30 Tentara Koalisi Saudi Tewas akibat Rudal Balistik Militan Houthi

Houthi pernah menyerang pangkalan al-Anad pada 2019

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pasukan selatan Yaman Mohamed al-Naqeeb melaporkan, sedikitnya 30 tentara tewas dan 60 lainnya terluka akibat serangan Houthi yang menargetkan pangkalan militer pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Dikutip dari Al Jazeera, serangan itu terjadi pada Minggu (29/8/2021) di pangkalan militer al-Anad dengan rudal balistik yang diluncurkan melalui pesawat tak berawak atau drone. Rudal balistik dilaporkan mendarat di area pe4latihan, tempat puluhan tentara melakukan latihan pagi.

Baca Juga: Perang antara Houthi dengan Pemerintah Yaman Kembali Membesar

1. Jumlah korban tewas kemungkinan bertambah

30 Tentara Koalisi Saudi Tewas akibat Rudal Balistik Militan HouthiIlustrasi pasukan Houthi di Yaman (twitter.com/i24NEWS_EN)

Menurut Al-Naqeeb, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah karena tim penyelamat masih melakukan proses evakuasi di lokasi kejadian.

Petugas medis menggambarkan situasi yang kacau di pangkalan setelah ledakan. Para tentara membawa rekan-rekan mereka yang terluka ke tempat yang aman, khawatir ada serangan susulan.

Warga sekitar menyatakan beberapa ledakan keras terdengar di daerah itu. Penduduk lain dari pusat Kota Taiz, wilayah yang disengketakan, mengaku mendengar rudal balistik ditembakkan dari peluncur yang ditempatkan di pinggiran timur kota yang dikuasai Houthi.

Belum ada komentar langsung dari pihak pemberontak Houthi hingga saat ini.

2. Houthi pernah menyerang pangkalan al-Anad pada 2019

30 Tentara Koalisi Saudi Tewas akibat Rudal Balistik Militan HouthiKelompok Houthi di Yaman akan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS. Ilustrasi (twitter.com/Arab News)

Pemerintah Yaman, didukung koalisi militer yang dipimpin Saudi, berseteru dengan Houthi yang didukung Iran sejak perang sipil 2014, ketika pemberontak beraliran Syiah itu berhasil merebut ibu kota Sanaa.

Koalisi negara-negara Teluk sejak Maret 2015 melakukan intervensi demi mengembalikan pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi. Sayangnya, konflik yang terus berlanjut telah menewaskan puluhan ribu orang dan menjadikannya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Pada 2019, Houthi juga menyerang pangkalan militer al-Anad dengan drone selama parade militer. Petugas medis dan pemerintah menyatakan, setidaknya enam orang tewas dalam insiden itu, termasuk pejabat tinggi intelijen.

3. Serangan terjadi di tengah dialog yang mandek

30 Tentara Koalisi Saudi Tewas akibat Rudal Balistik Militan HouthiPendukung Houthi tolak penunjukan gerakannya sebagai organisasi teroris yang dibuat AS, Sanaa, Yaman (25/1/2021). ANTARA/REUTERS/Khaled Abdullah/aa. (REUTERS/KHALED ABDULLAH). Sumber: antaranews.com

Pangkalan al-Anad berjarak 60 kilometer dari utara Aden, kota yang menjadi markas besar pasukan Amerika Serikat (AS) dalam kepentingannya memerangi teroris Al-Qaida hingga 2014. Setelah itu, Aden dikuasai militan Houthi.

Kemudian, Aden berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah pada Agustus 2015 berkat koalisi yang didukung Saudi.

Serangan kemarin terjadi ketika dialog damai antara koalisi Saudi dengan Houthi, yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS, terhenti, sebab kedua pihak gagal mencapai kesepakatan.

Jika dialog damai berjalan lancar, koalisi internasional akan mencabut blokade di pelabuhan yang dikuasai Houthi dan bandara Sanaa, sebagai imbalan karena sepakat menerima gencatan senjata. 

Baca Juga: Model Asal Yaman Hadapi Pengadilan yang Tidak Adil oleh Houthi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya