ilustrasi Palestina (unsplash.com/Ahmaed Abu Hameeda)
Konflik Israel-Palestina masih menjadi salah satu titik nyala paling mematikan dalam peta konflik dunia. Konflik yang intensif antara Israel Palestina di tahun 2021 terjadi pada bulan Mei.
Konflik ini tersulut secara bertahap, ketika selama delapan hari pada bulan Oktober 2020, pasukan Israel menembak mati 13 pemuda Palestina yang tidak bersenjata. Dari peristiwa itu, fragmentasi politik dan sosial yang terjadi di Palestina secara bertahap berkurang dan timbul persatuan.
Secara berkala, protes massal terus terjadi dari Palestina terhadap arogansi pasukan Israel. Pada Mei 2021, terjadi konfrontasi nyata sebagai titik balik hubungan antara dua entitas tersebut.
Ribuan rudal yang dimiliki Hamas meluncur dari Jalur Gaza, menghujani wilayah Israel. Tapi karena Israel memiliki sistem perlindungan Iron Dome, sebagian besar rudal itu mampu ditahan.
Israel kemudian memberikan serangan balasan lewat udara. Beberapa bangunan di Gaza yang disinyalir sebagai tempat produksi rudal dihancurkan. Bahkan gedung tempat berkantornya media sebesar Associated Press (AP) ikut diruntuhkan dalam sekejap.
Fares Akram, koresponden Associated Press di Gaza, memberikan komentar atas penghancuran gedung tempatnya berkantor itu.
"Penghancuran kantor AP terasa seperti serangan terhadap kami semua. Kantor itu telah menjadi rumah profesional kami selama bertahun-tahun, dan sebagian besar dari kami telah tidur di sana selama perang, (ternyata) salah mengira bahwa itu adalah tempat aman yang langka di Gaza ," kata Akram.
Ratusan orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk anak-anak yang tidak berdosa.