Menteri Kesehatan AS Tiba di Taiwan, Tiongkok Meradang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Taipei, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat diwakili menteri kesehatannya, Alex Azar, pada hari Minggu (09/08), tiba di Taiwan untuk membahas kelanjutan kerja sama antara AS dan Taiwan kedepannya, terutama dalam bidang kesehatan.
Kedatangan Alex Azar ke Taiwan dianggap memperburuk hubungan AS-Tiongkok yang semakin hari semakin merosot akibat pengakuan Republik Rakyat Tiongkok yang sudang lama mengakui Pulau Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang, dan Pemerintah Tiongkok memprotes keras hubungan AS yang terlihat mesra dengan Taiwan meskipun kebijakan "Satu Tiongkok" sudah diberlakukan, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Menjadi kedatangan bersejarah setelah empat dekade
Hubungan AS bersama Taiwan atau biasanya sering disebut dengan Republik Tiongkok, selalu tercatat sangat baik dikarenakan kedua negara memajukan nilai yang sama, seperti kebebasan pers dan demokrasi.
Dikutip dari Forbes, kedatangan Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, ke Taiwan kali ini mencatatkan sejarah baru karena setelah empat dekade terakhir, dirinya menjadi Pejabat AS tertinggi pertama yang mengunjungi Taiwan setelah Pemerintah AS mengakhiri hubungan diplomatiknya (pengakuan terhadap Republik Tiongkok secara formal) pada bulan April 1979.
Aksi ini membuktikan sebuah pergerakan dinamis tengah diupayakan Pemerintah Amerika Serikat untuk kembali memupuk hubungan bersama Taiwan setelah retaknya relasi AS-Tiongkok dan kebijakan agresif Republik Rakyat Tiongkok terhadap Taiwan.
2. AS ingin belajar dari kesuksesan Taiwan mengontrol COVID-19
Editor’s picks
Sebuah pepatah berkata, "once a friend, always a friend", terlihat sangat cocok melabeli hubungan Amerika Serikat dan Taiwan. Walaupun AS secara tidak formal mengakui Kedaulatan Taiwan, kedatangan pejabat tinggi mereka ke sana merupakan sebuah aksi konkret dimana Alex Azar mencoba untuk mempelajari kebijakan Taiwan yang disebut berhasil dalam mengatasi penyebaran infeksi COVID-19, dilansir dari Reuters.
Hingga saat ini Taiwan sukses mengontrol penyebaran COVID-19 di negaranya hanya dengan memiliki 480 kasus infeksi dan tujuh orang dinyatakan meninggal. Keberhasilan ini membuat Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi di dunia, ingin belajar dari Taiwan guna menurunkan tingkat intensitas penyebaran COVID-19 yang sedang melanda di hampir seluruh Wilayah AS.
3. Hubungan AS-Tiongkok terus memburuk
Keberanian AS dalam mengirim menteri kesehatannya untuk datang ke Taiwan, menjadi sebuah tamparan keras yang diarahkan secara tidak langsung ke Negara Tirai Bambu. Dilaporkan Forbes, setelah kebijakan AS yang semakin kencang terhadap Tiongkok, terutama dalam kasus Laut China Selatan, COVID-19, Konfrontasi India-Tiongkok, Hong Kong, penutupan gedung konsulat, dan kasus pelarangan aplikasi Tik Tok di AS, hal-hal ini ditambah relasi AS-Taiwan yang semakin baik, membuat hubungan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu semakin memburuk.
Kedua negara mengakui bahwa mereka sedang melakukan yang terbaik untuk menjauhkan diri dari konfrontasi langsung atau fisik (militer) antar negara. Meskipun begitu, tindakan yang telah terjadi secara diplomatik dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2020 ini, terlihat hanya akan terus membuat masalah semakin besar dan hubungan menjadi kritis. Tidak ada yang tahu pasti kelanjutan hubungan AS-Tiongkok kedepan, namun dapat dipastikan akan dibutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya.
Baca Juga: Situasi Semakin Genting, Taiwan Gelar Latihan Militer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.