Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui Ukraina

Drone ini senyam dan tidak terdeteksi radar

Jakarta, IDN Times - Sepak terjang alutsista benar-benar terlihat ketika Rusia menggelar operasi militer khusus di Ukraina. Militer Rusia yang selalu terlihat garang akhirnya menunjukkan taring yang selama ini dibungkam.

Puluhan model alutsista dikerahkan Kremlin guna mendukung operasinya, termasuk pesawat nirawak 'kamikaze'. 

Zala KYB/KUB menjadi drone bunuh diri (menabrakan diri ke target) yang penggunaannya sangat tertutup oleh Rusia. Drone ini tercatat aktif menggempur posisi dan kendaraan pasukan Ukraina di sekitar ibu kota Kiev ketika memasuki pertengahan Maret 2022.

Walaupun saat ini pasukan Rusia telah menarik diri dari Kiev, namun kerusakan hebat yang ditinggalkan Zala terus membekas.

Berikut adalah informasi drone Zala KYB Rusia yang sempat membuat pemerhati alutsista takjub. 

1. Produk yang baru saja selesai dikembangkan

https://www.youtube.com/embed/1CywxJYHrmU

Pesawat nirawak Zala KYB yang dikembangkan Rusia bukan merupakan alutsista lama.

Melansir The Defense Post, secara resmi drone bunuh diri tersebut pertama kali ditampilkan kepada khalayak umum pada 2019. Pengembangan Zala KYB dilakukan serentak dengan intervensi militer Rusia di Suriah, di mana banyak uji coba yang berlangsung dari 2015 hingga 2021. 

Bahkan, baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Rusia memberikan izin varian ekspor Zala KYB-E diproduksi untuk kebutuhan pasar pada 2022.

Sebelum ditugaskan ke Ukraina, pengalaman tempur dan efektivitasnya hanya tercatat di Suriah. Puluhan Zala KYB dinilai berhasil membungkam posisi pasukan pemberontak Suriah dan ISIS tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan prajurit atau personel militer.

Spesifikasi drone Zala KYB, antara lain:

  • Kecepatan terbang 80-130 km/jam.
  • Berat muatan bahan peledak maksimum 3 kg.
  • Daya tahan terbang 30 menit.

Baca Juga: Mengenal NLAW: Senjata yang Dipakai Ukraina untuk Hancurkan Tank Rusia

2. Sepintas mirip drone Harpy Israel

Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui UkrainaDrone IAI Harpy yang dikembangkan Israel (twitter.com/Mr_Communicator)

Kemunculan Zala KYB sebagai salah satu varian terbaru drone bunuh diri membuatnya tidak terlalu unik. Hal ini disebabkan kerangka yang digunakan drone-drone 'kamikaze' pada umumnya selalu terlihat mirip dengan model yang pertama kali dibuat oleh Israel, yakni IAI Harpy. Pesawat nirawak itu sudah lama digunakan Israel sejak 1980-an dan banyak unitnya telah diekspor ke luar negeri. 

Jika melihat gambar di atas, dapat terlihat jelas bahwa Zala KYB yang diproduksi Rusia mirip dengan Harpy buatan Israel.

Namun, terdapat dua perbedaan yang mencolok dari kedua drone. Pertama, terletak pada dimensi Harpy yang jauh lebih besar ketimbang Zala KYB. Perbedaan kedua adalah berat muatan bahan peledak Harpy yang bisa mencapai 32 kg dibandingkan 3 kg pada Zala KYB. 

Perlu diketahui juga drone Zala KYB mengandalkan sistem penyerangan swarming atau berkerumun dalan jumlah besar ketika ingin menghancurkan target dengan perlindungan yang memumpuni.

Muatan peledak yang ringan membuat taktik serangan per unit tidak bisa diandalkan untuk menghancurkan kendaraan atau posisi pertahanan statis yang memiliki lapisan perlindungan tebal. 

3. Sudah terbukti di Suriah

Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui UkrainaBendera Suriah di perbatasan Israel-Suriah (Dataran Tinggi Golan). twitter.com/haaretzcom

Keterlibatan Rusia di Suriah berkat permintaan khusus Presiden Suriah, Bashar al Assad, ternyata memberi ruang uji coba baru bagi Kremlin.

Selain membantu pasukan pemerintah Suriah melawan pemberontak dan ISIS, militer Rusia tidak menyiakan kesempatannya. Tank T-14 Armata, drone Zala KYB, dan alutsista lainnya diterjunkan guna melihat sejauh mana efektivitas alutsista tersebut di medan perang.

Mengutip The Aviationist, uji coba yang dilakukan Rusia di Suriah berfokus pada pengeboman posisi pasukan pemberontak Free Syrian Army (FSA) di Provinsi Idlib.

Konfirmasi penyerangan juga datang dari pemberontak yang membenarkan adanya serangan terhadap posisi pertahanan dan kawasan sipil yang dilakukan drone Zala KYB Rusia di Idlib. 

Baca Juga: 5 Fakta Mi-28N Helikopter 'Pemburu Malam' Rusia di Ukraina

4. Sulit terdeteksi radar 

Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui UkrainaIlustrasi Zala KYB (zala-aero.com)

Ukuran yang cukup kecil memberi keunggulan penting untuk Zala KYB.

Dengan dimensi 1210 x 950 x 165 mm, ringan, dan bahan kerangka antiradar, tentunya sudah bukan rahasia lagi mengapa drone Zala KYB sulit terdeteksi radar, seperti yang dilansir dari situs resmi Zala Aero Group.

Selain itu, Zala KYB ikut didukung dengan suara mesin yang senyap, sehingga menjadikannya sangat mematikan dalam serangan kejutan.

Namun di sisi lain, keunggulan ini juga memberikan efek negatif terhadap drone. Bahan yang ringan membuatnya mudah ditembak jatuh oleh tembakan senapan serbu laras panjang.

Kondisi ini terjadi terhadap beberapa drone 'kamikaze' buatan Israel milik Azerbaijan, yang berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Armenia selama Perang Nagorno-Karabakh ke-2. 

5. Sebagian Zala KYB gagal meledak di Ukraina

Kemunculan foto-foto drone Zala KYB yang berhasil ditangkap Ukraina di sekitar Kiev menarik sebuah pertanyaan bagaimana hal itu dapat terjadi. Sampai saat ini, militer Rusia belum mengonfirmasi secara resmi apakah Zala KYB memang digunakan selama operasi militer khususnya.

Apabila Zala KYB memang meledak mengenai target, maka seharusnya kerangka dari pesawat nirawak itu tidak dapat dikenali.

Namun, beberapa unit drone Zala KYB terbukti jatuh dan gagal meledak, seperti yang dilaporkan Army Recognition. Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kegagalan ini. Menurut ahli masalah itu dikarenakan perangkat perang elektronik Ukraina dinilai berhasil menghentikan Zala KYB sebelum mencapai target. 

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya