sebuah pernyataan resmi hari Rabu pagi ini.
Kami menyampaikan daftar 8 jurnalis dari dua media kepada Korea Utara hari ini, dan mereka menerimanya.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Unifikasi Korea Selatan akan mengatur penerbangan para jurnalis tersebut langsung ke kota Wonsan tengah hari Rabu ini, dari sebuah pangkalan udara di sebelah selatan kota Seoul menggunakan pesawat pemerintah Korea Selatan.
Sesuai dengan janji dari Pemerintah Korea Utara, pembongkaran lokasi uji coba nuklir mereka akan dilaksanakan dari hari Rabu sampai hari Jumat menunggu cuaca yang baik.
Rombongan yang berangkat hari Selasa kemarin sudah diberitahu, bahwa cuaca 'sangat buruk untuk bepergian' ke Punggye-rim, yang menurut media South China Morning Post bisa jadi sebagai alasan untuk menunggu jurnalis dari Korea Selatan.
Meskipun tidak melibatkan pakar dari the International Atomic Energy Agency, Pemerintah Korea Utara menganggap bahwa pembongkaran lokasi percobaan nuklir sebanyak enam kali ini sebagai niat baik menjelang KTT, antara Kim Jong-un dengan Presiden AS, Donald Trump yang sedianya akan dilangsungkan tanggal 12 Juni mendatang di Singapura.
KTT ini juga terancam bubar dengan tarik ulur antara Korea Utara dan Amerika Serikat, yang membuat Presiden Korea Selatan harus mengunjungi Presiden Amerika Serikat hari Selasa kemarin.