Ratusan Staf PBB Terinfeksi COVID-19 di Suriah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Damaskus, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin (07/09), mengumumkan bahwa ratusan Staf PBB dan sukarelawan internasional yang sekarang sedang mengabdi di Suriah telah terinfeksi COVID-19.
Sebagian besar Staf PBB dan sukarelawan yang terinfeksi bekerja sebagai tenaga kemanusiaan dan kesehatan dimana mereka biasanya bertatap muka langsung bersama Warga Suriah yang sudah terinfeksi ataupun memiliki gejala COVID-19, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Lebih dari 200 tenaga kemanusiaan dan kesehatan terinfeksi
Perang saudara yang berkecamuk di Suriah sejak tahun 2011 hingga sekarang, membuat PBB turun tangan dengan mengirimkan tenaga kemanusiaan dan kesehatan guna membantu Masyarakat Suriah. Dikutip dari Reuters, sayangnya lebih dari 200 staf kemanusiaan dan kesehatan yang bekerja di bawah naungan PBB telah terinfeksi ganasnya COVID-19 yang mulai menyebar di Suriah sejak 23 Maret 2020.
Tenaga kemanusiaan dan kesehatan menjadi salah satu faktor terpenting bagi Masyarakat Suriah karena terbatasnya bantuan yang bisa mereka dapatkan. Menurut Koordinator Residen dan Koordinator Kemanusiaan PBB di Suriah, Imran Riza, staf yang terinfeksi sudah menjalani pengobatan di beberapa rumah sakit, namun terdapat tiga orang staf yang terpaksa dievakuasi.
2. Dalam tahap akhir pembangunan fasilitas kesehatan khusus pengobatan COVID-19
Editor’s picks
Banyaknya fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, yang hancur akibat perang menunjukkan bahwa keadaan di Suriah sangat genting, terutama ketika COVID-19 mulai menyebar luas. Mengetahui situasi yang dihadapi Suriah, PBB ternyata berada di tahap akhir pembangunan fasilitas kesehatan khusus pengobatan COVID-19 dimana para tenaga kemanusiaan dan kesehatan yang terinfeksi seharusnya akan menempati posisi mereka di tempat itu, dilansir dari MiddleEastEye.
Meskipun begitu, tenaga kesehatan dan kemanusian lainnya tetap berkomitmen untuk tidak menyerah dan tetap memperjuangkan kesehatan bagi Suriah. Terinfeksinya ratusan Staf PBB mengancam kelanjutan program bantuan mereka di Suriah dimana hal ini sangat dibutuhkan negara tersebut yang hampir satu dekade terus diselemuti perang saudara.
3. Penyebaran COVID-19 di Suriah dipercaya tidak terkendali
COVID-19 mulai mendarat di Suriah pada bulan Maret 2020 dan setidaknya telah mencatatkan kasus infeksi sebanyak 3.171 orang dan 134 meninggal dunia. Dilaporkan Reuters, banyak tenaga kemanusiaan dan kesehatan independen merasa skeptis bahwa data yang diberikan oleh Pemerintah Suriah mengenai kasus infeksi COVID-19 bukanlah data yang sebenarnya.
Mereka menganggap bahwa jumlah tersebut seharusnya lebih tinggi dari data resmi yang dicantumkan karena Pemerintah Suriah dianggap gagal mengendalikan penyebaran COVID-19 di masyarakatnya. Suriah menyangkal adanya pemalsuan data, tetapi mereka mengakui bahwa pelaksanaan pengujian masih terbatas. PBB juga ikut menunjukkan kekhawatirannya mengenai peningkatan infeksi COVID-19 di Suriah karena fasilitas kesehatan yang tidak memumpuni sebagai hasil perang saudara yang berdarah dan sangat merusak.
Baca Juga: WHO: Imunisasi Massal Vaksin COVID-19 Baru Terjadi Pertengahan 2021
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.