Perang Saudara Libya Memanas, Mesir Siap Ikut Serta

Keterlibatan Turki dianggap menjadi pemicu

Kairo, IDN Times - Pemerintah Mesir melalui Presiden Abdel-Fattah al-Sisi pada hari Kamis (16/07), menyatakan bahwa Mesir tidak akan berdiam diri jika keamanan Libya dan Mesir terancam akibat Perang Saudara Libya yang sedang berlangsung.

Pernyataan tersebut dikumandangkan Presiden Sisi setelah para pimpinan suku di Libya Timur bertemu dengannya di Kairo untuk mengizinkan intervensi militer kepada Mesir karena keterlibatan Turki dalam Perang Saudara Libya, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Mesir didesak untuk mengusir Turki dari Tanah Libya

Perang Saudara Libya Memanas, Mesir Siap Ikut SertaPertemuan delegasi Pemerintahan Tobruk bersama Presiden Abdel-Fattah al-Sisi di Kairo untuk membahas situasi di Libya, pada 16 Juli 2020. twitter.com/LibyanIntegrity

Keterlibatan Militer Turki yang mendukung Pemerintahan Libya di Tripoli membuat Tentara Nasional Libya pimpinan Khalifa Haftar terpukul mundur. Haftar yang menguasai bagian Timur Libya bergabung dengan pemerintahan tandingan di Tobruk yang terdiri dari pimpinan suku-suku di bagian Timur Libya yang kebetulan bersekutu bersama Haftar.

Dikutip dari Arab News, Pemerintahan Libya di Tobruk melalui parlemennya mengirim delegasi ke Mesir untuk mendesak intervensi Militer Mesir guna membantu Pemerintahan Tobruk mengusir penjajah Turki. Pemerintahan Tobruk melihat keterlibatan Turki dalam perangnya dengan memihak Pemerintahan Tripoli sebagai sebuah bentuk aksi invasi dan terorisme. 

2. Presiden Mesir siap melibatkan negaranya dalam Perang Saudara Libya

Perang Saudara Libya Memanas, Mesir Siap Ikut SertaDua orang sedang mengibarkan bendera Libya dan Mesir. twitter.com/SaharaNws

Ancaman keamanan yang nyata dengan meningkatnya intensitas pertempuran dalam Perang Saudara Libya membuat Pemerintah Mesir ragu jika mereka harus berdiam diri saja. Pertempuran sengit yang sedang terjadi di Kota Pelabuhan Sirte antara Pasukan Haftar melawan Pasukan Pemerintahan Tripoli didukung Turki menyebabkan situasi di Libya sangat tidak stabil.

Mendapat tamu dari Parlemen Libya bagian Timur (Pemerintahan Tobruk), Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menyatakan siap untuk melibatkan Mesir jika memang situasi keamanan mengancam kedaulatan Libya dan Mesir, dilansir dari Reuters. Presiden sisi menegaskan jika Mesir akan selalu siap mendukung segala bentuk perdamaian untuk mengakhiri konflik di Libya.

Namun, ia juga menjelaskan bahwa, "kita (Mesir) tidak akan berpangku tangan dalam menghadapi setiap langkah yang menimbulkan ancaman langsung kepada keamanan strategis nasional di perbatasan barat, terutama mengingat meningkatnya operasi militer di sekitar Kota Sirte", ujarnya di hadapan delegasi Pemerintahan Tobruk. 

3. Pertempuran berdarah berlanjut di Libya

Perang Saudara Libya Memanas, Mesir Siap Ikut SertaPrajurit Tentara Nasional Libya dengan persenjataan beratnya di Perang Saudara Libya. twitter.com/BeaWilliamsxx

Setelah kejatuhan Muammar Gaddafi, Libya selalu dalam gejolak perang saudara yang tak kunjung selesai. Pemerintahan Tripoli yang mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai gagal membawa kestabilan di Libya dan membuatnya mendapat tantangan berat dari Panglima Tentara Nasional Libya, Khalifa Haftar. Haftar bersama pasukannya dan Pemerintahan Tobruk di Timur Libya melanjutkan perlawan bersenjata terhadap Pemerintahan Tripoli yang mengakibatkan melanjutnya Perang Saudara Libya.

Dilaporkan dari Middle East Eye, pertempuran sekarang sedang berpusat di Kota Pelabuhan Sirte dan Haftar secara sepihak melalui pimpinan suku-suku yang bersekutu dengannya menghentikan penjualan minyak dengan menutup pelabuhan minyak sejak Januari 2020.

Berlanjutnya konflik di Libya dengan keterlibatan Militer Turki secara langsung yang mendukung Pemerintahan Tripoli, membuat Haftar yang hanya mendapat bantuan dari tentara bayaran Rusia dan logistik dari Uni Emirat Arab serta Mesir, sedang mencoba segala cara agar Pemerintah Mesir mau melibatkan militernya untuk terjun langsung ke Libya.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Sebut Milisi Ekstrimis Kuasai Ibu Kota Libya

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya