5 Alasan Rudal Balistik Iskander Rusia Mematikan

Dominasi yang sulit ditandingi

Jakarta, IDN Times - Pertempuran konvensional antara Ukraina dan Rusia adalah ajang unjuk kekuatan alutsista. Sebagai agresor, Rusia mengerahkan berbagai jenis persenjataan yang telah lama ditakuti banyak orang. Salah satu dari sekian banyak alutsista yang mereka gunakan adalah rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander.

Kehadiran rudal balistik Iskander dalam perang Rusia-Ukraina merupakan bentuk determinasi Kremlin demi menekuk kemampuan tempur Kiev. Diketahui Rusia telah lama mengancam negara-negara Barat bahwa mereka tidak segan menggunakan Iskander jika diperlukan. Ancaman ini ternyata benar-benar ditunjukkan Rusia sebagaimana Ukraina telah menjadi korban keganasannya.

9K720 Iskander adalah salah satu keunggulan strategis yang dimiliki Rusia karena daya hancurnya yang tidak main-main. Berikut adalah beberapa alasan yang menjadi dasar bagaimana sebuah rudal balistik jarak pendek andalan Rusia tersebut bisa sangat mematikan. 

1. Berkecepatan hipersonik

5 Alasan Rudal Balistik Iskander Rusia MematikanRudal balistik Iskander Rusia dalam sebuah latihan militer (twitter.com/KarstenMarrup)

Hadir menyandang nama resmi sebagai rudal balistik membuat kecepatan mesin roket yang dimiliki Iskander tidak bisa diremehkan. Melansir Forbes, 9K720 Iskander tercatat sebagai rudal balistik jarak pendek berkecepatan hipersonik atau dalam kata lain bisa menempuh kecepatan maksimum hingga Mach 5,9.

Kecepatan Iskander yang mengerikan ini membuatnya sulit ditembak jatuh oleh senjata anti-udara meskipun sempat terdeteksi radar. Ukraina bersama sistem pertahanan udara S-300 yang menggunakan misil supersonik terbukti kesulitan mencegat rudal-rudal Iskander sebelum menghantam target. 

2. Praktis dan taktis

Pengembangan 9K720 Iskander sebenarnya adalah jawaban Rusia atas menuanya armada rudal balistik jarak pendek OTR-21 Tochka yang diwarisi dari Uni Soviet. Sama halnya dengan Tochka, Iskander dikembangkan dan diproduksi secara massal sejak 2006 hampir menyerupai pendahulunya dengan teknologi yang jauh lebih efektif. 

Iskander bukanlah rudal balistik non-gerak seperti yang dikembangkan banyak negara. Rudal balistik ini menggunakan sebuah kendaraan pengangkut dan peluncur 9P78 Transporter, seperti yang dilansir dari Center for Strategic and International Studies. Jaraknya yang pendek menjadi alasan mengapa Iskander menggunakan kendaraan khusus untuk membuatnya lebih praktis dan taktis ketika dalam kondisi perang. Selain itu penggunaan kendaraan pengangkut juga mempersulit musuh untuk melacak unit-unit 9K720 Iskander yang tersebar luas dan bergerak bebas. 

3. Banyak jenis hulu ledak

5 Alasan Rudal Balistik Iskander Rusia MematikanAmunisi rudal Iskander yang diandalkan Rusia (twitter.com/COUPSURE)

Keunggulan utama yang dimiliki 9K720 Iskander terletak pada hulu ledak yang terpasang. Walaupun secara resmi rudal ini adalah rudal balistik jarak pendek, namun militer Rusia juga mengenalnya sebagai tactical ballistic missile (TBM) atau rudal balistik taktis. Kondisi ini membuat Iskander bisa dipersenjatai dengan berbagai jenis hulu ledak selain nuklir. 

Mengutip Missile Defence Advocacy Alliance, hulu ledak yang dibawa Iskander beratnya bisa mencapai 700kg. Selain itu, jenis-jenis hulu ledak yang bisa digunakan, antara lain amunisi cluster, termobarik, pemusnah bunker, electromagnetic pulse (EMP), dan bom daya ledak tinggi. Banyak pilihan hulu ledak menjadikannya sangat gesit melihat perkembangan perang yang selalu dinamis di mana pun dan kapan pun. 

Baca Juga: Bikin Makin Parno! Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Lagi

4. Memiliki jangkauan hingga 500 km

Berbicara tentang Iskander tentu belum cukup tanpa menjelaskan jarak tempuh yang bisa dicapai rudal balistik ini. Rudal 9K720 Iskander sebenarnya secara umum tercatat mempunyai jarak tempuh maksimum sejauh 400-500 km. Namun kehadiran varian ekspor membuat jarak tersebut dipangkas hampir setengahnya. 

Berdasarkan data dari Rosoboronexport, Iskander-E atau model Iskander khusus keperluan ekspor hanya mencatat 280 km sebagai jarak maksimum. Seperti alutsista ekspor pada umumnya kebijakan downgrade adalah hal yang lumrah guna mengantisipasi bocornya teknologi rahasia dan menjamin keunggulan militer negara eksportir.

5. Terbukti sadis di Ukraina dan Nagorno-Karabakh

Rudal 9K720 Iskander secara resmi pertama kali digunakan dalam Perang 12 Hari antara Rusia dan Georgia pada 2008 silam. Militer Rusia mencatat keberhasilan yang besar untuk Iskander sehingga Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memesan lebih banyak rudal.

Sebelum digunakan oleh Rusia dalam operasi militer khususnya di Ukraina, rudal Iskander versi eskpor juga sempat dirasakan ketangguhannya oleh Armenia dalam Perang Nagorno-Karabakh 2020. Tetapi sempat terjadi kejadian yang kurang menyenangkan ketika Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menuduh Iskander yang mereka gunakan gagal meluncur. Tuduhan ini kemudian ditepis oleh militer Armenia dan Kemhan Rusia. 

Ingin mengulang kesuksesan seperti di Georgia, Rusia kembali menggunakan rudal balistik Iskander terhadap Ukraina. Berbagai posisi militer Ukraina, seperti barak dan gudang senjata, terus dihantam 9K720 Iskander hampir setiap minggu, seperti yang dilaporkan New York Times. Tetapi perlu disadari bahwa amunisi Iskander terbatas sehingga pengeboman strategis menggunakan Iskander memerlukan target khusus sebelum dapat digunakan.

Baca Juga: 30 Tentara Koalisi Saudi Tewas akibat Rudal Balistik Militan Houthi

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya