AS Ingin Perselisihan Negara Teluk Diselesaikan Secepatnya

Qatar yang terkucilkan

Doha, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, pada hari Senin (14/09), menyatakan bahwa Pemerintah AS menginginkan perselisihan tiga tahun antara negara-negara Teluk terhadap Qatar dapat segera diselesaikan.

Sejak tahun 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir, memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dikarenakan tuduhan keterlibatannya dalam pendanaan teroris dan kedekatan hubungan bersama Iran, dimana masalah ini membuat Qatar terisolasi secara ekonomi dan politik regional, dilansir dari Reuters

1. Aktivitas Iran menjadi fokus utama

Ada maksud tersendiri mengapa Amerika Serikat tidak menginginkan berlanjutnya ketegangan antar Negara Teluk. Dikutip dari Reuters, menurut Pemerintah AS perselisihan dan ketegangan di Kawasan Teluk hanya akan membuang-buang waktu sebagaimana aktivitas Iran di Timur Tengah lah yang seharusnya menjadi prioritas atau fokus utama.

Amerika Serikat melihat diperlukannya sebuah konsentrasi yang konsisten di antara negara-negara Teluk dalam menghadapi dan mengantisipasi pergerakan Iran yang mengancam Timur Tengah. Dalam pernyataanya ketika berkunjung ke Qatar, Mike Pompeo menyebutkan bahwa, "untuk menjaga fokus kita dan menutup pintu dari peningkatan campur tangan Iran, sudah waktunya untuk menemukan solusi di (kawasan) Teluk".      

2. Pendekatan Arab-Israel diperlukan

AS Ingin Perselisihan Negara Teluk Diselesaikan SecepatnyaBendera Uni Emirat Arab, Israel, dan Amerika Serikat. twitter.com/LiorHaiat

Satu per satu Negara Arab mulai menormalisasi hubungan diplomatik mereka dengan Israel yang baru-baru ini diawali Uni Emirat Arab kemudian diikuti oleh Bahrain. Meskipun begitu, masih banyak Negara Arab yang belum melakukan hal yang sama, secara khusus di Wilayah Teluk, dan AS berusaha mendamaikan Teluk melalui normalisasi hubungan dengan Israel, dilansir dari AlJazeera.

Presiden Trump berharap dengan pendekatan seperti ini, normalisasi Arab-Israel, semua pihak dapat mengenyampingkan permusuhan lama mereka dan mulai bekerja sama menghadapi peningkatan perilaku merusak Iran. Oleh karena itu, Pemerintah AS menginginkan masalah di Kawasan Teluk untuk diselesaikan secepatnya dan mereka akan mengawasi setiap perkembangannya. 

3. Trump berusaha menunjukkan keberhasilan kebijakan luar negerinya di Timur Tengah

AS Ingin Perselisihan Negara Teluk Diselesaikan SecepatnyaPresiden Donald Trump yang sedang menghadiri kampanye kepresidenan di New Hemisphere, pada 29 Agustus 2020. twitter.com/realDonaldTrump

Mendekati Pilpres AS 2020, Presiden Trump ternyata mencoba menampilkan kehebatannya di masa-masa yang krusial seperti sekarang ini. Dilaporkan Reuters, Pilpres AS yang akan diselenggarakan pada 3 November 2020 nanti, membuat Donald Trump menggencarkan kebijakan luar negerinya di mata Masyarakat AS dan internasional agar terlihat berhasil membawa perdamaian di Timur Tengah.

Kebijakan luar negeri Trump mulai kembali muncul ke permukaan ketika ia berhasil mensponsori normalisasi hubungan antara UEA dan Israel. Tidak berhenti di situ, AS di bawah Trump juga berhasil meyakinkan Bahrain untuk mengikuti jejak UEA agar menormalisasikan hubungannya dengan Israel. Sekarang dengan desakan dari AS, hal ini akan menjadi ajang pembuktian apakah Pemerintahan Trump dapat kembali mendorong perdamaian di Kawasan Teluk.

Baca Juga: UEA-Israel Resmi Berdamai, Turki Ancam Beri Respon Tegas Terhadap UEA

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya