Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[KALEIDOSKOP 2021] 7 Negara dengan Rekor Kematian Harian COVID-19

Petugas kremasi memakai pakaian pelindung saat penyebaran virus corona di pinggiran kota Mexico City, Meksiko, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Romero

Jakarta, IDN Times – Kampanye vaksinasi COVID-19 yang digalakkan sepanjang 2021 nyatanya belum bisa mengakhiri pandemik. 

World Health Organization (WHO) kemudian mengimbau masyarakat dunia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, meski sudah divaksinasi. Pada pertengahan tahun, WHO sempat marah karena ada sejumlah negara yang mengizinkan warga beraktivitas di luar ruangan tanpa masker.

“Setelah divaksinasi Anda tidak sepenuhnya aman, Anda bisa berakhir sebagai bagian dari rantai penularan. Teruslah bermain aman (mematuhi protokol kesehatan),” demikian imbauan yang disampaikan oleh salah satu pejabat senior WHO, Bruce Aylward.

Apa yang ditakutkan WHO ternyata menjadi kenyataan. Kendati sudah banyak negara yang menggalakkan vaksinasi, nyatanya ada negara yang catatan kematian tahun ini menjadi rekor mortalitas sepanjang pandemik.

Berikut IDN Times sajikan laporan mengenai tujuh negara dengan rekor kematian harian sepanjang 2021!

1. Kematian di India mencapai 5.000-an orang

Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Dilansir dari Worldometer, India tercatat sebagai negara dengan rekor kematian harian tertinggi di dunia.

Pada 23 Mei 2021, sekitar 5.041 orang dilaporkan meninggal gegara virus corona. Angka ini juga jauh lebih tinggi dari rekor yang dicatatkan sepanjang tahun lalu, yaitu 2.017 kematian dalam sehari pada 16 Juni 2020.

Sepanjang pandemik, total kematian akibat COVID-19 di India mencapai 480.290 orang, menjadikannya sebagai negara dengan angka kematian tertinggi ketiga di dunia.

2. Kematian di AS menyentuh angka 4.000

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Di bawah India, ada Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan rekor kematian harian tertinggi, yaitu 4.443 orang meninggal pada 21 Januari 2021. Sampai saat ini, total warga AS yang meninggal gegara corona mencapai 839.596 orang.

Rekor kematian pada 2021 lebih tinggi dibandingkan rekor tahun sebelumnya, yaitu 3.743 kasus kematian pada 16 Desember 2020.  

3. Berikut lima rekor kematian lainnya

Pemakaman massal warga Brasil yang meninggal akibat COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Moraes)

Adapun lima negara dengan rekor kematian harian tertinggi adalah:

  • Brasil dengan 4.211 kematian pada 6 April 2021. Rekor tahun sebelumnya adalah 1.554 kematian pada 29 Juli 2020.
  • Inggris dengan 1.824 kematian pada 20 Januari 2021. Rekor tahun sebelumnya adalah 1.169 kematian pada 21 April 2020.
  • Meksiko dengan 1.417 kematian pada 22 Januari 2021. Rekor tahun sebelumnya adalah 944 kematian pada 31 Desember 2020.
  • Rusia dengan 1.206 kematian pada 20 November 2021. Rekor tahun sebelumnya adalah 635 kematian pada 24 Desember 2020.
  • Jerman dengan 1.206 kematian pada 13 Januari 2021. Rekor tahun sebelumnya adalah 1.249 kematian pada 29 Desember 2020. Hanya Jerman yang kematian pada 2020 lebih tinggi dari tahun 2021.

4. Harapan WHO untuk 2022

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/DrTedros

Melihat tren tersebut, di tengah merebaknya varian Omicron, WHO kembali mengingatkan bahwa vaksinasi dosis booster tidak akan mengakhiri pandemik. Sebaliknya, dosis booster hanya akan memperlambat pandemik, karena pasokan vaksin didistribusikan kepada negara yang mampu beli, alih-alih negara yang membutuhkan.

“Saat kita mendekati tahun baru, kita semua harus mengambil pelajaran menyakitkan yang diajarkan tahun ini kepada kita. Tahun 2022 harus menjadi akhir dari pandemik COVID-19, tetapi juga harus menjadi awal dari sesuatu yang lain, era baru solidaritas. Kita harus tinggalkan 2021 dengan kesedihan dan nantikan 2022 dengan harapan," demikian harapan Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us