5 Fakta Ka-52, Helikopter Serang Rusia yang Buat Keok Ukraina

Tangguh dan mematikan

Jakarta, IDN Times - Gempuran alutsista modern Rusia dan Ukraina selama invasi menunjukkan betapa sengitnya suasana pertempuran. Kremlin yang sejatinya memiliki keunggulan militer terus mengirim persenjataan canggih guna menaklukkan Ukraina.

Melengkapi invasi besar yang digalangkan Rusia adalah helikopter serang Ka-52. Helikopter itu menarik perhatian pemerhati militer berkat sepak terjangnya di Ukraina.

Sebagai salah satu alutsista modern yang dimiliki Moskow, banyak yang berharap kehadiran Ka-52 bisa memeberikan efek kehancuran dahsyat atas aset serta moral militer Ukraina.

Kira-kira, mengapa Ka-52 bisa terkenal dan bagaimana kinerjanya di Ukraina? Berikut adalah fakta menarik terkait helikopter Ka-52 yang harus kalian ketahui. 

1. Dua rotor baling menjadi ciri khas 

5 Fakta Ka-52, Helikopter Serang Rusia yang Buat Keok UkrainaTampilan dua rotor baling Ka-52 (twitter.com/The3Swamp)

Sama seperti helikopter serang militer Rusia pada umumnya, Ka-52 adalah hasil pengembangan riset yang dilakukan Uni Soviet. Pengembangan pertama didahului oleh Ka-50 pada 1980-an yang merupakan pendahulu Ka-52.

Sejak tahap perancangan model, kerangka Ka-50 sangat berbeda dari helikopter serang Soviet lainnya. Hal ini ditunjukkan pada penggunaan dua rotor baling yang dikenal sebagai twin coaxial three-blade rotor, seperti yang dilansir dari SkyBrary.

Meski kerangka yang digunakan sama dengan pendahulunya, tapi kemampuan Ka-52 telah di-upgrade. Varian ini secara resmi diselesaikan pada 1996 dan terbang perdana satu tahun kemudian. Penambahan satu kursi membuat Ka-52 sebagai helikopter serang dua pilot, di mana perbedaan ini menjadi satu-satunya yang mencolok di antara kedua varian. 

Spesifikasi Ka-52, sebagai berikut:

  • Senjata utama kanon 30mm 2A42.
  • Rudal anti-tank VIKHR dan rudal berpandu laser ATAKA.
  • Rudal anti-udara Igla V.
  • Roket 80 mm S-8.
  • Kecepatan maksimum 300 km/jam.
  • Jangkauan maksimum 1,110 km.
  • Kru 2 pilot.

Baca Juga: 5 Fakta Moskva, Kapal Perang Rusia yang Tenggelam di Laut Hitam

2. Awalnya penantang desain Mi-28

5 Fakta Ka-52, Helikopter Serang Rusia yang Buat Keok UkrainaHelikopter serang Mi-28N milik angkatan udara Rusia (twitter.com/SyriaWarReports)

Keinginan petinggi militer Soviet akan helikopter serang modern membuka kontrak besar yang ditunggu-tunggu perusahaan industri pertahanan Soviet. Setidaknya dua perusahaan, yakni Kamov dan Mil Moskow, menjadi penantang terberat yang merebutkan kontrak tersebut. 

Mengutip Military Today, Kamov hadir membawa desain Ka-50, sedangkan Mil Moskow dengan desain Mi-28. Kedua perusahaan membawa angin segar karena model yang ditawarkan memenuhi kebutuhan militer Soviet yang ingin menggantikan Mi-24. Namun, Kremlin saat itu hanya bisa memilih satu model dan Ka-50 lah yang terpilih sebagai helikopter masa depan Angkatan Udara (AU) Soviet.

Walaupun begitu, produksi Mi-28 tetap dilanjutkan hanya tidak menjadi prioritas pemerintah. Situasi serupa terus berlanjut pasca kejatuhan Soviet, ketika Rusia tetap fokus mengandalkan Ka-50 yang kemudian ditingkatkan menjadi Ka-52. Model Mi-28 mulai memasuki fase produksi massal pada 2005 setelah mendapat pembaruan.

3. Terlibat berbagai jenis operasi militer di Suriah

Tidak seperti kakaknya Ka-50 yang berpengalaman dalam Perang Chechnya, Ka-52 baru merasakan medan perang pertamanya ketika intervensi militer Rusia di Suriah. Mendapat izin penuh dari Presiden Bashar al Assad, Angkatan Udara Rusia bersama pasukan Suriah menyerang basis ISIS dan pemberontak. 

Melansir TASS, helikopter serang Ka-52 diakui petinggi militer Rusia sukses berat selama operasi perang di Suriah. Salah satu operasi yang melibatkan Ka-52 adalah pembebasan Palmyra 2017 silam. Koordinasi apik bersama kekuatan darat militer Suriah, AU Rusia berhasil membebaskan Kota Palmyra dari tangan ISIS dalam kurun waktu satu bulan. 

Mayoritas tugas Ka-52 di medan perang adalah close air support (CAS) atau bantuan udara jarak dekat dan serangan presisi menggunakan misil anti-tank jarak jauhnya.

Baca Juga: Mengenal NLAW: Senjata yang Dipakai Ukraina untuk Hancurkan Tank Rusia

4. Misil jarak jauh VIKHR dan ATAKA jadi andalan

Mewarisi tradisi 'tank terbang' dari Mi-24, bukan berarti Ka-52 harus melaksanakan misi seperti pendahulunya tersebut. Perkembangan teknologi misil jarak jauh yang dilakukan Soviet dan Rusia meningkatkan kemampuan Ka-52 untuk beroperasi dari jarak yang cukup aman dari ancaman musuh. 

Dilaporkan Airforce Technology, misil antitank VIKHR dan misil berpandu laser ATAKA menjadi dua amunisi terpopuler yang digunakan oleh helikopter serang Ka-52. Hal ini dapat dibuktikan melalui cuplikan video di atas yang menunjukkan bagaimana Ka-52 beraksi di Ukraina. Terlihat jelas helikopter Ka-52 hanya perlu terbang rendah secara vertikal dan menghancurkan posisi pasukan Ukraina menggunakan misil jarak jauhnya.

Hal serupa juga ditunjukkan Ka-52 selama bertugas di Suriah. Taktik ini meminimalisir ancaman tertembak jatuh oleh senjata antiudara portabel. Namun sangat berbahaya ketika menghadapi ancaman jet tempur lawan. 

5. Membuat gebrakan selama operasi militer khusus

Keterlibatan Ka-52 selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina terekam jelas ketika Kremlin memulai agresinya di hari pertama. Puluhan helikopter Ka-52 dikirim guna mendukung serangan pasukan terjung payung VDV ke Kota Hostomel yang berjarak 20 kilometer dari Kiev.

Serangan ini terbukti sebagaimana video dari kokpit Ka-52, yang memberikan bantuan udara jarak dekat di sekitar Bandara Antonov, Hostomel, yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertahanan Federasi Rusia. Helikopter serang tersebut menunjukkan taringnya dengan menghancurkan posisi-posisi pertahanan Ukraina tanpa ampun. 

Meskipun begitu, peforma Ka-52 tidak selamanya sukses di Ukraina. Menurut kumpulan data Oryx, Rusia setidaknya telah kehilangan 10 unit Ka-52 per 13 April 2022. Sebagian helikopter dihancurkan oleh rudal antiudara portabel pada minggu pertama pertempuran.

Hal ini disebabkan Ka-52 harus diterjunkan masuk ke wilayah yang belum mendapat dukungan pasukan darat sehingga mudah ditembak jatuh. 

Bahkan terdapat satu video yang menunjukkan bagaimana satu unit Ka-52 berhasil dihancurkan Ukraina menggunakan rudal antitank Stugna-P ketika sedang terbang rendah. 

Baca Juga: Sesumbar Vladimir Putin: Eropa Gak Akan Bisa Hidup Tanpa Migas Rusia

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya