Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan Taliban

Hubungan memanas gegara militer ditugaskan di perbatasan

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexei Zaitsev, mendesak pemerintah Tajikistan dan Taliban, penguasa de facto Afghanistan, agar tetap tenang serta menjauhi konflik bersenjata. 

Pernyataan itu disampaikan otoritas Rusia pada Kamis (30/9/2021), ketika kedua negara terlihat mengirim ribuan tentara dan alutsista ke perbatasannya masing-masing.

Dikutip dari Reuters, Rusia menolak keras segala bentuk eskalasi yang dilakukan Tajikistan-Afghanistan, dan meminta setiap pihak untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Diketahui bahwa Tajikistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Tajikistan sampai saat ini belum mengakui pemerintahan Taliban dan menuduh Taliban telah melakukan pelanggaran HAM. 

1. Puluhan ribu pasukan khusus Taliban telah ditempatkan di perbatasan Tajikistan

Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan TalibanPasukan khusus Taliban yang dikirim ke perbatasan Afghanistan-Tajikistan. twitter.com/TalibanSoldiers

Kekhawatiran Tajikistan terhadap ancaman Taliban membuat hubungan keduanya sangat tidak akur. Sampai-sampai para Pimpinan Taliban meminta Tajikistan untuk tidak ikut campur terhadap urusan dalam negeri Afghanistan. Hal tersebut menyebabkan Taliban mulai membentengi perbatasan daratnya dekat Tajikistan sebagai respons konkret atas sikap yang ditunjukkan Dushanbe. 

Taliban dikabarkan telah mengirim ribuan pasukan khususnya di sekitar perbatasan Afghanistan-Tajikistan dalam beberapa hari terakhir. Penempatan kekuatan militer ini dinilai para ahli sebagai jawaban terhadap kebijakan Tajikistan yang terlebih dahulu mengirim ribuan tentara ke perbatasan.

Baca Juga: Taliban Larang Cukur Jenggot, Warga Afghanistan Merasa Tak Bebas

2. Presiden Tajikistan pimpin parade militer di perbatasan 

Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan TalibanPresiden Tajikistan Emomali Rakhmon. twitter.com/wotstoday

Pemerintah Tajikistan memang tidak main-main dengan keputusannya mengirim lebih banyak pasukan guna memperkuat perbatasan.

Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon, terlihat sangat mendukung aksi ini. Pada Kamis, ia memimpin langsung parade militer Tajikistan di dekat perbatasan Afghanistan, demikian dikabarkan DW. 

Sampai hari ini, terdapat sekitar 20 ribu Prajurit Tajikistan di sekitar perbatasan kedua negara sebagai imbas dari ancaman keamanan serius di Afghanistan. Pasukan tersebut sering kali dilibatkan dalam latihan militer khusus agar siap menghadapi kemungkinan terburuk dari negara tetangganya. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Tajikistan yang Bikin Liburan Terasa Berbeda 

3. Tajikistan tersandung konflik dengan Taliban, Rusia terpaksa ambil peran

Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan TalibanPrajurit Tajikistan di dekat perbatasan Afghanistan. twitter.com/TajikCulture

Sebagai salah satu sekutu terdekat Rusia di Asia Tengah, Tajikistan merupakan mitra paling loyal yang Moskow miliki saat ini. Namun, ancaman konflik antara Tajikistan dan Taliban dapat menyeret Rusia ke konflik yang tidak mereka inginkan. 

Rusia sudah terlibat dalam memperkuat keamanan Tajikistan, sebagaimana kedua negara sempat melaksanakan latihan militer gabungan beberapa bulan lalu. Rusia yang terikat dengan Pakta Keamanan CSTO juga berkewajiban membantu setiap negara yang menjadi anggota CSTO, secara khusus Tajikistan, apabila negara itu diserang.

Dengan tingginya intensitas konflik yang kemungkinan terjadi antara Tajikistan-Taliban di sekitar perbatasan, maka Rusia mau tidak mau harus siap kembali terjun ke Afghanistan. Meskipun begitu, belum diketahui pasti akankah Tajikistan maupun Taliban memilih konfrontasi sebagai respons mereka.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya